"Aku sayang kamu selamanya."
Palembang, 12 Desember 2017
07.00 WIBUjian akhir semester empat telah selesai, hari ini adalah hari yang membosankan, tidak ada lomba setelah ujian atau semacamnya.
Biasanya cewek-cewek di sekolah bergosip sedangkan laki-laki nya melakukan hal yang tak jelas di kantin atau bahkan tak datang ke sekolah sama sekali.
Berbeda dengan Sam yang tiba-tiba rajin untuk datang, dia kini sedang menjamur di kelas tak tahu mau apa, kedua best friend nya sedang tidak masuk kelas, seketika Sam terfikir suatu hal.
"Icha lagi apa ya," dalam hati Sam dan memutuskan pergi ke kelas Icha dengan seribu langkah.
*****
"CHA!" Teriak Sam dari kaca jendela kelas Icha, yang membuat Icha terkejut seketika.
"SAM! Bisa nggak sih jangan kejutin?" Protes Icha walau sebenarnya ia suka dengan kedatangan Sam.
Sam tertawa kecil, "Cha, bosen nggak?"
"Banget."
"Jalan yuk." Ajak Sam.
"Emang boleh keluar?"
"Kan nggak belajar, boleh dong keluar."
"Hmm.." Icha masih memikirkannya, "Iya deh."
"Keluar gih."
*****
Karena Sam yang terlalu bernafsu ingin pergi. Sudah tiga jam mereka berdua terduduk di toko yang berada di mall palembang, mereka sedang menunggu mall itu belum buka sedari tadi.
"Kamu tuh kecepetan datengnya," Celoteh Icha yang geram karena Sam yang terlalu bersemangat untuk datang ke mall.
"Nggak papa biar lebih lama bareng kamu." Senyum Sam sambil memainkan alis mata nya ke atas.
"Aku bosen Sam--," Ujar Icha yang sangat bosan.
"Mau nonton nggak?" Tanya Sam pada Icha.
"Mau mau," Ucap Icha cepat dan memasang muka ceria.
Sam langsung tertawa, "Siap."
*****
Mereka berdua sudah sampai di bioskop mall tersebut di lantai paling atas.
"Btw, nonton apa?" Tanya Sam sambil mencari beberapa rekomendasi film di youtube.
"Film horror aja,"
"Kenapa nggak film romance aja?" Bingung Sam.
"Nggak terlalu suka."
"Film indonesia? Atau film luar?"
"Luar aja."
"Ini?" Tanya Sam menunjukkan satu film yang berjudul hannah grace.
Sam melihat trailer nya sebentar sambil mengantri tiket bioskop dan menontonnya."Duduknya pilih di belakang ya." Sambil memainkan alisnya.
"Iya."
"Yang paling atas juga ya." Tambahnya lagi.
"Mesum dasar."
Sam hanya tertawa.
*****
Kami berdua memasuki ruangan bioskop itu pertama kali, terlihat gelap, awalnya kami berfikir ada orang lain, tapi benar memang kami berdua saja yang berada disana
Seketika Icha merinding ketakutan dan memegang jaket Sam. "Sam, takut."
Sam hanya melihat gadis itu yang memegang jaketnya karena takut, ia juga tak pernah terfikir akan terjadi hal seperti ini, sesungguhnya di hatinya ia benar-benar menyukai nya, karena bisa berdua bersama Icha. "Ke atas yuk Cha." Ujar Sam tanpa ketakutan sama sekali.
Disana hanya ada layar besar bioskop yang menampilkan trailer-trailer film horror lain yang akan segera tayang, yang membuat mata Icha ketakutan ngeri melihat itu semua, Icha memegang erat pergelangan tangan Sam dan menuju bagian bioskop paling atas, dan paling pojok. "Slow Cha, ada Sam disini, hantu nggak suka makan gajah kok." Canda Sam, sementara Icha hanya memukul kecil pria itu, kali ini Icha terlihat takut sekali.
Akhirnya ada juga beberapa orang yang datang memasuki ruangan mereka, yang membuat Icha mulai lebih tenang tetapi masih takut. "Sam, Icha takut." Mereka berdua duduk, Icha menggengam pria itu sekuat-kuatnya.
Sam hanya merasakan pegangan itu, ia merasa Icha benar-benar takut, perlahan tapi pasti, Sam mencoba mendekati pipi Icha dengan bibir Sam.
Icha seketika terkejut, "SAM!" dengan cepat Sam menjauh sedikit dari Sam.
Sam hanya senyum kecil. "Jangan takut makanya." Sam menggenggam lengan gadis itu.
"Icha tuh Penakut, tapi masih aja sok berani." Ledek Sam yang membuat Icha memukulnya kecil.
"Icha berani kok, Sam nya aja yang nakutin."
Sam hanya tertawa melihat manja nya wanita itu, Icha terlihat lebih manis dari pada saat dia marah, melihatnya ketakutan manja seperti itu membuat dirinya bahagia.
*****
Sepanjang 1 jam film itu berjalan, Icha masih terus fokus menonton film itu, berbeda dengan Sam yang tak takut sama sekali, Sam sedari tadi seperti orang gila di bioskop itu, mengoceh sendiri, pindah-pindah tempat duduk, membuat keberisikan tak jelas.
"Astagfirullah lo bisa diem nggak?" Celoteh Icha yang geram karena Sam yang tidak waras.
Sam kemudian diam seketika dan kembali ke tempat duduknya, disamping Icha.
Icha terkejut melihat Sam yang menuruti kata-kata Icha, Icha kini kembali terfokus pada film nya.
Filmnya menghadirkan adegan yang cukup membuat Icha takut, seperti mayat yang abadi, tusukan yang tak membuat mayat itu sakit, bahkan mayat itu menjerit.
Icha tak bisa membayangkan bagaimana jika itu terjadi di dunia nyata.
Berbeda dengan Sam yang tak begitu antusias pada film itu, Sam hanya terfokus menatap wajah gadis itu yang ketakutan, lucu sekali melihatnya.
Icha hanya bisa menutup matanya yang sebenarnya melirik film itu, kemudian Sam menyentuh jemari Icha perlahan. "Cha."
"Apa?"
"Sam akan selalu sayang Icha."
Icha memeluk Sam erat sesudahnya.
"Icha juga."
"Aku tak pernah berfikir bisa memilikimu, maka sekarang aku benar-benar tak bisa berfikir bagaimana bisa aku mendapatkan mu."
KAMU SEDANG MEMBACA
SACHA [SELESAI] ✔
Non-FictionSyauqi Al Mahdy alias Sam nama kerennya, pria gila dengan sejuta kebangsatan yang dia miliki menjadikannya seorang remaja laknat yang siap membuat setiap wanita bertekuk lutut padanya. Aisyah Aulia alias Icha nama imutnya, wanita yang tak sengaja be...