Hujan.Lagi-lagi hujan mengguyur deras kota kecil ini.Semerbak khas hujan mulai menjalar pada indra penciuman gadis yang tengah mengarahkan pandangannya dari luar jendela mobil mewah.Sudah hampir setengah jam gadis itu tidak beranjak dari dalam mobil miliknya.Entah apa yang menjadi alasannya,gadis itupun tak tahu.
Para siswa-siswi yang berlalu lalang menjadi tontonan sendiri baginya.Mulai dari siswi yang berlari karna tidak memakai payung,hingga ada yang sudah basah kuyup tidak peduli hujan membasahi seragam khas hari rabu sekolahnya.Ada juga siswi yang baru saja datang dengan seorang siswa menaiki motor berwarna putih,terlihat sangat serasi.Tapi tunggu!
Sepertinya ia mengenal dua orang itu.Ah,benar ia mengenal mereka.Dengan sigap ia membuka pintu mobil tidak peduli sopir pribadinya yang berteriak karna ia tidak memakai payung.Untung saja posisi mobilnya tidak jauh dari gerbang sekolah,sehingga memudahkannya untuk menyusul dua orang yang sudah menjadi bagian dari masa lalunya.
Dengan napas yang sudah tidak beraturan,gadis itu tersenyum sambil menepuk pelan pundak sahabatnya.
Merasa ada yang menepuk bahunya,lantas Yana menoleh saat sudah meletakkan helmnya pada kaca spion motor Raga.
"Astaga ka,kok baju lo bisa basa gini sih? Oh,jangan bilang lo lari ke sini ngak pakai payung lagi? Yakan?".Sambil tertawa pelan Friska menggeleng"Iya,gue tadi nyusul lo ngak pake payung.Habis kelamaan ntar gue malah ketinggalan jejak lo lagi".Matanya terus saja memandang kearah cowok yang tengah melepas jaketnya.
Tanpa berpikir panjang Raga yang memang mendengar percakapan dua gadis didepannya ikut angkat bicara"Nih pake jaket gue,ntar lo kedinginan".Ucapnya sambil menyodorkan sebuah jaket berwarna abu-abu kearah Friska.
Lantas Friska menerimanya dan berterimakasih,lalu mulai memakai jaket milik Raga.Namun,Yana yang melihat itu justru teringat akan sesuatu.Perlakuan Raga seakan kembali mengingatkannya pada kejadian dua hari yang lalu.
Melihat Yana yang melamun Friska sontak memukul bahu sahabatnya,dan dihadiahi decakan oleh Yana.
"Gue duluan ke kelas".Raga segera pergi mendahului kedua gadis didepannya.Wajahnya pun sangat datar,seakan tidak ada ekspresi apapun saat mengatakan itu.
Friska dan Yana ikut berjalan dibelakang Raga.Hujan yang terus bertambah lebat,membuat mereka harus berlari.
"Yan,lo sama Raga kenapa? Kok kayak diem dieman gitu sih?".Tanya Friska saat mereka sudah berada di koridor lantai satu.
Yana menghela napas panjang,terus memandang punggung Raga dengan datar."Masalanya panjang ka,kalau gue cerita sekarang keburu masukan.Ntar aja yah pas jam istirahat".Tawarnya saat melihat Raga yang sudah masuk kekelas.
Friska mengangguk mengiyakan,lalu melambaikan tangan saat Yana berpamitan meninggalkannya.
Selepas Yana yang sudah masuk kelas,ia terus melangkahkan kaki menuju kelasnya yang jaraknya dua kelas dari kelas Yana dan Raga.Sontak kakinya terhenti saat menemukan seseorang yang tengah bersandar pada pintu kelasnya sambil melipat kedua tangan didepan dada.
"Gue mau ngomong"
ºº₩ºº
Bel pertanda masuk sudah berbunyi lima menit yang lalu,namun guru mata pelajaran pertama di kelas X Ipa-2 belum juga menunjukkan batang hidungnya.
"Gua doain semoga Bu Shopira ngak masuk hari ini".Dengan wajah yang memelas Gani terus memohon agar guru yang paling tidak ia sukai tidak masuk hari ini.Sontak ujarannya di 'Amin' kan oleh Qarnul dan juga teman sekelas yang mendengarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Franra
Teen FictionKisahku dengan tiga orang sahabatku yang entah mengapa ingin ku ceritakan kepada kalian. Dan akupun tak tahu kapan kisah ini akan usai,Kuharap akan bernasib menyenangkan seperti kisah novel yang sering kubaca. ©copyright by Ranran_Aprl ...