10

1K 39 0
                                    

Sesampainya d kelas Alena langsung d tanya beribu pertanyaan oleh Dhira.

"Al Lo gpp kan? Lo kenapa tadi? Lo nangis? Lo punya masalah? Lo kenapa sih? tadi cewe cewe d sini gosipin Lo, katanya Lo d bentak sama vino? Ko dia bisa bentak Lo sih? Lo salah apa sama dia?" Pertanyaan Dhira membuat kepala Alena semakin pusing

"Bisa gak sih Lo nanya nya satu satu? Gue pusing harus jawab yg mana dulu?"

"Oke, mendingan Lo jelasin ke gue kenapa Lo nangis? Ceritain dari awal" tanya Dhira penasaran

Akhirnya Alena pun menceritakan semuanya, di mulai dari ia yg melihat vino masuk ke kelas bersama Mauren, sampai dia nangis d kamar mandi.

"Bener bener ya tu orng. Maunya apa sih? Kemaren Lo d buat baper sama dia, sekarang dia malah jatuhin perasaan lo." Kata Dhira tak terima kalau temanya ini d perlakukan seperti itu sama Vino.

"Gue juga gak tau. Udah lah biarin aja" kata Alena santai

"D biarin gimana? Lo udah d sakitin sama dia Al. Dan Lo mau diem aja? Gak, gue mau samperin tu orng" kata Dhira yg hendak bangkit dari duduknya, namun niatnya d urungkan karena Alena melarangnya.

"Gak usah dhir, jangan. Emang gue siapanya Vino berhak marah sama dia" kata Alena memelas. Dan Dhira pun langsung duduk kembali d tempat duduknya.

"Eh gays tau gak? Ceritanya ada cewe yg lagi sakit hati loh gara gara di bentak sama cowok" kata Nia teriak teriak. Sambil melirik Alena sekilas kemudian melirik vino juga sekilas.

Mungkin Vino merasa kalau yg sedang di omongkan Nia tadi adalah dirinya dan Alena. Lalu Vino melirik Alena sekilas dengan perasaan merasa bersalah.

"Pantes sih d bentak cowok juga, kan dia cewe ganjen, suka nge lonte d jalan tol. Hahahaha" kata Vera. D lanjut dengan suara ketawa geng nya mereka.

'sabar Al, Lo harus kuat. Gak boleh nangis. Lo bukan cewe yg suka ngelonte di jalan tol. Walaupun memang yang sedang d bicaranya mereka adalah diri lo. Lo gak boleh dendam." ucapnya dalam hati sambil Menundukan kepalanya.
Dhira yg melihat Alena sedang menunduk, sia hanya bisa menenangkan nya dengan cara mengelus elus punggung alena sambil menatapnya, seolah ah berkata 'sabar Al'. Alena hanya mengangguk saja.

"BERISIK" teriak Vino tegas, sampai semua orang yg ada d kelas kaget dengan suara Vino yg menggelar d Telinga mereka masing-masing

"Kalian lagi nyindir gue? Kenapa emang kalau gue bentak cewek?" Tanya Vino kepada orang orang yg tadi Lagi ngomongin nya sambil teriak.

Tapi tidak ada satu pun berani menjawab, mereka malah langsung duduk ketempat duduknya masing masing. karena mereka semua takut kalau Vino marah. Karena dia akan ngamuk ngamuk gak jelas.
Pernah waktu itu Vino marah marah karena meta menjaili Vino dengan menyembunyikan sebelah sepatunya. Dan Vino marah, sampai sampai dia membentak semua teman teman sekelas karena tidak ada yg mau ngaku. Lalu akhirnya meta mengaku kepada Vino kalau ia yg menyembunyikan nya. Meta tidak merasa bersalah, karena meta pikir itu hanya hal sepele dan Vino marah nya pun pasti cuma becanda. Tetapi setelah itu, Vino membentak meta dan menampar meta. Ketika vino marah, vino tak mengenal ia perempuan ataupun laki-laki.

"Kenapa kalian semua diem? Gue tanya sekali lagi, emang kenapa kalau gue bentak cewe? Masalah buat kalian?" Tanya vino sekali lagi. Tetapi masih saja sama, tak ada yg berani menjawab.

"Heh, Lo Nia, sama Lo juga Vera. Gue tanya sama kalian, emang kalau gue bentak cewe masalah buat kalian?" Tanya vino langsung kepada orang yg d tujunya.

Nia dan Vera tak menjawab. Kebatulan mereka berdua duduk sebangku. Vera dan Nia hanya saling pandang dan saling sikut menyikut, seolah mereka berbicara 'lo aja'

ALENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang