》Part 23 : ^Janggal^

13 4 0
                                    

"Karena gue suka sama lo"

What?! Yana terkejut setengah mati.Siapa coba yang tidak kaget,apalagi wajah Varyz saat mengatakannya terlihat serius.Ini juga merupakan kali pertama ia mendapat pengakuan dari seorang lelaki.

"Ha? Ja..jangan bercanda deh!! Ngak lucu sumpah!!".Entah mengapa Yana jadi gugup.Namun masih bisa ia tutupi dengan wajah juteknya.

Varyz tersenyum,tunggu! Senyumnya!! Seakan meluluhkan hati Yana.Huh! Dasar lemah."Kalo serius gimana?".Goda cowok itu.

Rasanya Yana ingin menjambak rambut Varyz,tapi dia cukup waras untuk melakukan hal itu."Sekali lagi lo bercanda!Gue usir!!".Tangan gadis itu terkepal kuat,mencoba menahan amarah.

"Iya deh gue ngak bercanda lagi.Tapi lo gue seriusin mau?".Varyz sengaja,membuat Yana kesal entah mengapa ia suka saja melihatnya.

Tidak! Cukup! Yana benar-benar murka."Keluar lo! Cepet! Kalo ngak gue mutilasi lo! Sana!".Amarah Yana sudah di ubun-ubun,wajahnya saja sudah merah padam.

Varyz terkekeh."Astaga yan,bercanda gue.Sorry deh kalo lo kesel"

"Kapan sih lo ngak buat gue kesel! Lama-lama lo jadi kembaran si gani juga!".Memang benar Varyz dan Gani 11 12,sama-sama menjengkelkan.

"Yaudah deh daripada gue di usir mending gue balik sekarang aja".Ucap Varyz masih dengan kekehan kecil.

Tiba-tiba Bunda Yana datang membawa nampan yang berisi dua gelas minuman beserta kue kering."Aduh duduk dulu dong,minum dulu bentar".Ajak wanita paruh baya tersebut.

Varyz mengiyakan.Lalu ikut duduk di sofa tidak lupa Yana yang mengekori dibelakang.

"Minum dulu nak".Ucap Bunda Yana sambil menyodorkan secangkir teh hangat.

Varyz sibuk menyantap jamuan dari Bunda Yana,sedangkan gadis itu dengan wajah masam asik menyaksikan Varyz.

"Jarang banget loh ada temen cowok Yana yang mampir ke rumah,kecuali Raga sama Frigan.Oh iya,nak Varyz satu kelas sama Yana?".Jika sudah begini pasti Yana akan menjadi penonton saja,Bundanya pasti akan banyak bertanya kepada Varyz.

Varyz meletakkan cangkirnya diatas meja."Bukan tante,saya anak ipa-4".Jawab Varyz ramah.

"Oh,Bunda kira kalian sekelas.Yaudah diminum lagi tehnya,itu juga kuenya  silahkan dimakan"

Varyz mengangguk,tidak berselang lama percakapan mereka berakhir hingga Varyz memutuskan untuk pamit.

"Yaudah Yana antar itu temen kamu ke depan".Suruh Bunda,Yana pasrah saja lalu beranjak menuju pintu utama rumahnya.

"Saya pulang tante,permisi".pamit Varyz dan dibalas anggukan oleh si tuan rumah.

Varyz sampai di depan pintu."Gue balik yan".Ia tersenyum.Sepertinya ia banyak tersenyum hari ini.

"Iya"

Hingga Varyz beranjak pergi baru Yana melepaskan pandangannya dari cowok itu.

¶¶¶


"Loh? Kunci? Kok? Si Varyz,kunci gue? Punya gue? Astagaa."

Gadis itu memukul jidatnya.Bagaimana dia bisa bodoh begini,kunci? Jelas dia tidak memiliki kunci dan kenapa saat Varyz memberinya benda tersebut ia malah diam seolah memang itu miliknya.

Otak Yana mulai mencoba mencerna semua kejadian tadi.Rasanya ada yang janggal dengan kedatangan Varyz yang tiba-tiba belum lagi soal kunci ini.

Oh astaga!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FranraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang