chapter 24

6.3K 208 2
                                    

Tidak lama kemudian karin datang bersama raka dan juga dion

" alea lo kenapa? " tanya raka

" almut kenapa kok bisa kaya gini kakinya? " tanya dion sambil menatap kaki alea yang mulai membiru

" alea gak kenapa-napa kok cuman jatuh tadi di bandara hehe " ucap alea sambil terkekeh pelan

" al..leta kemana? " tanya karin menoleh ke kanan dan kiri

" oh leta tadi dia ke bawah sebentar katanya mau beli roti buat alea soalnya perut alea blm di isi makanan " ucap alea menyengir

" kenapa pada berdiri? Duduk lah " ucap alea, raka, dion dan karin tersadar dan duduk. Karin dekat alea sedangkan dion dan raka di sofa panjang di sebelahnya.

" hmm..kok dateng nya cuman bertiga varo mana? " tanya alea menaikan kedua alisnya

" oh...varo dia lagi nelpon dokter sini untung tuh anak sering banget ke luar negeri dan saham bundanya juga ada di sini " ucap dion menjelas kan

" oh emang tante liora kerja apa? " tanya alea

" tante liora kerja sebagai desainer, bos/ceo juga dan pemegang saham rumah sakit terbesar di swiss,london,amsterdam,dan amerika " ucap raka

" wah keren banget ya tante liora " ucap alea

" bukan cuman itu aja al..tante liora adalah desainer terkaya dan pemegang butik  terbesar di indonesia, rusia, brazil, meksiko, dan termasuk juga di swiss " ucap dion panjang lebar

" ekhmm " deheman seseorang membuat semua orang kaget

" varo " ucap alea saat melihat varo sedang bersender di dinding dekat pintu masuk dengan tangan di saku celana sangat cool dan cold, di sampingnya terdapat dokter wanita sekitar 33 tahun di temani seorang suster

" dateng juga nih si kulkas " ucap karin namun tak di tanggapi oleh varo

"  periksa dok " ucap varo datar
Dokter cyledrea pun mendekati alea dengan suster di sampingnya,
Dokter cyledrea memegang kaki alea

" jangan di tekan dok " ucap alea menggunakan bahasa inggrisnya.

Pletek....pletek

" awh...sakit dokter hiks.." pekik alea menangis

" dokter kenapa anda memelintir kakinya " ucap dion kaget

" oh maaf sebelumnya jika saya mengagetkan kalian semua saya melakukan ini karena ingin membenarkan posisi tulang yang sedikit bergeser dari tempatnya yang membuat kaki nya membiru " jelas dokter cyledrea

" ta-tapikan hiks...sa-sakit dok hiks.." alea terus menangis merasakan kakinya berdenyut

" gak usah cengeng " ucap varo dingin

" bukannya alea hiks..cengeng varo hiks...tapi karena sakit " ucap alea sambil mengelus pelan kakinya

" lo gak punya hati banget deh " ucap karin kesal

" bro coba mulut pedas lo itu jangan di pake dulu untuk sekarang " ucap raka

" ada apa ini ? " tanya leta yang baru saja datang, dia berjalan ke arah alea yang lagi menangis sesegukan

" lea lo kenapa? " tanya leta, alea langsung memeluk leta

" hiks...masa kaki alea hikss...di pelintir sama dokternya udah tau sakit..hiks " ucap alea, varo yang melihat alea menangis sampai sesegukan seperti itu ada rasa di hatinya kesian.

" udah ya lea kan udah gak di pelintir kakinya " ucap leta sambil menatap tajam dokter cyledrea dan suster nya
Alea melepaskan pelukannya

" Roti alea mana " tanya nya dengan air mata yang masih menetes namun tidak sesegukan dan hidung nya memerah

ALEA'S DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang