"Lo adalah sebagian dari cerita gue yang pernah terukir."
"Orang lain itu hanyalah tritagonis, aku yakin itu."
"Ada saja topik yang tersaji dipertemuan pertama."
"Rintangan akan selalu ada, percayalah aku masih disini mendampingimu dalam gelapku.
*****
Lembaran yang bersusun disetiap jajaran bab selalu menjadi cerita yang tak terlupakan, banyak kesan yang memberi warna-warni suka maupun duka didalamnya. Awal memang selalu menciptakan kisah yang menarik, diiringi beberapa lelucon atau sepatah kata yang membuat siapapun tertarik. Berlanjut kebab berikutnya, konflik mulai bermunculan entah itu dari pintu, jendela, dinding, genteng yang bocor, atau bahkan kloset wc. Intinya sesuatu yang harmonis seketika menjadi kronis. Permasalahan ini tentunya mempunyai solusi dibalik skandalnya, tetapi jangan berharap ini akan langsung menjadi obat yang tepat bagi permasalahan tersebut, dan ada juga kemungkinan itu akan menjadi masalah yang lebih besar lagi. Solusi ini akan mempengaruhi ending dari cerita. Jika solusi gagal, maka kalian sudah tahu jawabannya.
Malam minggu adalah rutinitas Sam, Galih dan Tarno untuk berkumpul. Sekarang jadwal mereka berkumpul ada dirumah Tarno.
Sam mengscroll chatnya bersama Icha. Hanya ceklist alias blocked.
Sam melemparkan ponselnya disembarang arah kelantai bawah ranjangnya, sampai kedua temannya sedikit bingung.
Sam memilih berbaring, mereka bertiga selalu melakukan ini setiap mialam minggu jika tidak ada kegiatan, mereka berkumpul atau bahkan menginap dirumah Tarno.
"Kenapa Sam?" Tanya Tarno sambil menekan mousenya masih asyik bermain Warcraft III dikomputernya. Seperti biasanya Tarno dengan rutinitasnya begadang demi bermain game itu.
Sam tak memperdulikan panggilan itu, dia mengambil ponselnya yang jatuh tadi, kelihatan sudah lecet. "Hp kayu njir, mudah banget rusak."
"Kan lo lempar tadi tai," Kesal Tarno.
Galih hanya tertawa, melihat balasan chat dari seorang Karmila. Dua hari yang lalu Galih mencoba memberanikan dirinya untuk memulai obrolan bersama Karmila, kebetulan dia sedang haus capek dari olahraga. Jadi Galih memberikan sebotol air untuk meredakan dahaganya.
Flashback on
Karmila duduk karena letih, keringatnya sudah menyembur.
"Nih Kar," Tadah Galih memberi sebotol air bermerek aqua.
Karmila mendongak, tatapannya melihat merek botol minum itu denan sinis. "Ada yang lebih berasa nggak?"
Galih bingung sekejap, "maksudnya? Ini kemurahan gitu?"
Karmila menyeringai meremehkan, "Aku ambil nggak nih?" Tanya Mila.
Galih mengerjap, "Nih." Berinya pada Mila.
Mila meraih botol itu dan membuyurkannya pada muka Galih.
"IHH UDAH NGGAK BERASA! NGGAK DINGIN!! PANAS BANGET BANGSAT!!!" Lidah Mila keluar, membuyarkan panas yang terasa.
"GILA LOH YA!" Teriak Mila yang malah membuat Galih tertawa.
"Siapa suruh lo kasar ama gue? Makanya jadi cewek jangan matre woi!" Teriak Galih dan berlari dengan bahagia.
Flashback off
Galih masih tertawa melihat kejadian waktu itu, sekarang dia melihat spam chat dari Karmila.
KAMU SEDANG MEMBACA
SACHA [SELESAI] ✔
Phi Hư CấuSyauqi Al Mahdy alias Sam nama kerennya, pria gila dengan sejuta kebangsatan yang dia miliki menjadikannya seorang remaja laknat yang siap membuat setiap wanita bertekuk lutut padanya. Aisyah Aulia alias Icha nama imutnya, wanita yang tak sengaja be...