chapter 5

7.3K 288 2
                                    

Varo kembali ke mobilnya ketika ia telah selesai membeli makanan.

brukk..brukk (pintu mobil di buka lalu di tutup ) varo menatap alea yang tertidur, ia menatap wajah pucat di sampingnya kini ada rasa aneh yng terselip di hatinya namun dia tak ambil pusing.

"bangun" ucapnya membangunkan alea dengan menepuk-nepuk pipi alea pelan. 

"panas"dalam hati varo saat kulit tangannya menyentuh kulit lembut alea.

"bangun" ucap nya sekali lagi alea pun mengerjapkan matanya terbangun dari tidurnya ternyata alea tipikal cewe yang mudah di bangunkan.

"eh kenapa?" setelah sadar sepenuhnya namun suara nya parau karena badanya bertambah panas dan juga baju yang ia pakai masih sedikit basah.

"makan" titah varo sambil menyerahkan sebuah kotak nasi yang berisi ayam crispy di dalamnya.

"alea mau langsung pulang boleh gak Ro, alea gk enak badan" ucap nya dengar lirih. Varo pun menancap gas keluar dari area restoran menuju arah rumah cewe tersebut.

"Rumah? " tanya varo dengan kalimat susah di mengerti

"rumah apanya? " alea malah balik bertanya.

"ck..rumah lo " kesal varo namun tetap tanpa ekspresi dia tetep fokus pada jalanan di depannya.

"kenapa rumah alea ro ?" tanya alea pada varo sedangkan varo langsung menatap tajam alea dan alea lagi-lagi menunduk.

" rumah lo di mana?? makanya punya otak itu di gunain, BEGO banget sih otak lo!" pedas sungguh kata-kata yang varo ucapkan, pengen nangis itu sudah pasti, namun ia menanggapi dengan senyuman.

"makanya varo kalau ngomong sama alea jangan singkat-singkat kan alea gak ngerti" ucap alea sambil memanyunkan bibirnya, varo tidak menanggapi.

"jadi?" tanya varo dingin

" rumah lo dimana? " sambungnya

" jln. Melati 3 ro yang cat nya warna abu² hehe" ucap nya sambil terkekeh, sedangkan varo lagi-lagi tidak menanggapi.

Mobil alvaro telah sampai di depan rumah alea.

"turun" titah varo datar sambil melirik alea sekilas.

"eh udah sampai ya ? " tanyanya dengan mengerjapkan matanya karena tanpa sengaja ia tadi tertidur.

" hmm "

Alea pun turun lalu bertanya pada varo melalui jedela mobil yang terbuka.

" hmm....ro makasih ya udah mau ngater alea pulang dan juga makasih jaketnya " ucap alea sambil tersenyum hangat kepada varo yang berbanding balik memandang dia dengan raut datar.

"hmm" jawab varo lalu memalingkan wajahnya menatap ke arah jendela kanan mobilnya, Alea hanya tersenyum melihatnya.

"jaket nya besok alea balikin ya, alea cuci dulu" ucap alea, varo menolehkan kepalanya ke arah alea.

"gak usah di balikin, kalau perlu lo bakar aja itu jaketnya, gue ga mau pake jaket itu lagi karena udah lo yang pake" ucapan yang sangat pedas dan memanaskan kuping bagi yang mendengar.

"oh...yaudah deh, tapi gak bakalan alea bakar kok jaket varo, lumayan buat obat kangen alea " ucap nya tersenyum lain dengan hatinya sedangkan varo masih dengan muka datarnya .

" yaudah alea masuk ya bye varo jangan ngebut-ngebut ya baw..." ucapan alea terhenti karena varo melajukan mobilnya sebelum ia selesai bicara

"huh... selalu aja gini " ucapnya dan berlalu masuk.

Ceklek (alea membuka pintu rumahnya) dan menutupnya kembali. Ketika ia ingin menaiki tangga tiba²

"dari mana kamu alea? " tanya seseorang dengan suara dingin dan tegas, alea pun memberanikan diri untuk menolehkan palanya ke belakang.

"eh papah" ucapnya dengan menyengir dan menghampiri papahnya david kasuara gilbert

"papah udah pulang tumben cepet? " tanya alea, david hanya menatap putrinya datar,  papahnya tidak terlalu dekat dengannya karena papahnya seperti menjaga jarak darinya setelah kepergian bundanya.

"ini rumah saya hak kamu apa?" tanya david dingin, alea menunduk.

"hmm gak ada sih pah, cuman alea seneng aja akhirnya alea ada temannya di rumah " ucapnya dengan antusia dan menatap papahnya dengan senyuman lebar.

"saya ingin pergi ke london, selama 1 minggu jdi saya pulang untuk mempersiapkan segala kebutuhan saya bukannya karena peduli dengan kamu" ucap david sini, alea memilin rok nya dan menunduk lagi.

"alea ikut ya pah" ucapnya memohon sambil memegang lengan papahnya

"gak kamu gak boleh ikut" ucap david masih dengan nada dingin.

"pah kali ini aja... alea juga mau tau negara luar seperti apa pah,, boleh ya pah" ya memang alea belum pernah sama sekali ke luar negeri meskipun ia bisa berbahasa inggris dan kaya raya, namun papahnya tidak pernah mau mengajaknya entah kenapa.

"SAYA BILANG TIDAK YA TIDAK! " bentak david dan menghempaskan lengan alea dari lengannya kasar sampai lengan alea memerah.

" papah kenapa kok galak banget sama alea, alea kan gak nakal pah tapi kenapa papah selalu marah sama alea, alea berbuat salah ya pah? kalau iya lea minta maaf ya pah " ucapnya sedikir terisak, namun david diam lalu berlalu pergi.

"alea ga papa kok kalau papah gak izinin alea ikut papah, tapi izinin alea buat anter papah ke bandara ya pah! " teriaknya pada papah nya, ia pun berlari menuju kamarnya di lantai atas.

Vote..dan comment nya di tunggu lho....

Sampai sini ceritanya gimana pada baper apa gak .... Yaudah lah Next aja ya...

Maafkanlah diriku jika typo bertebaran ya😅🙏

Happy reading ♥

ALEA'S DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang