"Kalau cuma bercanda, mending pergi aja. Ini cinta butuhnya yang bukan rekayasa."
"Masa-masa SMA itu adalah masa terlabil, jadi jangan terlalu serius dalam menanggapi nya."
*****
Kuda berada di istal, mobil berada di garasi, kamu berada di hati.
Bagai sebuah organisasi yang didirikan tanpa adanya ketua yang memimpin nya, atau provinsi yang memerlukan gubernur agar daerah tersebut menjadi teratur. Suara yang bisu dan energi yang telah padam.Flashback on
Tak sampai tiga puluh detik dari kepergian Sam dari rumah Rina, ada wanita yang menyusul dari belakang Sam dan memeluk nya dengan cepat di punggung nya.
"Jangan pergi."
Sam merasakan kehangatan itu, dia melihat pergelangan tangan yang memeluknya, dia masih ingat pemilik tangan itu.
Sam menoleh dengan cepat.
Ya, dia Icha.
Dan dia kembali.
Flashback off
Sayap burung berkepak riang berterbangan di sekeliling taman, begitu juga roda-roda mobil yang berputar satu-persatu menelusuri jalanan kota di senja yang menuju malam hari itu.
Sekarang, mereka berdua sedang duduk di kursi taman. Menikmati indah nya senja.
"Kamu kemana aja?" Tanya laki-laki yang kini sangat rindu, Sam.
"Aku pernah bilang waktu itu kan." Jelas Perempuan yang berada di samping nya, Icha.
"Bilang apa?" Tanya Sam bingung.
"Aku pernah bilang kalau aku punya berita." Jelas Icha lagi.
Sam mencoba mengingat kejadian satu tahun lalu. "Berita baik dan berita buruk itu?"
"Iya."
"Kamu belum kasih tahu waktu itu, apa berita baik nya." Ucap Sam penasaran.
"Ini adalah berita baik nya." Ucap Icha dan membuat senyum manis di bibir nya.
Sam seketika lemas tak karuan, "Kenapa baru sekarang kasih tahu nya." Ucapnya dengan merasa lega dan amat puas.
Icha tertawa. "Kangen ya?"
"Banget." Rengek Sam dan memasang muka kerinduan nya.
Icha tertawa. "Aku di kangenin nih ya?"
"Jangan pergi lagi." Jelas Sam yang masih menampak kan wajah kangen nya yang terlihat lucu.
"Maaf ya Sam." Ucap Icha menenangkan Sam.
"Icha jangan pergi lagi." Jelas Sam lagi.
"Iya, mungkin." Jelas Icha.
"Mungkin?" Bingung Sam.
"Iya Sam." Senyum Icha.
"Icha bohong kan?" Tanya Sam yang membuat muka bahagia nya memudar dan berganti menjadi kesedihan.
Melihat ekspresi Sam, Icha tak suka melihat pria itu bersedih. "Sam," Panggil Icha.
"Icha mau pergi lagi?" Tanya Sam dengan nada berbeda, lebih lembut.
"Sam," Panggil Icha lagi dengan lebih lembut.
"Icha bakalan tinggalin Sam? Lagi?" Tanya Sam dengan nada yang mulai cemas.
"Sam." Panggil Icha dengan lebih tegas.
Sam kali ini diam seketika, "Apa Cha," Jawab nya dengan keterpaksaan.
"Sam sayang kan sama Icha?" Tanya Icha dengan nada serius.
Sam hanya memandang wanita itu penuh makna. Pertanyaan itu adalah pertanyaan yang sangat membuat hati nya berpadu.
Sam memegang tangan Icha perlahan, Icha hanya membiarkan nya. "Makan dulu yuk." Ucap Sam seraya meraih tangan Icha beranjak dari taman itu.
Kegelapan memang hampir menyelimuti kota palembang, matahari sudah hampir tenggelam, langit orange sudah bergemerlap.
"Oke." Gumam Icha yang mengikuti Sam.
Kedua nya beriringan berjalan menelusuri setapak jalan, mencari tempat makan yang cocok.
"Mie ayam mau?" Tanya Sam.
"Mau." Ucap Icha sambil mengangguk.
Mereka berhenti di sebuah kedai kecil yang menjual mie ayam.
"Berapa mangkuk mas?" Tanya penjual mie ayam itu.
"Bentar mas, duduk dulu." Ucap Sam seraya mengajak Icha untuk duduk.
"Berapa mangkuk mas?" Tanya penjual itu lagi.
"Mas maunya berapa mangkuk?" Tanya Sam balik.
"Mas.. mau beli berapa mangkuk?" Tanya penjual itu dengan nada yang agak bingung dengan pertanyaan Sam.
Sam tersenyum sedikit, "Dua aja mas, ntar aku beli lima, kalo udah nikah nanti."
Icha hanya menahan tawa nya sedari tadi, Sam memang selalu bercanda.
Penjual itu bingung lagi. "Kenapa lima mas?"
"Karena aku mau punya dua anak." Jelas Sam.
Penjual itu kembali bingung, "Mas nya satu, istri nya satu, anak nya dua mangkuk, satu lagi buat siapa?"
"Selingkuhan."
Sontak, Icha menginjak keras kaki Sam dan Sam meringis kesakitan.
"Apaansih?!" Protes Sam karena kesakitan.
Sementara penjual tertawa, "Berarti mas nya mau selingkuh ya?" Tanya nya melanjutkan membuat suasana lebih lucu.
"Nggak lah pak, saya nggak berani selingkuh. Selingkuh hanya untuk orang lemah, menjadi setia itu lebih susah, maka yang menjaga kesetiaan itu adalah orang yang hebat." Jelas Sam sok bijak.
Penjual itu tertawa lagi, "Jadi mangkuk satu lagi buat apa toh mas? Buat kucing?"
"Bukan pak, buat istri saya, satu porsi nggak cukup buat dia, jadi harus dua."
Mendengar jawaban itu, Icha secepat kilat mencubit Sam karena geram. "Baru ketemu lagi, udah gila lagi ya." Ucap nya antara kesal dan menahan tawa.
Penjual itu hanya tertawa melihat ke dua nya.
"Iyadeh, satu nya lagi buat mantan ku aja." Ucap Sam menyerah.
Tetapi, jawaban nya membuat Icha tambah kesal. "Kok malah mantan sih yang dikasih?"
"Iya, biar bisa ku kasih racun." Ucap Sam tanpa dosa.
Penjual dan Icha tertawa seketika.
Tak ada yang berubah dari Sam.
Dia hanya lah Sam.
Yang akan selalu membuat Icha tertawa.
-Salam Author Ganteng
Haloo gaess, gimana ceritanya?
Menurutmu enakan Sam sama Icha atau sama Rina?
Btw, ada yang mau saran cast? Mungkin kalian mau ngebayangin nya gitu kan :v
Follow ig nya author yang minat wkwk
@syauqialmahdy02
KAMU SEDANG MEMBACA
SACHA [SELESAI] ✔
No FicciónSyauqi Al Mahdy alias Sam nama kerennya, pria gila dengan sejuta kebangsatan yang dia miliki menjadikannya seorang remaja laknat yang siap membuat setiap wanita bertekuk lutut padanya. Aisyah Aulia alias Icha nama imutnya, wanita yang tak sengaja be...