part : 12

0 0 0
                                    

LIFE HAS CHANGED


Kita akan merasakan sebuah perubahan .
Tapi, apakah  aku bisa berubah Melupakannya,
memendam sebuah rasa .
Tidak ada orang yang tidak berubah
Tapi, hanya kemungkinan .
Menjadi lebih baik atau mungkin sebaliknya .


     “momy udah siapin hotel kan buat aku?” Anggista mengambil beberapa makanan sebelum pergi ke Jakarta.

     “sudahlah my lovely. Kamu tinggal tempatin aja kok.” balas tante Fiona pada putri semata wayangnya.

     “eh, itu kayak suara mobilnya Kiki. yaudah cepet kamu segera. Pergi.”

Tante Fiona mengelus rambut Anggista kemudian mencium pipi kiri Anggista. Sesuatu yang rutin dilakukan tante Fiona setiap kali melihat putrinya akan pergi.
Anggista langsung membawa kopernya dan langsung keluar. Terlihat laki laki mengenakan kaos merah dengan jeansnya. Ditambah kaca mata hitamnya. Menambah kesan bagi semua orang yang melihat Kiki.

     “hai. Udah?”

     ucap Kiki membuka kaca mobilnya. Anggista mengangguk tersenyum.

     Mobil sport itu langsung melaju dengan kecepatan sedang. Anggista tak ada hentinya menatap Kiki yang sedang fokus mengendarai mobilnya. Anggista sangat bahagia karna ia fikir jika ia ke Jakarta hanya bersama Kiki saja.

     “kita kerumah Keynara dulu ya. Pasti dia udah lama nungguinnya.” Kiki melirik Anggista yang tiba tiba terenggut kecewa.

Ada apa dengan Anggista? Keynara kan sahabatnya. apa dia menggangu Anggista yang sedang satu mobil dengan Kiki? tapi itu bukan menjadi masalah dengan Kiki. kiki mengenal Keynara sejak kecil. Apapun urusannya pasti Keynara mendukung. Tapi, kiki tidak tau jika Keynara menyukainya.

Anggista mulai tidak memandangi Kiki lagi setelah sebuah ucapan yang keluar dari mulut Kiki yang membuatnya sangat kecewa.

     “kenapa kamu? Kok tiba tiba diem? Udah nggak usah malu. Kita kan udah saling kenal.”

     Bukan malu. Bukan juga diam. Entah apa yang tiba tiba dirasakan Anggista. Ketakutannya kehilangan Kiki membuatnya berfikir jika sahabatnya yang sudah merusak rencana Anggista.

     Anggista terus menunduk kecewa hingga sampai dirumah Keynara. kiki turun dari mobilnya. Lain dengan Anggista.

Kiki menjemput perempuan yang ternyata memakai kaos couple. Ya, kaos merah yang sedang dipakai Keynara sama persis. Bukan kebetulan. Tapi, membuktikan pertemanan sejati mereka sampai sekarang.

     “hai key. Udah siap.”

     Kiki menuntun Keynara yang terlihat masih lemah karna kenyataan kemarin.

     “Anggsita udah masuk ya? Aku, aku biar dibelakang aja. Nggak papa kok.”

Kiki terdiam. Terdiam karna ketidak teganya melihat Keynara yang sekarang. Sedikit demi sedikit Keynara mulai berubah.  berubah dimata Kiki. berubah karena sikapnya. Apakah akan terus seperti ini. Pasti tidak. Semua orang akan berubah menjadi lebih baik lagi tanpa mengenali waktu.

     Anggista membuka pintu mobil. “hai key.” Keynara tersenyum membalas salam dari sahabatnya.

     “em, kalian dibelakang aja ya.”

     “ok” anggista tersenyum. ia kemudian memeluk Keynara. senyuman yang sama juga keluar dari Kiki.

Tanpa basa basi mereka langsung masuk mobil. Kemungkinan untuk sampai Jakarta dari Bogor membutuhkan waktu kurang lebih tiga jam setengah.

          ‘SELAMAT DATANG DI KOTA JAKARTA CENTRY’

     Keynara menjelaskan matanya. Ya, benar. Ini kota Jakarta. Wow. Sangat luas. Kiki mengantarkan Anggista ke hotel. Sedangkan Keynara mulai tinggal diapartemen almarhum papanya. Ia satu apartemen dengan Kiki. sehingga keynara lebih mudah konfimasi dengan Kiki.

JUST A DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang