Membaik

309 27 0
                                    

Richard sampai di jakarta sekitar pukul 5 pagi.
dion dan senno pun langsung pulang. Senno menginap di kosan dion, karena rumahnya lumayan jauh dan kondisinya masih pagi.

setelah sampai di rumah, richard pun menuju kamar adiknya. Dibuka pintu kamar secara perlahan, menampilkan adiknya masih terlelap di bawah selimut. Richard pun mendekat dan memeriksa kondisi adiknya demam nya sudah turun kata richard.

Richad pandangi wajah adiknya yang masih terlelap, tak sadar air matanya turun. Richard menangis.

"dek, maafin abang"

"maaf, abang belum bisa kasih yang terbaik buat kamu."

"abang sakit saat tau kamu dipermainkan sama bajingan itu"

"abang gak mau kamu ngerasain apa yang moms rasain"

Perlahan, cindy bangun dari tidurnya

"oh? Abang darimana? Kok baru pulang?"

"abang dari rumah senno"
"kamu udah makan?"

"udah kok, e-eh itu kok abang abis nangis ya?"

"hah? Apaan? Mana? Kagak ada, ngaco aja lu!"

"itu beneran"

"ah salah liat, udah udah tidur lagi. Masih pagi"

Cindy mengangguk dan tidur kembali.

Richard pun keluar dari kamar dan masuk ke kamarnya.

Jam sudah menunjukan pukul 07.15
richard pun bangun dan masuk kekamar adiknya

Namun, ia tidak menemukaan adiknya.
ia pun turun ke bawah dan adiknya tidak ada.

Ia pun masuk dapur dan melihat di meja makan ada secarik kertas dan sepiring nasi goreng serta telur mata sapi diatasnya.

"pagi bang, adek udah bikinin abang sarapan. Dimakan ya. Kalo abang bingung adek kemana, ade ke kampus. Adek udah sehat kok. Adek udah gak apa-apa. Makasih ya udah jaga adek selama sakit. maaf ngerepotin terus, hehe. Dimakan ya bang. Oiya, cepet mandi juga. Abang ada kelas gak hari ini? Mandi sana. Oke byebye"

"aish. Anak itu masih sakit saja dibilang sudah sembuh."
"ngerepotin apanya? Lu kan adek gua" richard berbicara pada secarik kertas yang ditulis adiknya.

Richard pun langsung memakan sarapan yang dibuat adiknya. habis itu ia langsung mandi karena harus buru-buru ke kampus.

Di kampus

"cin!"

"eh riri"

"katanya lu sakit? Udah sembuh?"

"udah kok ri"

"gimana kak alvis?"

"dia putusin gua ri"

"hah? Kok bisa"

Cindy pun menceritakan pembicaraannya dengan alvis malam itu.

"tuh kan. Brengsek emang"
"udah kagak usah inget-inget orang brengsek kaya dia"
"sok ganteng banget sih"

"haha. Udah ah"

"ntar gua cariin cowok yang cakep"

"iyaiya"

"btw cin, kak wilandra gimana-gimana?"

"tuh kan, pasti ujung-ujungnya nanyain dia-_-"

"wkwk. Kak wilandra punya gua ya"

"iya iya serah"

"yaudah yok ke kelas"

Cindy menganggukan kepala, dan mereka langsung ke kelas.

Setelah selesai kelas. Riri mengajak cindy untuk mengambil barang dirumahnya.

Setelah sampai dirumah riri

"mas, adek pulang"kata riri

"mas mu lagi mandi ri" bukan senno, tapi ion yang menjawab

"mas ion kok disini? Lagi ngapain?"

"ada perlu sama mas mu"

"oh, cin duduk dulu ya. Gua mau mandi. Gerah nih"

Cindy pun menganggukan kepala nya dan duduk di depan dion.

"kamu udah sehat dek?" tanya ion

"e-eh udah mas"

"udah gak usah dipikirin ya"

"ha?"

"cowok brengsek kaya gitu ga usah diharepin lagi"

"i-iya mas enggak"

"haha. Lucu bat sik lu"

Cindy pun tersenyum
tak lama, senno pun datang

"eh? Dek cindy?" sapa senno

"eh, halo mas sen"

"nunggu riri ya? Kemana dia?"

"lagi mandi mas"

"oh, yaudah mas duluan ya dek. Mau ke komplek depan"

"iya mas hati-hati"

"duluan ya dek" kata ion sambil tersenyum

"eh? Iya mas ion hati-hati" cindy pun tersenyum

"mas ion tambah ganteng kalo senyum" batin cindy

Memang dion jarang tersenyum. Walaupun mukanya terlihat imut-imut tetapi dia tidak suka senyum ke semua orang.

.

.

TBC

bad, but i love it [Day6. Youngk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang