ketiga : siap dengan tegap

297 4 0
                                    


Aku bertanya sedikit, boleh?

Jika hidup adalah serangkaian perjalanan, sebenarnya kaki ini sudah sampai mana?

Aku bertanya sedikit, boleh?

Jika tantangan membuat hidup lebih kuat, kini aku sudah sekuat apa dengan segala lara yang sudah aku telan?

Perih rasanya ketika kau sudah siap tetapi keadaan memaksamu untuk menunggu. Menunggu keberhasilan yang entah kapan datang menghampiri. Tekanan demi tekanan mulai berdatangan. Tak bisa ditepis, semakin kencang hujamannya. Keadaan keluarga hingga sosial tak bisa kita atur sesuai kemauan kita. Terkadang muncul beberapa masalah yang membuat kita ikut jatuh didalamnya. Tidak terlibat tetapi terbawa kedalam keterpurukan.

Pada akhirnya harus bisa berdiri dengan kaki sendiri. Berpijak dengan sisa-sisa semangat yang ada. Perlahan saja, susun rencana agar tak terperosok terlalu dalam. Lebarkan langkah demi langkah karena keberhasilan tak cuma kau yang menginginkannya. Bangun semangat sebisamu, semampumu. Jangan tahan dirimu jika kau ingin menangis,menangis saja. Bukan berarti kau lemah. Kau hanya perlu merefleksi diri dari hal-hal yang membuatmu patah secara bersamaan. Istirahatlah, jangan memaksakan untuk kuat. Terkadang ada saatnya kita pejamkan mata, diam, tenang, berusaha memaafkan segala yang membuatmu terluka.

Diusia yang belum menginjak masa tua, ego seringkali menjadi hal yang tak terasa tampil memenuhi wajah kita. Serasa kemampuan dalam diri adalah yang paling hebat. Mudah sekali meremehkan orang lain hanya karena tak sama dengan kita. Tak sama bukan berarti tak benar. Perbedaan membuat kita belajar cara bersyukur atas apa yang sudah ada di dalam diri. Atas segala nikmat Tuhan yang telah diberikan. Tak usah merasa tinggi, jangan merendahkan diri.

Kita bisa jadi besar dengan segala rasa optimis dan kita bisa menjadi kecil hanya karena selalu merasa kurang dari orang lain. Mungkin kini pencapaianmu sedang dibawah standar yang kau ciptakan dibanding dengan rekanmu yang sudah selangkah lebih maju di depanmu. Menyakitkan memang, tetapi Tuhan Maha Segalanya ; memberikan sesuai porsi hamba-Nya. Berbaik sangka pada semesta tak membuat hidupmu semakin buruk, percayalah. Mulailah melapangkan hati untuk berbagi ditengah kesulitan yang melilit. Berhenti iri hati dengan kesuksesan orang lain. Sesekali mungkin akan merasa gelisah, jadikan gelisah sebagai bahan bakar semangat melangkah menuju masa depan yang lebih baik.

Akupun sebenarnya bingung bagaimana memotivasi yang dapat termotivasi sementara aku selalu percaya bahwa Tuhan akan memberikan yang terbaik selama bersyukur masih menjadi kebiasaan yang tak dilupakan. Saling sikut, saling tuduh dan perbuatan-perbuatan buruk lainnya akan kita hadapi didepan ; mau tidak mau. Semoga jujur masih dipegang erat dan ku harap itu akan menjadi yang selalu.

Aku yakin, kita mempunyai motivasi untuk diri sendiri dengan cara sendiri. Jadikan keyakinan pada Tuhan sebagai modal utama dalam menjalani hidup. Mulailah memanusiakan manusia lainnya, berusaha memerdekakan manusia lainnya. Berhenti membuang waktu memperdebatkan hal-hal yang sia-sia. Manfaatkan waktu selama Tuhan masih memberi hidup sebelum kita dinyatakan harus berpulang kepada-Nya.

-ditengah lelah akan rumitnya hidup, semoga rasa syukur masih melekat dihati dan otakmu-

Prosa RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang