》Part 4 : 'Mr.Black'

90 11 0
                                    

Bel pertanda masuk berbunyi sekitar setengah jam yang lalu.Kegiatan belajar mengajar kembali aktif.Guru yang mengajar sudah memasuki kelas dan mulai menjelaskan materi.Ani sangat gelisah pasalnya sahabatnya Yana belum kembali dari perpustakaan.Ia sudah memberi pesan dan menghubungi sahabatnya,namun tidak ada jawaban.Pak Ibrahim,wali kelas Ani yang juga mengajar pelajaran Prakarya beberapa saat yang lalu menanyakan keberadaan Yana.Ani hanya menjawab bahwa Yana sedang di uks.Ia berbohong.Terpaksa,karna ia tahu tidak biasanya Yana bolos pelajaran.Sekalipun itu sedang jamkos.

Sebuah pesan masuk berhasil membuat Ani tersadar dari lamunannya.Ia bernafas lega ketika mendapatkan pesan dari sahabatnya.Yana.Dugaanya tadi tidak salah.

YanaAngry : Ni,izinin gue ke pak Ibe.Bilangin gue lagi di uks?sakit perut.Oke!

"Dari Yana ni?".Suara seorang cowok membuat Ani menegok kesebelah kanannya.Raga yang sedari tadi duduk disampingnya juga ikut gelisah saat tahu Yana belum kembali ke kelas.

"Iya ga,katanya dia lagi di uks.Sakit perut"

Raga hanya mengangguk.Ia kembali bernafas lega saat tahu Yana di uks.Tapi,mengapa ia masih merasa khawatir? Ah!mungkin itu hanya perasaannya saja.Ia kembali melanjutkan aktifitasnya mencatat tugas kelompok yang diberikan Pak Ibrahim.

ºº₩ºº

Yana mengerutkan dahi ketika mendapati dirinya sudah berdiri ditaman belakang sekolah.Ia bergidik ngeri pasalnya taman ini sangat dekat dengan gudang yang kabarnya menjadi tempat paling angker di sekolahnya.Sedangkan cowok yang membawanya kesini,tengah duduk manis pada kursi bercat hijau yang terletak dibawah pohon ketapang yang sangat rindang.

Gadis berkacamata itu menatap lekat cowok bermasker dan berhoodie hitam didepannya kini.Dalam hatinya ia bertanya,kenapa cowok itu menolongnya dan kenapa ia membawanya kesini?.
Yana langsung menjadi salah tingkah ketika dirinya tertangkap basah tengah memandang cowok yang tengah memandang kearahnya.Ia segera mengalihkan pandangan kearah tumbuhan yang berada di depannya.

"Lo ngapain berdiri disitu? Ngak capek apa? Mending lo duduk disini"Ucap Cowok itu sambil menepuk tempat disisi kirinya.

Yana ragu.Namun,ia mulai melangkah menuju kursi yang diduduki cowok itu.Selepas Yana duduk keduanya kembali diam,tidak ada yang berniat memulai percakapan.Hingga membuat Yana merasa risih.

"Makasih".Yana membuka suara memecah keheningan yang sedari tadi membelenggu.

"Untuk?".Cowok itu menoleh menatap Yana yang tengah mentapnya.

Yana kembali menunduk sambil memainkan kakinya."Tadi lo udah nolongin gue dari kak Firgan"

Cowok disebelahnya juga mengalihkan pandangan memandang rerumputan hijau didepannya."Oh,itu.Gue tadi risih aja gara-gara kalian,tidur gue keganggu"

"Sorry".Lirihnya Yana.Terbesit rasa bersalah di wajahnya.

"Ngak usah minta maaf.Udah lewat juga".Ia meneloh sebentar menatap gadis disebelahnya."Lo ngak mau balik ke kelas?".Lanjutnya.

Yana melirik jam tangan yang melekat dilengan kirinya.Ternyata,sudah hampir setengah jam ia tidak kembali ke kelas."Udah telat,gimana dong?.Kalau gue balik ntar gue ditanyaiin lagi sama pak Ibe.Jadi gimana,masa gue harus bolos?"

Cowok itu tertawa renyah mendengar celotehan Yana.Menurutnya sangat lucu melihat wajah gadis itu ketika sedang panik.

"Eh,pak masker kok lo malah ketawa sih?".Yana merasa tersindir dan juga kesal.Bukannya memberi jalan keluar,eh malah mentertawakannya.

FranraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang