New version!
You Are Mine
.
Happy reading😊
Vote kalian sangat berarti:)
______________________________
Hari senin paginya, di jam pertama kelas X11 IPS 1 ada jadwal olahraga. Semua murid sudah berganti baju dengan pakaian yang seharusnya. Beruntung cahaya matahari yang turun ke bumi belum begitu terik. Membuat gadis berambut kuncir satu itu bernapas lega.
Setelah membentuk barisan sesuai intruksi guru, Rindu baru menyadari jika bukan hanya kelasnya saja yang ingin berolahraga. Ternyata kelas sebelah yang tak lain adalah kelas Damian juga turun ke lapangan. Ah, mungkin karena guru yang mengajar sama sehingga untuk mempersingkat waktu diambilah keputusan ini.
Dan kebetulan sekali Rindu memposisikan diri di paling belakang. Atau lebih tepatnya di baris nomor dua dari kanan--di sebelah Sila.
Belum kapok dengan tingkahnya yang dua kali tertangkap basah, kepala Rindu sedikit meneleng ke samping. Menilik Damian yang berdiri disisi Sila--dengan sedikit jarak yang membentang mempermudah gadis itu melihat wajah Damian yang tampak serius.
Acara pemanasan yang Rindu ikut tak terlalu ia perhatikan.
Entah lah. Rindu sendiri mengakui, bahwa dirinya seaneh nan sebodoh itu. Sebuah foto yang ia terima beberapa hari ke belakang seakan hanya angin lalu. Melupakan begitu cepat padahal tangis sampai pecah dibuatnya. Jujur ... ia Rindu akan sosok seorang Damian.
Brukkk
"Sila!"
Rindu berseru kaget ketika Sila yang ada di dekatnya tiba-tiba terjatuh. Dia pingsan!
Otomatis semua orang disekitar menoleh refleks tak terkecuali Damian. Rindu berjongkok khawatir hendak memeriksa keadaan sahabatnya itu. Guru yang ada didepan pun turut mendekat, memeriksa anak murid yang mendadak pingsan padahal cuaca sedang tak panas.
Belum ada aba-aba atau semacamnya, tubuh Sila terangkat oleh tangan seseorang yang sekarang membopongnya. Cekatan Damian membawa Sila menuju UKS tanpa banyak kata. Rindu yang sempat tersentak kecil pun berniat mengikuti mereka atas seisin Pak Bambang sang guru.
Sesampainya di UKS, Damian langsung membaringkan raga Sila di atas brankar.
Jarinya tergerak membenarkan anak rambut yang menutupi sebagian wajah gadis itu. Sementara Rindu, ia mengambil minyak kayu butih yang kebetulan tergeletak di nakas.Kemudian mengoleskan minyak itu dibawah hidung Sila berharap dapat berefek menyadarkannya. Jika dilihat dari wajahnya, Sila memang sudah sakit sejak dari rumah.
Mengapa Rindu baru menyadari?
Sensasi hangat pun menyapa kala Rindu menempelkan punggung tangannya di dahi Sila bermaksud Memeriksa suhu badan.
"Sakit tapi sok-sokan mau ikut olahraga," kata Rindu mencibir.
"Lo, jaga dia disini. Sebentar lagi dia pasti sadar."
Eh?
Ah, kenapa Rindu sampai lupa akan keberadaan Damian disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Mine [Terbit]
Teen FictionTerbit dengan judul 'Aku, kamu, dan Masa lalu.' _______________________________ "Kamu lebih pilih aku pacar kamu, atau dia masa lalu kamu?" -Rindu "Sorry, untuk saat ini gue lebih pilih dia. Karena dia lebih membutuhkan gue dan gu...