Bayangkan saja jika malam yang seharusnya digunakan untuk tidur dengan tenang dan bermimpi indah di ganggu oleh orang lain. Menyebalkan bukan? Itulah yang dirasakan oleh Irene saat ini.
Seharusnya ia telah bermimpi, namun tidak. Semua itu karena kedatangan Kim Taehyung dengan Park Jimin. Jimin mendatangi Seulgi untuk membicarakan masalah mereka. Dan disinilah ia dengan seorang Kim Taehyung. Pria yang tampan menurut Irene, eh? Ya begitulah, Irene memang mengakui jika seorang Kim Taehyung itu pria tampan.
Percayalah saat ini Irene menahan mati matian untuk tidak menguap. Memang Seulgi sialan, mengapa harus kamar Irene yang digunakan? Mengapa bukan kamarnya sendiri?
Jangan mengantuk, jangan mengantuk. Irene terus terusan meruntuki dirinya agar tidak tertidur.
Irene melihat jam di layar ponselnya. Masih pukul sembilan malam, mengapa Irene begitu mengantuk? Apa mungkin karena tadi siang ia gunakan untuk latihan hingga larut seperti ini?
Taehyung yang sedari tadi melihat ponselnya untuk bermain game beralih melihat Irene yang beberapa kali menahan kantuk dan menahan untuk tidak menguap. Ah lucu, batinnya. Taehyung diam diam tersenyum.
Mungkinkah aku benar benar menyukainya?, pikirnya terus terusan.
Selama ini Taehyung memang sering memperhatikan Irene. Taehyung sering merasa khawatir kepadanya jika ia merasa kedinginan saat tampil di atas panggung di musim dingin dengan pakaian yang minim.
Taehyung selalu merasa gugup jika di dekatnya, maka dari itu dia memilih untuk diam seribu alasan. Dan Taehyung senang melihat senyum Irene yang menawan tersebut, sampai sampai ia ingin melihatnya setiap saat.
Selama ini Taehyung sekalu mencari tahu sendiri apakah ia menyukai Irene atau tidak. Jawabannya adalah iya, memang iya. Taehyung menyukai Irene. Jika kalian bertanya sejak kapan, Taehyung saja tidak tahu. Mungkin Taehyung akan menjawab, sejak melihat senyumnya yang menawan.
Taehyung lalu menggelengkan kepalanya. Ia lalu berinisiatif untuk mengajak Irene pergi keluar.
"Apa kau tidak bosan?" tanya Taehyung sembari melihat Irene.
Irene yang tadinya melihat layar ponselnya beralih menatap Taehyung, "Menurutmu saja?" tanya Irene balik dengan ekspresi kesal.
Taehyung tahu jika Irene kesal dengan Seulgi lalu ia terkikik pelan, "Mari keluar" ajaknya sembari tersenyum.
Irene mengerutkan dahinya, "Kemana?" tanyanya.
Taehyung lalu berdiri dan berkata, "Kemana saja asal kita bahagia".
Irene lalu tersenyum tak mengerti mengapa Taehyung menjadi seperti ini. Ia mengikuti langkah Taehyung yang cukup lebar bagi Irene.
"Bisakah pelan pelan saja" pinta Irene kesal.
Taehyung lalu mendadak diam dan melangkahkan kakinya sangat sangat pelan dengan jarak yang sangat sangat kecil bagaikan semut.
Irene lalu memukul lengan Taehyung sedikit keras, "Kenapa sangat pelan? Cepatlah!" suruh Irene.
Lantas Taehyung melangkahkan kakinya dengan sangat sangat cepat seperti sedang berlari.
"Ya!" pekik Irene yang menghentikan langkah Taehyung dan berbalik menatap Irene.
"Mwo?" tanyanya.
"Mengapa sangat cepat?" tanya Irene sembari menghampiri Taehyung.
Taehyung pun menghela napasnya, "Tadi saat awal kau bilang ingin pelan ya sudah ku pelankan langkahku, namun baru saja kau bilang langkahku terlalu pelan ya sudah ku cepatkan saja langkahku. Apakah aku salah?" tanyanya dengan tampang tak berdosanya.