》Part 7 : Kotak Merah Muda!

54 6 4
                                    

Setelah kejadian dikantin,membuat Yana benar-benar tidak fokus mengikuti pelajaran ekonomi.Gadis berkuncir kuda itu terus saja mengkhawatirkan Friska yang menjadi anak baru di sekolahnya.

"Yan,yang ini kek mana sih caranya?".Ani menyikut bahu Yana,membuat Yana tersadar dari lamunannya.

"Hah? apa?".Tanyanya saat buku tulis milik Ani berada di atas mejanya.

Gadis berpipi chubby itu berdecak kesal."Ini loh Yan,gue ngak tau caranya.Jelasin ke gue".Ucap Ani sambil menunjuk buku cetak ekonominya dengan ujung pulpen.

Yana berfikir sebentar,lalu menoleh kearah Ani."Oh ini.Emang lo ngak nyimak pas Bu Nur lagi ngejelasin?"

"Nyimak sih,cuman lo taukan otak gue kayak mana.Harus berulang kali dijelasin baru gue ngerti".Jawab Ani sambil tertawa kikuk.

Yana hanya memutar bola mata malas mendengar jawaban Ani.Kemudian kembali berkutat dengan pikirannya.

"Ck,Yan ini gimana caranya?? Lo ditanyain bukannya jawab malah diem kayak orang gagu".Gerutu Ani.

Yana mendesah pelan."Ni,lo taukan dari tadi gue ngelamun? Mending lo nanya Adel atau Tiwi.Gue pengen tidur".Ucap Yana sembari menumpuk buku Ekonominya lalu meletakkan kepalanya diatas tumpukan buku itu.

Ani menggeleng melihat kelakuan sahabatnya,selalu saja seperti itu jika menyangkut pelajaran yang berbau dengan angka.Pasti akan berujung dengan tertidur.Namun ia juga heran,walaupun begitu Yana tetap saja pintar.

Ia tidak ambil pusing,lebih baik ia belajar mumpung otaknya sedang lancar tidak lemot seperti biasanya.

ºº£ºº

Karna keasikan tidur,Yana tidak sadar jika kelas sudah kosong.Untung saja Ani membangunkannya bersama dengan Friska yang membantu Yana membereskan alat tulisnya yang masih berserakan diatas meja.

"Makanya Yana,disekolah itu belajar bukan tidur.Dasar kebo ngileran".Omel Friska sambil menoyor pelan jidat Yana.

Yana hanya mendengus kasar sembari menutup tasnya.

"Lo kok ngak pulang sih ka? Malah kekelas gue lagi.Ngak perlu kali lo jemput gue kek lesbian aja lo".Tanya Yana saat mereka sudah keluar dari kelas.

"Hari ini gue pulang bareng Ani,makanya gue ke kelas lo.Kepedean banget lo pantasan jomblo".Jawab Friska sambil memasang wajah jijik.

"Kayak lo ngak jomblo aja".Ketus Yana.

"Ihh,gue tuh udah punya gebetan sori yah"

"Eleh kayak gebetan lo suka sama lo aja"

"Yah emang belum,tapi ntar dia bakalan suka sama gue kok.Gue jamin itu pasti!!"

"Dasar kepedean.Sapa coba yang mau sama cewek tukang kentut kayak lo"Ucap Yana sambil menjulurkan lidahnya kearah Friska.

Sebelum Friska ingin menjambak rambut Yana,Ani terlebih dahulu berdiri ditengah-tengah kedua sahabatnya itu sebelum perang jambak-jambakan terjadi.

Ani merangkul kedua sahabatnya."Plis deh kalian itu ngak usah ngerebutin gue,gue itu cuman satu"

Mendengar ujaran Ani,membuat Friska berpura-pura seolah ia akan muntah.Sedangkan Yana ia sudah mengapit leher Ani dengan lengannya,membuat si empunya meringis kesakitan.

Begitulah jika mereka dipertemukan,bukannya akur eh malah bertengkar seperti gajah dengan badak.Namun,itulah salah satu cara mereka untuk menikmati persahabatan walaupun terkesan kekanak-kanakan,tetapi hal itu membuat persahabatan mereka semakin erat seakan tidak akan terpisah.

FranraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang