Mulai Samar

36 6 3
                                    

Rafasha Aditya♥

"Lo apain Zera hah!" Seru Joe yang kini sudah menggenggam kerah baju milik Rafa dan dengan spontan seisi kelas Rafa pun kini memperhatikan pertikaian keduanya

"Lepas" ucap Rafa dengan tatap dinginnya dan Joe pun melepaskan genggamannya

"Lagi lagi lo hancurin hati orang, lo pikir lo siapa!" Teriak Joe tepat didepan wajah Rafa

"Cukup!" Seru Zera yang sudah berdiri diambang pintu

"Apa apaan sih lo Joe! Ngga usah ikut campir deh" ucap Zera menghampiri keduanya

"Lo yang apa apaan! Lo bodoh karna masih mau bertahan sama cowo brengsek kayak dia, dan gw yang peduli sama keadaan lo malah lo bilang pengganggu? Ngga waras ya lo" bentak Joe dengan emosinya yang tak terkendali

"Gw ngga peduli sama lo dan mendingan sekarang lo pergi! Cepet pergi!" Seru Zera dan dengan tatapan amarahnya Joe pun pergi meninggalkan kelas. Kini Zera pun hanya bisa mengusap wajahnya frustasi

"Zera" panggil Rafa menatap Zera dengan tatapan yang sulit diartikan dan Zera pun membalas tatapan itu dengan matanya yang mulai memerah. Seketika entah perasaan apa yang Rafa rasakan saat ini, tiba tiba dia memeluk Zera tanpa sadar. Tak perduli dengan seisi kelas yang memperhatikan mereka, Zera pun membalas pelukan itu

"Rafa.."
"Gw sayang lo Ra"
Ucap keduanya lirih dalam hati

Tanpa sepengetahuan mereka, ada sosok gadis yang tanpa sengaja memperhatikan keduanya dari ambang pintu, setelah terdengar suara ribut. Gadis itu kini melangkahkan kakinya mundur, niatnya untuk menghampiri seseorang disana urung dilakukannya. Matanya mulai sembab, segera gadis itu berlari menjauhi ruangan.

***

Kini suara isak tangis terdengar dari balik pintu gudang sekolah, gadis itu kini sedang mencoba membuat hatinya baik baik saja, setelah luka yang bertubi tubi diterimanya.

"Kenapa gw jadi kayak gini" ucap gadis itu dengan isakannya

"Kenapa belakangan Ini gw ngga bisa kontrol hati gw sendiri" lanjutnya yang masih berusaha untuk tenang

"Disatu sisi Rafa selalu kasih gw harapan dan perhatian, tapi disisi lain kenapa dia sering buat gw sakit hati" ucap gadis itu tersedu sedu

"Apa sebenernya yang lo mau Raf"

Kini Lina sedang mencari kakaknya itu karena sejak bel masuk berbunyi, Tasha sama sekali belum masuk kelas sampai sampai guru pun menyuruh Lina untuk mencarinya. Saat melewati gudang sekolah untuk kembali kekelas, tak sengaja terdengar suara isakkan tangis dari dalam.

"Kek ada yang nangis, tapi siapa?" gumamnya memikirkan yang tidak tidak

"Tapi, kek nya gw kenal nih suara. Hah! Masa Tasha sih, kenapa dia bisa nangis didalem gudang kek gini" ucapnya dengan segala asumsi yang mencoba masuk dalam pikirannya

"Kelamaan bego" ucapnya sebal karna sedari tadi dia hanya diam didepan gudang itu tanpa melakukan apapun, akhirnya Lina pun membuka pintu gudang itu. Dan benar saja, ada Tasha yang sedang terduduk dilantai sembari menangis

"Tasha! Lo kenapa? Kok bisa ada disini, sambil nangis lagi" tanya Lina khawatir

"Lina, gw ngga papa kok. Ngga tau kenapa lagi pengen nangis aja" jawab Tasha berusaha mengusap air matanya

"Lo kangen papa sama bunda ya?" Tanya Lina hati hati, walau sebenarnya bukan itu unsur dari dirinya menangis tetapi Tasha pun hanya mengangguk saja

"Udah ngga usah dipikirin yok balik kekelas, pelajaran udah dimulai dari tadi tau" ucapnya yang kini sudah bangkit dari duduknya dan lagi lagi Tasha pun hanya mengangguk.

***

Saat Lina dan Tasha sedang berjalan kearah parkiran, tiba tiba Rafa menghadang keduanya

"Kenapa?" Tanya Lina yang sudah menaikkan sebelah alisnya

"Kamu orang pulang gw anter ya?" Ajaknya sembari menggaruk tenggkuknya yang tidak gatal

"Ogah, anterin Tasha aja tuh sono" ucap Lina dengan penolakkannya

"Emang rumah gw sama lo beda apa, pake yang nganterin beda segala? Lagian mending lo anterin Zera aja tuh sono, siapa tau dia lagi nungguin lo sekarang" balas Tasha dingin membuat Lina dan Rafa menatapnya bingung

"Udah ah, yok Lin" seru Tasha yang sudah berjalan terlebih dahulu meninggalkan Lina

"Tasha kenapa?" Tanya Rafa yang sedari tadi dibuat bingung oleh Tasha

"Entah, mana gw tau. Lagi PMS kali" jawab Lina terkekeh

"Lina cepetan!" Teriak Tasha dari kejauhan

"Iya!" Balas Lina berteriak

"Gw duluan ya, eh pake acara pamit segala siapa gw siapa elu" ucap Lina sembari meninggalkan Rafa yang saat ini hanya bisa menggelengkan kepala nya melihat tingkah Lina

--------------------------------

Sebulan apa gimana sih ini ceritanya gw ngga up:v
Hehehe ya kalian tau lah faktornya kenapa yakan:v

Mianhae banget loh aku baru up:* pokoknya makasih supportnya, makasih atas kesetiannya udh mau nungguin story HDDK up:v, aku usahain untuk tetep up ya gan^_^

Happy reading untuk part selanjutnya^_^♥
Jangan lupa vote dan komennya yaaa★

Complicated Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang