You Are Mine
.
New version!
Happy reading❤
________________
"Dam, kita nonton yuk ...."
"Nggak."
"Makan aja gimana?"
"Kenyang."
"Kalo gitu, kamu temenin aku belanja, ya."
"Males."
"Ya udah, mending kita jalan-jalan aja?"
"Mager."
Rindu mengerucutkan bibirnya kesal saat ajakan yang ia lontarkan pada sang kekasih selalu di tolak. Padahal ia ingin sekalian merefresing otak setelah seharian digunakan untuk berpikir selama di sekolah. Menyebalkan!
"Terus maunya, kamu kemana?" tanya Rindu lagi. Gadis itu mengambil sebelah tangan Damian lantas menggenggamnya erat. Senyum manis terbit menghiasi bibir ketika melihat telapak tangannya begitu mungil jika berada di genggaman Damian.
"Nggak kemana-mana." Cowok itu membalas cuek. Tatapan matanya tertuju kedepan. Menatap lurus koridor yang nampak sepi nan hening.
Huh! Lagi-lagi ia melayangkan kalimat penolakan.
"Yang bener, ih ...." Jengkel karena tak mendapat jawaban sesuai harapan, Rindu memukul lengan Damian lumayan keras. Memanggil ringisan kecil cowok tersebut, "kita, 'kan udah lama nggak jalan berdua. Masa, kamu nggak mau, sih?"
"Hari ini, gue capek. Kapan-kapan aja," jawabnya lantas mengusap puncak kepala Rindu penuh kasih sayang. Sedangkan sang empunya hanya memasang wajah cemberut pertanda kekesalan. Meskipun Damian tidak peka!
Koridor yang mereka lewati tampak kosong terbebas dari para murid. Tentu saja. Karena bel pulang sekolah berbunyi sejak lima belas menit yang lalu. Andai saja Rindu tidak tertidur saat sekertaris tengah mencatat materi didepan. Pastinya sekarang mereka sudah pulang sedari tadi kemudian berkencan romantis. Untung saja guru yang bersangkutan sedang berhalangan hadir dan Damian mau menemainya kala mencatat materi yang tertinggal tadi.
"Kok kamu gitu sih? Aku ngambek, nih ...." Pura-pura ngambek, Rindu memalingkan wajah ke samping seraya melipat kedua tangannya di dada.
Dan Damian justru terkekeh dibuatnya. Pacarnya ini sungguh mengegemaskan.
"Jangan ngambek, dong. Kan, wajahnya jadi keliatan jelek." Damian menarik dagu Rindu, membawa wajah gadis itu agar berhadapan langsung dengan wajahnya, "aku, minta maaaf, deh ...."
"Maafin, ya?"
Mencebik sebal, Rindu menundukan kepala kebawah, enggan menatap mata Damian yang menurutnya begitu menarik perhatian. Bisa-bisa ia nanti luluh!
"Jalannya kapan-kapan aja, ya. Soalnya sekarang, aku bener-bener capek," kata Damian berusaha merayu dengan nada selembut mungkin.
"Ya udah. Kalo, kamu nggak mau nemeni, mending aku jalan bareng mantan aja!"
Mendengar ancaman tiba-tiba Rindu, Damian mengangguk-nganggukan kepalanya sebagai respon. Tak ada guratan amarah di wajah tenangnya kini. "Boleh. Sanah, gue izinin."
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Mine [Terbit]
Teen FictionTerbit dengan judul 'Aku, kamu, dan Masa lalu.' _______________________________ "Kamu lebih pilih aku pacar kamu, atau dia masa lalu kamu?" -Rindu "Sorry, untuk saat ini gue lebih pilih dia. Karena dia lebih membutuhkan gue dan gu...