》Part 3 : Save me!

73 12 4
                                    

Kamar dengan nuansa biru langit.Ditaburi dengan beberapa stiker berbentuk bulan dan Bintang pada langit-langit,serta beberapa lukisan yang tertata rapi pada dinding,juga polaroid yang tergantung manis pada kabel lampu berwarna keemasan.Membuat setiap mata yang memandang merasakan keindahan tersendiri terhadap dekorasi kamar tersebut.Tidak terlihat Feminim. Namun, cukup meyakinkan seseorang bahwa itu ialah kamar seorang gadis.

Yana tengah berbaring pada kasur bermotif sepakbola.Selepas pulang sekolah ia sudah mengganti seragamnya dengan hoodie berwarna hitam pekat dipadukan jeans berwarna senada.

Yana mencoba memejamkan matanya berniat untuk tidur.Namun,terhalang oleh bayang-bayang sesosok cowok yang terus memperhatikannya ketika ia masih dihalte sekolah tadi.Ia segera bangkit dari kasurnya menuju meja belajarnya yang berwarna merah muda.Yana dulu selalu membenci meja belajar itu,disebabkan warnanya yang Yana tidak suka.Namun karna saudara kembarnya.Yani.Menyukainya,dia terpaksa harus ikut menyukainya.

Yana menarik kursi.Kemudian duduk,terlebih dahulu ia merapikan buku yang berserakan pada meja belajarnya.Ia sudah tau pasti siapa pelakunya.Yani.Setelah merapikan buku-buku itu,Yana mengambil buku pelajaran untuk besok.Setelah itu,ia membuka buku tersebut berniat untuk mengecek jika ada tugas.Ia tidak ingin kejadian tadi pagi harus terulang kembali,dimana ia harus kalangkabut mencari dan menghafal nama-nama latin yang membuat kepalanya berdenyut nyeri.Untung saja ia cepat dalam hafalan sehingga, ia tidak mendapat hukuman oleh guru biologinya.

Namun,ia juga tidak bisa konsentrasi, bayangan itu kembali menghantui fikirannya.Untuk menghalau fikirannya,ia mengambil ponselnya yang terletak di dalam tasya.Dengan segera ia menyalakan data seluler.Tidak berselang lama pesan satu persatu muncul memenuhi notifikasi.Yana segera membuka chatroomnya dan membaca satu persatu chat yang masuk.Seperti biasa,chat yang masuk berasal dari grup kelas yang hanya membahas masalah tidak penting.Ia beralih dari grup kelas ke grup kpopnya,sebuah senyuman terukir tipis di wajah putihnya.Ia selalu senang ketika teman onlinenya membahas tentang Kpop.

Yana ialah seorang pengagum oppa-oppa,kebanyakan teman-temannya selalu mengejeknya karna ia menyukai hal yang berbau dengan korea.Namun,ia tidak ambil pusing.Ia hanya menganggapnya angin lalu saja.Kan tidak ada salahnya jika kita mengidolakan seseorang.Selagi kita tidak melupakan kewajiban.

Sebuah notifikasi instagram muncul,Yana segera beralih ke akun instagramnya.Seseorang tidak dikenal mengfollow akunnya.Biasanya,Yana selalu mengabaikannya,namun kali ini tidak.Ada perasaan aneh ketika melihat profil dari akun yang mengikutinya.Yana segera beralih ke akun tersebut.Ia benar-benar terkejut setelah mengetahui orang yang mengfollow akun instagramnya.Ialah seseorang dari masa lalunya.

"Kenapa kak Firgan ngefollow ig gue?"

Yap!Ialah Firgan kakak kelas yang menabraknya siang tadi.Yana mulai merasa pusing tentang hari ini,dimana ia mendapat banyak kesialan dan hal-hal yang membuat dirinya penasaran.Suara ketukan pintu membuat Yana sedikit terkejut.Ia berdiri dari duduknya dan membuka pintu.

"Yana,kamu belum makan kan daritadi?.Ini Bunda belikan kamu martabak".Seorang wanita paruh baya.Kharin.Ibunda Yana.Beliau menyodorkan kantung plastik yang berisi martabak kesukaan anaknya.

"Makasih Bunda".Yana segera mengambil martabak tersebut.Aromanya mulai memasuki indra penciuman Yana.Ia tahu pasti aroma itu berasal dari martabak yang ada di genggamannya sekarang.

"Bunda turun dulu yah,mau kedapur.Itu martabaknya kamu makan sendiri aja soalnya Yani sudah makan tadi".Yana hanya mengangguk.

"Yaudah,Bunda ke bawah dulu yah".

Selepas Bundanya meninggalkan kamarnya,Yana mulai menatap Martabaknya sambil membaca materi yang akan ia pelajari esok.

                      ºº€ºº

FranraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang