Kangen sama Lina ngga^_^
Pagi ini hujan turun begitu derasnya, membuat para siswa lebih memilih untuk pergi kekantin dan menyantap makanan hangat disana, tidak terkecuali dengan Lina. Diapun sama niatnya seperti siswa siswa lainnya, pergi kekantin dan menyantap beberapa makanan untuk mengisi perutnya yang kedinginan.
Saat sedang menyantap bakso dihadapannya itu, ada seseorang yang menyapanya dan tak lain adalah Joe
"Sehari aja gitu lo ngga usah ngagetin gw bisa ngga?" Tanya Lina sinis
"Lagi pms ya mba?" Tebak Joe membuat Lina membulatkan matanya
"Sembarangan!" Seru Lina sbari memukul lengan Joe
"Abisnya sinis bener, masih pagi ini jangan marah marah dulu"
"Bodo ah, gw mau lanjut makan"
Dan mereka pun berbincang seperti biasanya. Sedangkan disisi lain ada Tasha yang sedari pagi belum juga mengembangkan senyumnya, yang biasa diberikan pada teman teman sekelasnya saat dia datang kesekolah. Hati nya kini masih merintih kesakitan atas keputusan yang diambilnya kemarin, dan kini dia harus membuka lembaran baru tanpa sosok Rafa didalamnya.
Pagi itu saat bel masuk berbunyi lebih lama dari biasanya, Tasha memutuskan untuk pergi keperpustakaan untuk menenangkan pikirannya. Tetapi baru saja memasuki ruang perpustakaan, bukannya tenang kini matanya sudah menyuguhkan pemandangan yang menyakitkan. Ada sosok yang kini dibenci hatinya sedang tertawa bahagia bersama teman temannya juga bersama wanita itu, seperti tidak pernah ada sesuatu yang terjadi padanya.
Mata mereka sempat bertemu beberapa detik, akan tegapi Rafa lebih dulu memalingkan wajahnya dari Tasha. Sakit? Tentu saja. Pikir Tasha apa segitu mudahnya Rafa melupakan perasaan yang diakuinya itu sangat besar, mengapa begitu mudahnya dia melupakan sosok Tasha dalam hatinya.
Dia pun kini pergi menjauh dari ruangan dan berlari dengan airmata yang tak sabar ingin menetes. Melihat Tasha yang seperti itu membuat hati seorang Rafa tidak tenang, dia pun meminta izin kepada teman temannya untuk pergi ketoilet.
Bukannya ketoilet, kini Rafa tengah mengejar Tasha dan memanggili namanya. Akan tetapi Tasha tetap tidak berhenti
"Tasha!" Dan kini teriakkan itu pun menghentikan langkahnya
"Lo kenapa?" Tanya Rafa. Akan tetapi tanpa berbalik, Tasha pun berlari dan meninggalkan Rafa yang kini hanya pasrah menatap punggung Tasha menjauh.
"Tasha"
"Gw bakalan bales semuanya"....
---
Saat Lina dan Joe sedang berjalan dikoridor, tiba tiba Lina mengajak Joe untuk berbicara serius
"Joe, gw pengen ngungkapin ini sama lo aja kali ya" ucapnya yang membuat alis Joe kini bertaut
"Ngungkapin apa?"
"Aduh kek mana ya ngomongnya" ucap Lina yang sudah duduk dibangku dekat lapangan
"Apasih" balas Joe yang kini juga sudah duduk disamping Lina
"Kayaknya gw suka beneran deh sama Rafa si alien itu" ucapnya membuat Joe seketika terkejut. Perasaannya bercampur aduk, akankah kini Rafa kembali mengambil orang orang yang disayanginya
"Lo suka sama Rafa?" Dan pertanyaan itupun dibalas anggukkan oleh Lina dengan antusias
"Lo tau ngga kalo Tasha juga suka sama Rafa?" Tanya Joe hati hati
"Dia beneran suka Rafa?" Tanyanya balik
"Banget, tapi keknya dia orang lagi marahan" dan seketika itu juga hati seorang Lina berantakkan. Dia bingung apa yang harus dilakukannya, ini pertama kalinya dia menyukai seseorang dan mengungkapkannya dengan jujur
"Gw ngga tau harus apa Joe, rasanya ini pertama kalinya gw berani jujur sama orang kalo gw lagi suka sama seseorang" ucap Lina
"Gw suka sama lo"
"Apa? Joe?" Dan Lina pun terkejut mendengar ungkapan Joe
"Ya, gw suka sama lo. Udah lama Lin, semenjak kita ketemu dibukit gw udah suka sama lo. Dan saat gw tau lo suka sama Rafa, rasanya sakit. Tapi gw tetep bakalan ada buat lo, gw bakalan tetep sayang sama lo walau nyatanya lo ngarepin orang lain" jawab Joe sembari menatap Lina dengan nanar dan seketika cukup lama hening menyelimuti mereka sampai Lina akhirnya membuka kembali obrolan mereka
"Bantu gw Joe"
"Ha?" Tanya Joe yang tidak nyambung dengan omongan Lina
"Bantu gw lupain Rafa, gw mau ngerelain dia buat Tasha" jawab Lina menatap Joe penuh arti
"Pasti, pasti gw bakal bantu lo lupain dia. Lo juga jangan khawatir, gw bakalan selalu ada buat lo. Kalo lo mau curhat atau apapun, gw bersedia ngasih pundak gw buat lo" balas Joe tersenyum dan kini mereka pun kembali kekelasnya masing masing, dan menunggu bel selanjutnya
"Sha, lo ngga papa kan?" Tanya Lina saat menyadari mata Tasha yang memerah seolah baru saja menangis
"Gw ngga papa kok, cuma ngantuk aja" jawab Tasha lesu tanpa menatap kearah Lina
"Yakin?"
"Iya" dan mereka pun kembali fokus dengan materi yang sedang dijelaskan guru didepan
"Kapan gw bisa lupain dia seutuhnya"
--------------------------------
Mianhae banget loh aku baru up:* pokoknya makasih supportnya, makasih atas kesetiannya udh mau nungguin story HDDK up:v, aku usahain untuk tetep update ya gan^_^
Happy reading untuk part selanjutnya^_^♥
Jangan lupa vote dan komennya yaaa★
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated Love [END]
Teen Fiction[END] →→→→→→→→→→→→→→→ Ini cerita tentang cinta yang rumit, kisah tentang ketidak inginan seseorang melepaskan cintanya. Namun apa boleh buat? Ia mencintai wanita lain dengan posisinya yang sudah mempunyai kekasih. Salah? Iya. Lebih salah lagi jika i...