Pertengkaran

71 17 6
                                    

PICTNYA TASHA😆

Hari ini Tasha pergi kesekolah lebih awal dan tidak bersama dengan Lina, karna dia selalu pergi pada jam mepet membuat mereka sering telat.

Saat sedang duduk dikelas sembari memainkan ponselnya, tiba tiba ada seorang cewe yang masuk kekelas dengan marah marah dan mencari Tasha

"Iya gw, kenapa?" Tanya Tasha saat namanya dipanggil

"Oh Lo yang ngerebut cowok gw iya?!" Ucap Zera

"Maksudnya apa?" Tanya Tasha bingung dengan yang dimaksud Zera

"Alah ngga usah sok sok ngga tau deh Lo! Dasar PELAKOR"

Plakk
tiba tiba tamparan melesat begitu saja kearah pipi Tasha, membuatnya merah. Rasanya ingin sekali air mata Tasha jatuh, tapi dia usahakan untuk mencegahnya

"Apa maksud Lo nampar gw?" Tanya Tasha lirih

"Lo mau nanya maksud gw apa?! Itu balasan buat Lo yang udah berani ngerebut Rafa dari gw!" Ucapnya dengan emosi yang memuncak

"Rafa?"

"Iya, kenapa? Lo mau pura pura ngga kenal? Jelas jelas gw liat Lo kemaren jalan berdua sama dia!!" Ucapnya

"Ini peringatan yang pertama dan terakhir buat Lo! Kalo Lo Deket Deket lagi sama Rafa, gw abis Lo!" Ancam Zera lalu meninggalkan Tasha

Kini dia tidak bisa membendung air matanya lagi, dia menangis dan seisi kelas pun membantu untuk menenangkan Tasha. Tidak bisa dia pikir apa yang baru saja terjadi, baru kali ini dia mendapat kan sebuah tamparan, bahkan itu dari orang asing. Karna sejak kecil, tidak ada yang berani menyakiti dirinya termasuk keluarganya sendiri.

Kelas masih dalam keadaan ricuh, dan banyak yang masih berusaha menenangkan Tasha tapi, Lina datang di waktu yang tidak tepat. Lina pun melihat Tasha menangis, saat ada salah satu dari temannya melihat kedatangan Lina, dia pun berbisik pada Tasha bahwa Lina sudah datang. Lalu cepat cepat Tasha menghapus bekas air matanya.

"Kenapa ini? Tasha Lo kenapa?" Tanya Lina heran

Karna Tasha tidak berani bersuara, sebab suaranya belum pulih, ada teman mereka yang menjawabnya

"Tasha abis dilabrak" jawab ketua kelas

"Dilabrak? Dilabrak siapa" tanya Lina

"Iya, Tasha abis dilabrak sama Zera. Dia kira Tasha ngerebut Rafa pacarnya" jelas ketua kelas lagi

"Rafa?"

"Iya Rafa" ucap ketua kelas

"Terus kenapa Tasha bisa nangis kek gini kalo cuma sekedar dilabrak" tanya Lina lagi

"Dia..." Ucap ketua kelas tetapi dihalangi oleh Tasha

"Ada apa Sha? Lo diapain sama tuh anak" tanya Lina

"Dia ditampar sama Zera" ucap ketua kelas tiba tiba membuat Lina terkejut

"APA? DITAMPAR?!" Ujar Lina dengan amarah yang memuncak

"I i iya" jawab Tasha terbata bata dengan suara sendunya

"Cewe brengsek!" Gumam Lina yang emosinya sudah meluap luap, kini dia pergi dengan tujuan untuk menemui Zera dan memberinya pelajaran karna telah menampar kakaknya itu. Melihat nya Tasha langsung mengejar Lina sembari menghapus bekas air matanya

"MANA ZERA?!!" Tanya Lina yang tiba tiba menggebrak pintu kelas Zera membuat seisi kelas tiba tiba diam

"BISU SEMUA YA?! GW NANYA DIMANA ZERA?!!" Tanya Lina lagi

"Di kantin" jawab salah satu anak dikelas

"Sialan!!" Gumam Lina yang langsung pergi ke kantin. Melihat Lina yang pergi menuju ke tangga untuk kelantai bawah, Tasha pun berfikir untuk memanggil Rafa yang kelasnya ada disebelah kelas Zera. Karna baginya tidak mungkin memisahkan mereka berdua

Saat sampai dikantin, Lina pun melihat Zera yang sedang berdiri bersama kawan kawannya dipojok kantin.

"Ya iya lah, enak aja dia mau ngerebut cowok gw" ucap Zera

"Siapa yang Lo maksud ngerebut cowok Lo?" Tanya Lina dari belakang, saat mendengar ada seseorang yang mengajaknya mengobrol, Zera pun membalikkan badannya lalu

Plakk
"Apa maksud Lo nampar gw hah?!" Tanya Zera dengan nada tinggi. Kini mereka sudah menjadi pusat perhatian siswa siswi yang ada dikantin.

Tidak peduli dengan sekitar, Lina tetap melanjutkan apa yang ingin dia lakukan.

"GW SEHARUSNYA YANG NANYA, APA MAKSUD LO NAMPAR TASHA HAH?!" Tanya Lina dengan nada super tinggi

"Urusan Lo apa hah?! Ngga usah ikut campur Lo!" Jawab Zera

"Gw adeknya kenapa?! Kalo Lo ada urusan sama kakak gw, hadepin gw!!" Balas Lina

"Oh jadi Lo, adek si cewe brengsek itu" mendengar kalimat itu emosi Lina memuncak kedua kalinya

Complicated Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang