JUST A DREAM

Part : 17

Kembali lagi pada pantai dengan dermaganya yang menjadi sandaran utama Keynara.
 
         “KIKI!!! KEMBALI KI, AKU MASIH CINTA SAMA KAMU. KANAPA TUHAN SANGAT CEPAT AMBIL KAMU KI. AKU BENER BENER GILA. NGAPAIN AKU NYURU KAMU BUAT SUKA SAMA ANGGISTA. AKU BENER BENER GILA.” Keynara terus mengeluarkan jeritannya sampai mungkin ia tak lagi bisa bersuara.

     “kamu nggak salah key.”

     Suara dari belakang Keynara. sungguh tak bisa disangka Keynara jika ia bertemu. “Anggista” Keynara merogoh sedikit kecewa. Anggista berlari berusaha memeluk Keynara yang sedang dipenuhi tangisan. Keynara kaget. Ada apa dengan Anggista? bukannya ia masih benci pada Keynara. Anggsita terus menangis sembari memeluk Keynara.
 
        “maafin aku Key. Maaf. Aku minta maaf banget.” Keynara berlagak kebingungan.

     “Anggista, kamu kenapa?”

     Anggista melepas pelukannya. Ia mencoba menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Sebuah kejadian mengerikan yang dialami Kiki akibat cepatnya mobil merah yang melintas tanpa melihat arah. Anggista benar benar tidak sadar ketika itu. Ia diambang kemarahan saat itu karna ucapan Kiki yang memberi tahu padanya jika Kiki dan Keynara sama sama suka. Anggista tak bisa menahan kecewa, kebencian, kekesalan. Hingga ia memilih untuk ikut dengan temannya ke STUDIO DISCO. Ia mulai tak bisa menahan. Hampir sembilan gelas berisi air keras yang membuatnya sampai terlelap dalam mobilnya dan sampai pada buruknya cahaya mata akibat banyaknya sorotan sorotan cahaya mobil yang dipantulkan pada mobinya. Ia sama sekali tidak bisa melihat seseorang yang melintas didepannya. Dan terjadilah sebuah tabrak lari yang dialami oleh Kiki.

     Keynara bener benar terkejut mendengar penjelasan dari sahabatnya itu. sangat tidak guna jika ia harus marah marah pada Anggista. sudah terlambat. Apapun yang sudah terjadi. Tidak akan bisa terulang kembali. Kiki sudah bahagia disana. Mendapat tempat kedua paling indah setelah pantai dan dermaga.

Angggista tak berhenti berhentinya merasakan sebuah penyesalan. Apa yang ia perbuat pada Kiki sangat fatal. Anggista terobsesi pada Kiki sampai ia harus mengorbankan dirinya untuk menyentuh air keras itu.

     “harusnya aku nggak maksain Kiki. harusnya aku sadar diri. Dia suka sama kamu Key. Sampai percintaan kalian harus berakhir tragis kayak gini. Dan semuanya gara gara aku. Aku bener bener nyesel key. Aku bener bener udah gila.”

Anggista terus merasakan penyesalannya. Sementara keynara mulai merasakan ketenangan dengan sebuah sejarah yang ia lihat dari langit langit ombak didepannya. Kiki akan merasakan ketenangan jika ia juga tenang.

     “udah. Semuanya sudah terjadi. Kita harus bisa terima. Apapun yang sudah dialami Kiki, aku, kamu. semuanya pasti bisa menjadi lebih baik. Kita harus mulai melukis rancangan masa depan kita. Semuanya masih belum berakhir. Kita nggak boleh lemah. Kiki pasti bahagia liat kita bahagia. cinta. Cinta akan datang dengan sendirinya. Membawa kebahagiaan baru yang sama sekali belum pernah kita rasakan. Aku yakin itu.”

Keynara merangkul Anggista dipundak kanannya, diatas dermaga sembari melihat sosok matahari yang mulai tenggelam. Terlihat kemerahan yang akan tertutup. Yang akan tenggelam menyisakan banyak cerita dan tidak akan kembali lagi.

*selesai*