chapter 12

6.2K 235 2
                                    

Saat ini varo dan alea telah sampai di pasar malam yang sangat ramai pengunjung nya

" varo kita naik kincir angin yuk " ajak alea pada varo

" lo aja gue males " balas varo sambil memainkan ponselnya

" yahh kan alea mau varo juga naik, gak seru kalau sendiri " ucap alea sambil memanyunkan bibirnya

" gue gak mau " ucap varo dingin dan menatap alea tajam

" hmm yaudah deh alea gak jadi naik " ucapnya. Mereka pun memutari pasar malam tapi hanya alea yang berbicara varo hanya diam tak menanggapi

" Ro....alea mau beli itu dulu ya varo jangan ke mana-mana ya" ucapnya menunjuk penjual permen kapas yang sangat di antri oleh orang

" iya " balas varo, alea pun mengngguk dan beralalu

Varo pun menunggu alea beli permen kapasnya tiba-tiba ada yang menyapanya

" Varo kok disini, kamu sama siap kesini nya? " tanya orang itu dan orang itu adalah..........................
Lena...😒

" eh gue sama orang kesini nya" ucap varo dan menatap lena

" Ro mau temanin aku gak, aku mau naik kincir angin tapi gak ada teman please mau ya " ucap lena dengan puppy eyes, varo pun mengiyakan ajakannya dan berlalu

5 menit kemudian
alea datang ke tempat varo tadi berdiri sambil membawa permen kapasnya

" loh varo kemana " tanyanya sambil menoleh kanan dan kiri

" varo kemana? Udah alea bilang tunggu sini juga, apa varo pulang duluan ya? " ucapnya

" aku line aja deh " ucap alea dan mengeluarkan ponsel nya dari tas
Line

To my prince
Varo kamu di mana?kok gak ada
Hmm... alea tunggu
Di parkiran ya ro

Alea berlalu pergi padahal ia belun sama sekali menaiki wahana di pasar malam itu
Varo yang sedang menemani lena menaiki kincir angin pun membuka ponselnya saat terdengar sebuah notif

Line
From 08965********
Varo kamu dimana?kok gak ada
Hmm...alea tunggu
Di parkiran ya ro

Sampai no alea pun gak di simpan sama dia

" gue balik "  ucap varo ingin melangkah pergi namun tangan nya di cekal oleh lena

" aku ikut kamu ya ro, aku gak ada yang jemput lagian udah malem juga " ucap lena, mau tak mau varo mengiyakan.

Alea mukanya tertekuk karena menunggu varo yang lama namun wajah tertekuknya berubah menjadi wajah bingung kala melihat varo berjalan ke arahnya dengan seorang cewe yang ia kenali siapa lagi kalau bukan lena.

" oh hai kita ketemu lagi di sini " ucap lena sok baik, alea tidak menanggapi omongan lena ia hanya terfokus oleh tangan yang saling tergandeng

" Ih apaan sih lepas! " ucap alea dan memisahkan tangan varo dari tangan lena

" varo kok dia ikut sih, terus kenapa kamu hilang tadi aku cariin kamu di dalam " ucap alea sambil menatap varo yang juga menatap nya

" varo tadi sama gue naik permainan disini kaya kincir angin pokoknya semua permainan kita naikin gue seneng banget bisa naik berdua sama varo jadi lo di T.i.n.g.g.a.l deh " ucap lena berbinar serta sinis dengan bersamaan dan menekan kata "tinggal"  alea menatap varo meminta penjelasan namun yang di tatap tetap datar dan seperti tidak peduli, sungguh saat ini alea ingin sekali menangis karena varo ketika ia mengajak untuk menaiki kincir angin varo tidak menuruti permintaanya tapi lena dengan gampangnya meminta dan varo menuruti apa maunya

" oh ya-yaudah sekarang alea mau pulang aja " ucap alea pada varo dengan menahan sesak di hatinya ketika ia ingin berjalan ke arah pintu depan samping kemudi namun lena langsung menyerobotnya

" kamu ngapain? " tanya alea pada lena

" gue mau duduk lah emang mau ngapain lagi " jawab lena dengan memutar kedua bola matanya

" gak aku yang di depan kamu di belakang sana, varo tolong bilang sama dia aku yang di depan duduk samping kamu " ucap alea menatap varo

" udahlah lo gak usah kekanakan depan belakang sama " ucap varo dingin dan berlalu masuk, lena tersenyum meremehkan dan masuk

Tess....setetes air mata tak lagi tertahan kan olehnya, ia berpikir mengapa varo tidak membela ia yang statusnya adalah pacarnya sedangkan lena hanya mantan nya masa lalu nya

" huh...." ia menghembuskan nafas lelah dan mengelap air matanya kasar dan masuk ke dalam mobil tapi di belakang

Di dalam mobil lena terus mengajak bicara varo kadang varo menjawab dan kadang hanya menganggukan kepalanya.
Alea ingin sekali mengomeli lena tapi jika ia mengomeli lena mungkin 95% ia akan kena omel dengan kata-kata pedas varo padanya ia hanya memandang keluar jendela tidak ingin melihat pemandangan di depan karena luar jendela lebih indah ketimbang melihat ke depan menurutnya...





Vote dan komen kalian aku tunggu...:))

Jangan lupa follow akun ini...
Ya..

Ig.  @devianaa_28
Follow juga ya hehe Follback kok tenang aja.

Happy reading ;)♡

ALEA'S DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang