part : 15

0 0 0
                                    

     “sahabat lo key. Sahabat lo.”

Keynara semakin penasaran.

     “sahabat. Anggista maksudnya.”

     “iya. Iya. Anggista udah jadian sama Kiki.”

     “JADIAN!!!” teriak Keynara.


     “iya key. JA.DI.AN. haahahaha.”

     Asyila dan Clara terus tertawa atas status Anggista sekarang. Bukan maksud Asyila menyakiti Keynara. Ia fikir jika Keynara juga senang menengar kabar baru darinya.

          ‘DEG’

     apa yang sedang dirasakannya. Rapuh. Kiki, orang yang dari dulu ia sukai sebelum Rizki. Keynara masih mencintai Kiki walaupun ia suka pada Rizki. Satu persatu tulang mulai tak bernyawa. Cintanya atau sahabat. Pengorbanan atau kesetiaan. Hal paling sulit.

     “yaudah key, kita mau pulang dulu ya.”

     Asyila dan Clara beralih dari Keynara. sementara Fero yang tak sengaja melihat Keynara bercucuran air mata ketika Asyila dan Clara mulai pergi. sepertinya ia mengetahui alsan Keynara menangis.

     “udah, nggak usah dipaksain. Namanya juga cinta. Nih!” ucap Fero sembari yang tiba tiba datang sembari memberikan sebuah foto pada Keynara. tangis Keynara berhenti melihat foto yang diberikan Fero padanya. oh. Anggista dan Kiki.

     “aku dapet itu kemaren. Waktu aku lagi potret dipantai.”

Keynara semakin tersesak dengan tangisnya. Apa yang sudah ia lakukan bersama Kiki ternyata masih ada yang bisa melebihi kebahagiaannya dengan Kiki.

Rasa sakit hatinya tak bisa disembuhkan dengan apapun sampai saat ini. Apa yang menjadi kebahagiaan Keynara adalah kebahagiaan juga bagi Kiki. begitupun sebaliknya. Tapi jika Anggista adalah kebahagiaan Kiki. apa keynara bisa ikut bahagia.

     “keynara. kalo emang kamu suka sama Kiki. kamu juga harus bisa buat dia bahagia. Anggista sahabat kamu kan. Mereka bahagia harusnya kamu ikut bahagia. Coba aja kalo kamu bilang dari awal.” Fero mengelus pundak Keynara dalam pelukannya.

     Keynara masih tetap menangis. Memang benar yang ia katakan sebelum ia ke Jakarta. Pasti ada yang berubah dari Kiki. tapi sesungguhnya kenyataan itu belum pasti benar.

     “keyanara! Nggak pulang.”
Kaget dan benci menjadi hal utama Keynara ketika mendengar suara Kiki menghampirinya. Ia ak bisa menahan emosinya.

     “ngapain kamu kesini. kamu masih peduli sama aku.” Kiki terdiam kaget. Ia bingung dengan ucapan keras Keynara padanya. bukannya tadi baik baik saja. “kamu masih mau peduli sama aku. Aku benci sama kamu.”
Keynara pergi meninggalkan dua orang laki laki diposisinya tadi. Kiki mulai merasakan sesuatu yang berbeda. Keynara kenapa? Fikiran Kiki menuju ke Fero. “kak, kamu apain Keynara sampe dia bisa kayak gitu.”

     “hei. Apa apaan lo.”

     “kak, udahlah. Yang deket sama Keynara itu kakak. Aku tau kakak senior disini. Kakak bisa lakuin apa aja. Tapi please jangan untuk Keynara.”

     Fero beralih menyisakan wajah kesal pada Kiki. apa yang diucapkan Kiki sungguh membuatnya merasa tidak punya harga diri. Untuk apa Fero menyakiti Keynara. toh dia juga baru kenal.

     Kiki mengejar Keynara yang mungkin sudah cukup jauh berlari. Dimana? Mungkin dipantai.

     Ya, Keynara ada dipantai saat ini. Berusaha membuang semua yang sudah menjadi api dihatinya. Teriakan yang diseertai tangisannya itu mungkin tidak akan bisa pernah berhenti selama ia masih merasakan cinta pada Kiki. sama sekali tidak pernah disangka jika Kiki memang benar benar menjalin hubungan dengan sahabatnya. sejauh ini memang Keynara dan Anggista tidak pernah akrab. Kesembunyian cintanya pada Kiki pasti akan segera terungkap. Apa yang dikatakan Keynara pada sahabatnya.

JUST A DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang