Jatuh dan Cinta

47 11 2
                                    

Kangen ngga sama Tasha:v
Kata Tasha jangan lupa vote and komemnya ya guys, happy reading★

Kini sudah masuk hari ke tujuh dari pertama Lina koma, dan masih belum ada perkembangan dengan keadaan Lina saat ini. Kak Adam yang sibuk dengan tugasnya di Yogya dan Tasha yang sibuk dengan sekolahnya membuat Lina harus tinggal sendirian dirumah sakit. Ralat, Lina tidak sendirian. Ada Joe yang selalu menemaninya, dan terkadang dia bolos sekolah hanya demi menjaga Lina. Karena apa, karena Joe mencintai Lina.

"Sha" panggil seseorang

"Rafa, kenapa?" Tanya Tasha kepada Rafa yang kini sedang mensejajarkan langkahnya dengan Tasha

"Hari ini lo mau kerumah sakit kan?" Tanya Rafa

"Iya, kenapa?" Balas Tasha

"Gw ikut ya, gw juga mau jenguk Lina" ucapnya

"Kalo gitu nanti berangkat bareng aja" seru Tasha

"Oke, kalo gitu gw balik kekelas duku ya" ucap Rafa yang dibalas dengan anggukan oleh Tasha dan kini Rafa sudah pergi kekelasnya

***

"Joe" panggil Tasha sembari menggoyang goyangkan tubuh Joe yang tertidur

"Tasha" ucap Joe yang terbangun dari tidurnya

"Lo pulang dulu aja Joe, sekarang gantian gw yang jagain Lina" ucap Tasha

"Yaudah kalo gitu, gw pulang dulu ya" jawab Joe yang dibalas anggukan oleh Tasha. Saat ingin keluar dari ruangan, Joe melihat ada Rafa diambang pintu membuat pandangannya dingin, dan dia hanya melewati Rafa tanpa sepatah katapun

"Sini Raf" panggil Tasha menyuruh Rafa untuk masuk, Rafa pun melangkah mendekati Lina

"Lo cantik Lin, lebih cantik lagi kalo lo buka mata lo sekarang. Tapi satu hal yang mau gw kasih tau sama lo, bahwa dia juga sama cantiknya sama lo" batin Rafa menatap nanar wajah pucat milik Lina

"Gw tau lo mau Lina cepet sadar, gw juga" ucap Tasha yang kini sudah berdiri disamping Rafa dan Rafa pun hanya bisa tersenyum kini

Kini, keheningan pun menyelimuti keduanya. Tak lama ada sebuah telepon masuk keponsel milik Rafa

"Bentar ya Sha,gw ngangkat telpon dulu" ucap Rafa yang kini mengarah keluar ruangan

"Halo? Kenapa?" Tanya Rafa pada seseorang yang ada diseberang sana

"Jemput aku dong Raf, aku sendirian dicafe. Tadi aku ngga bawa mobil, jemput aku ya Raf"

Dan Rafa pun langsung mematikan sambungan telepon itu, kini dia kembali kepada Tasha

"Sha, sorry ya gw pergi bentar" ucap Rafa

"Kemana?" tanya Tasha

"Zera minta gw jemput dia dicafe" jawab Rafa yang seketika membuat hati Tasha bergemuruh, dan Tasha pun hanya bisa mengangguk. Kini Rafa pun pergi meninggalkan gadis itu

"Kenapa kamu ngasih aku harapan diatas goresan luka" batin Tasha lirih

Kini, hanya ada keheningan diantara Tasha dan Lina. Pikirnya sampai kapan Lina tertidur lelap sedangkan dia dan yang lainnya khawatir disini.

Selang beberapa menit, ada sebuah panggilan masuk keponsel nya dan tertera nama Reihan ganteng terimut tercakep disana. Tasha pun hanya bisa menggelengkan kepalanya lalu mengangkat panggilan itu

Tasha:
"Halo Han, kenapa?" Tanya Tasha kepada seseorang disebrang sana

Reihan:
"Halo Sha, Lina mana ya? Kok dari tadi gw telpon kagak diangkat angkat" tanya Reihan yang sedari tadi menelpon Lina tapi tak kunjung mendapat jawaban

Tasha:
"Sorry ya Han gw ngga ngasih tau lo" ucap Tasha lirih

Reihan:
"Ngasih tau apa?" Tanya Reihan bingung

Tasha:
"Lina masuk rumah sakit Han dan sekarang dia koma" jawab Tasha lirih sembari mengingat kejadian tempo hari

Reihan:
"Lah kok bisa?" Tanya Reihan terkejut

Tasha:
"Ceitanya panjang Han"

Reihan:
"Kalo gitu gw balik sekarang ya"

Tasha:
"Ngga usah repot repot, kalo kerjaan lo di surabaya belum kelar ngga usah kesini"

Reihan:
"Santai aja kali, gw juga mau jenguk sahabat gw. Kalo gitu hari ini gw berangkat, biar cepet sampe"

Tasha:
"Thanks ya Han"

Reihan:
"Iya"

Dan sambungan itu pun terputus, kini keheningan kembali menyelimuti Tasha. Karena bosan akhirnya dia pun memutuskan untuk menonton video rekamannya tetang Lina, bukannya membaik tapi kini Tasha malah menangis. Tasha pun kini menatap Lina sendu, dia rindu adiknya itu, dia rindu kejahilan adiknya itu.

Kini Tasha pun kembali berkutik dengan hpnya, menscroll layar ponselnya yang menunjukan halaman instagram itu. Dia pun kini mengetikkan sebuah nama Rafasha Aditya

Dan seketika diapun mendapatkan halaman instagram milik Rafa. Kini dia terus menscroll layar ponselnya yang seketika menunjukkan sebuah foto Rafa bersama Zera, berjalan berdua dan bergandengan tangan, dengan senyuman Rafa yang belum pernah didapatnya. Hatinya kini bergemuruh, menahan sakit yang selalu menerjangnya

"Kapan kamu kasih aku kepastian Raf, kenapa kamu selalu memberikanku rasa sakit dibalik perhatian yang kamu kasih ke aku"

---------------------------------

※hachim:v bersin gaes:v※
Vote nya dong ih loh
Komennya jangan lupa!

Aku kasih tokek baru tau rasa luh:v
Just kidding:v

Dah ah pegel
Happy reading:)
Vote dan komennya ditunggu loh!:v

고마워요★

Complicated Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang