♡SACHA 2♡

233 34 9
                                    

♡SACHA 2♡

Karena mencintai, tidak harus memiliki.

Bagaimana jika kedua insan yang tak bisa bersatu kembali bertemu?

"Jadi?"
"Maksudnya?" bingung Icha.
"Jadian lagi kita?"

Tetapi, semuanya tentunya tak berjalan sesuai rencana.

"Kok muka aku coklat sih?" rengut Nia memasang wajah imutnya.

"Nggak apa-apa coklat. Coklat kan manis, kaya' kamu contohnya,"

Nia menatap Sam sebentar lalu melempar batu kekepalanya sampai ia meringis kesakitan.

"Kalo gue nggak mau ya nggak mau, JELEK TAUK!" Nia masih memasang wajah kesalnya.

Tahukah kalian fakta tentang pohon cinta?

"Kamu ingat tempat ini,"
"Pohon,"
Sam tersenyum, "Ya, pohon cinta,"

"Kamu tahu Cha, pohon ini adalah simbol kita. Tempat pertama kali aku merasakan yang namanya jatuh cinta,"

"Kamu ingat, tempat ini adalah tempat kamu mendapatkan es krim pertamamu. Tetapi, es krim itu masih kalah dengan suapanmu. Lagi, suapanmu masih kalah dengan sandaranmu,"

"Sepertinya halnya pohon ini, sebesar apapun angin yang ada, aku tetap percaya bahwa aku masih kokoh untuk tetap bertahan bersamamu,"

"Dulu disekeliling pohon ini belum ada rumput liar yang mengelilingnya, masih sedikit. Tak seperti sekarang, pohon ini telah tak bisa kita nikmati lagi. Rumput liar panjang ini telah menganggu pohon ini,"

"Pohon ini tidak akan berhenti berdiri Cha, sampai kamu bisa tebang pohon ini,"

Sam menoleh Icha sebentar, "Jika pohon ini bisa bertahan, kenapa aku tidak?"

******

"Kamu deket sama Nia?"
"Kamu cemburu?"
"Iya,"
"Bagaimana denganku?"
"Putus?"

******

"Bonekanya buntel yah"
"Kaya' yang peluk bonekanya,"
"Ish, enak aja,"
"Btw, gue pengen gantiin posisi bonekanya,"
"Mesum! Oh yah, Boneka ini aku namain pipin yah,"
"Kenapa pipin?"
"Karena nama panjangnya pinky,"
"Terus jaket ini kunamain apa?"
"Nggak tau,"
"Gray?"
"Nggak ada nama aja,"
"Kece,"

******

"Pada akhirnya, aku sudah mengetahui akhir dari kisah kita. Bukan kamu yang salah, aku yang terlalu memaksa. Aku yang salah masuk ruangan."

"Selama hampir delapan belas tahun hidup. Aku percaya, aku percaya bahwa dunia mempunyai berbagai masalah yang dapat menipu."

"Jadi apa tujuan utamamu sekarang?"
"Tidak percaya siapapun. Bahagia didunia dan akhirat. Sudah cukup bagiku,"

******

"Karena aku dan kamu bertemu hanya sekadar untuk membentuk cerita. Bukan untuk memperindah cerita."

"Beberapa tahun kedepan. Aku akan kepohon ini dan melihat, apakah pohon ini tumbang atau tetap kokoh,"

SaCha 2 : Coming Soon.

SACHA [SELESAI] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang