21. Public

8.9K 1.4K 65
                                    


"Inget Audrey, bertingkahlah seperti sepasang kekasih dengan Mingyu" kata papa gue lalu turun dari mobil.

Tadi papa gue masuk ke mobilnya Mingyu cuma buat ngebilangin gue gitu.

Hari ini papa gue ada acara gue aja gatau ini acara apaan. Pokoknya gue ikut intinya gitu.

Gue ngehela nafas gue dan turun dari mobil. Disaat gue turun, mata gue langsung dibutakan dengan flash kamera yang banyaknya bikin orang nyebut.

"Anda anaknya Pak Suho?"

"Apakah anda akan benar benar melaksanakan pernikahan dengan anak dari cawapres?"

"Selama ini, anda kemana saja?"

Gue pusing banget ngeliat semua flash yang ada di depan muka gue belum lagi pertanyaan pertanyaan yang mereka lontarkan buat gue.

Untungnya Mingyu turun dan langsung berdiri di depan gue. Dia munggungin para wartawan itu supaya gue ga kena flash lagi.

"Kamu gapapa?" tanyanya dan gue mengangguk.

"Maaf, Audrey tidak biasa ada di situasi seperti ini" kata Mingyu lalu ngerangkul pundak gue.

Mingyu ngelindungin gue dari orang orang yang bawa kamera dan segala macem. Untung aja ada Mingyu.

"Kamu gapapa?"

"Gapapa, aku pusing dikit tapi" Mingyu mengangguk.

"Deket sama aku terus aja biar kalau pingsan ada aku" kali ini giliran gue yang mengangguk.

Gue nge baik baikin Mingyu karena papa gue memantau gue. Gue harus ngebaik baikin Mingyu sampai waktu yang tidak ditentukan.

Mungkin gue baru bisa nyuekin Mingyu kalau papa ga ada.

Ternyata hari ini papa ada acara talk show di salah satu stasiun televisi. Dan gue harus ikut. Sebenernya marah ke papa sendiri itu dosa ga sih?
Gue sama Mingyu disuruh masuk ke ruangan make up buat touch up lagi. Gue dari tadi mencoba buat menjadi ceria dan senyumin semua orang yang ada disini.

"Syuting akan dimulai satu menit lagi" teriak salah satu staff.

Gue udah megangin rok gue sendiri. Gue benci ini. Gue ga suka jadi famous kaya gini.

Mingyu nyadar kalau gue lagi panik jadi dia nggenggam tangan gue.

Dan semua staff yang memperhatikam gue pun langsung berbisik bisik ria.

"Gausah cari muka" bisik gue ke Mingyu.

"Maaf" bisik dia ke gue.

Gue cuma natep Mingyu datar terus balik natep staff dan kru yang ada di depan gue.

Setelah itu acara talk shownya benar benar dimulai. Dan selama itu pun gue hanya memasang senyuman palsu gue.

"Jadi Audrey sama Mingyu beneran mau nikah Pak?" tanya mc ke papa.

"Beneran dong, mereka udah kaya gini masa nikahnya cuma bohongan" kata papa gue sambil menunjuk tangan Mingyu yang lagi megangin tangan gue.

"Ehem pasutri baru ehem" kata mc mencoba mencairkan suasana.

Gue cuma tertawa kecil.

"Cantik banget audrey" kata mc itu.

"Maaf, punya saya ini" balas Mingyu. Sontak satu studio tertawa ngedenger omongan Mingyu.

"Apasih Ming?" kata gue sambil tertawa.

"Kan bener, kamu punya aku"

"Udah hey udah, saya masih jomblo ini" balas mc.

Acara talk show siang itu berjalan lancar. Kadang Mingyu dan gue menimpali. Sepanjang talkshow itu pun gue tertawa palsu. Gue lelah.

"Pa, aku nyari udara dulu ya?" tanya gue dan papa gue menangguk.

Papa gue memperbolehkan gue karena, gue ga mungkin bisa melarikan diri dari sini. Penjagaannya udah terlalu ketat.

Gue jalan ke taman belakang stasiun televisi itu dan duduk di bangku taman. Sambil memperhatikan jalanan.

Gue duduk di situ lumayan lama, gue duduk disini setengah jam. Gue cuma ngamatin orang orang yang lagi beraktivitas.

Gue memejamkan mata gue dan sender di kursi bangku itu. Gue lelah.

"Lagi ngapain?" gue langsung membuka mata gue dan menoleh.

"Lo ngapain disini?" tanya gue sinis.

"Disuruh Om Suho" gue memutar bola mata gue.

Kenapa sih papa gue takut banget gue pergi.

"Merem lagi sana, aku juga mau tidur disini" gue menoleh lalu mendecak.

Gue memejamkan mata gue lagi dan tanpa gue sadar gue ketiduran di pundak lebar Mingyu.

single, jung jaehyun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang