》Part 20 : 'Dejavu'

58 10 0
                                    

"Yan,lo kenapa ngak makan sih? Lagi diet lo?".Ani jadi gregetan sendiri melihat Yana yang terus mengaduk-aduk baksonya tanpa disantap satu sendok pun.

Yana meletakkan sendok dan juga garpu di atas mangkuk baksonya."Lo aja yang makan bakso gue".Ia menggeser baksonya kesamping piring Ani.

Alis Ani betautan."Yan,lo lagi diet?".
Tebaknya,heran saja melihat Yana yang biasanya perut gentong tiba-tiba tidak mau makan sama sekali.Bisa saja kan gadis itu sedang menjalankan program diet?.

"Ngk lah! Gue lagi pengen sedekah sama orang yang lebih membutuhkan".Jawab Yana asal,moodnya sedang tidak baik membuatnya tidak berselera makan.

"Subhanallah,Yana lo udah tobat? Demi apa Yana lo bikin gue terharu".Ani pura- pura menyeka sudut matanya agar terlihat seperti sedang menangis.Dasar alay!

"Diem lu! Banyak bacot gue ambil lagi tuh bakso".Ancam Yana.

"Astagfirullah,baru aja dikasih belum gue sentuh udah mau diambil balik".Ani berseru kesal.

"Makan ngak usah banyak bacot,keselek mampus lo"

Sepertinya mood Yana sedang kacau,daripada membuat mood sahabatnya semakin buruk.Ani melanjutkan menyantap makanannya sambil menunggu mood Yana membaik.

"Hai Yan,ni"

Sapaan ramah dari seorang gadis membuat Ani dan Yana menatap ke empu suara.Ternyata itu Friska.Gadis itu sedang membawa nampan berisi semangkuk mie ayam dam segelas es cokelat.

"Tumben makan bareng kita,temen lo kemana?".Tanya Ani setelah meneguk es jeruknya.

"Kangen aja makan bertiga lagi kayak dulu".Ucap Friska gadis itu tidak ada henti-hentinya tersenyum lebar tidak seperti Yana yang sedang cemberut.

"Gue emang ngangenin ta".Ani terkekeh kecil dengan mulut yang masih mengunyah makanan.

Friska berdecak kesal lalu menatap kearah Yana yang tengah melamun entah apa yang sedang dilamunkan oleh sahabatnya itu.Ia menepuk pelan bahu Yana mencoba menyadarkan gadis itu.

"Yan"

"Hah?".Yana sontak terkejut dan menoleh kearah Friska dengan wajah kagetnya.

Alis Friska bertautan."Lagi ngelamunin apa lo? Ada masalah?".Raut wajah Friska menjadi sendu.

Yana menggeleng."Ngak,gue cuman lagi mikirin tugas aja,lagi numpuk bikin gue kepikiran mulu".Bohong.Yana berbohong,jelas-jelas ia tengah memikirkan perkataan Raga sewaktu di taman tadi.

"Oh,tapi tumben,biasanya sih lo santai aja kalau lagi ada tugas secara otak lo kan paling lancar diantara kita bertiga".Heran saja mendengar jawaban Yana,pasalnya yang selama ini Friska tau bahwa sahabatnya itu sangat jarang terlihat setress atau melamunkan soal pelajaran secara Yana itukan pintar jadi ia bisa mengatasi semua masalah dalam pelajaran.Itusih setau Friska.

"Kalian ngapain bahas pelajaran sih? Jadi ngak selera makan gue,berasa lagi makan rumus aljabar tau ngak".Ani ikut angkat suara,menurutnya dua sahabatnya itu hanya mengaggu ketenangannya.Padahal ia sudah enak-enaknya menyantap makanan.

Friska kembali berdecak."Dasar gentong!".Ia mulai menyantap makanannya lantas kembali menoleh kearah Yana."Yan, lo kok ngak makan?".Tanyanya.

"Lagi diet dia".Ani yang malah menjawab dan dibalas anggukan oleh Yana.

"Oh"

Candaan demi candaan terus mengisi meja yang penuh dengan makanan tersebut.Sudah lama Yana tidak merasakan kehangatan--bercanda dengan kedua sahabatnya.Senang bisa melihat mereka berkumpul lagi,walau dengan perasaan yang masih menjanggal dalam batin Yana,tapi setidaknya ia akan tertawa untuk hari ini.

FranraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang