15

1.5K 49 10
                                    

"PERHATIKAN! PERHATIAN!" Suara keras dan gaduh itu di buat oleh Vera dan Nia, lebih tepatnya itu suara Nia.

"Jadi di kelas kita kan ada yg baru pacaran nih, dan katanya dia mau traktir kita loh di cafe terkenal di kota ini!" Seru Nia tanpa ragu.

"Asik, makan makan dong?" Kata Yovanka, lebih seringnya sih di sapa Vanka.

"Iya, jadi Alena kan baru pacaran, nah dia rencananya mau traktir kita" kata Vera membatu ucapan Nia.

"Al, lo yakin mau traktir kita semua?" Tanya Dhira berbisik.

"Gak tau. Gue sih gak yakin" jawab Alena panik.

"Iya-,kan Alena?" Tanya Nia semangat. Alena belum menjawab pertanyaan Nia, karena ia sendiri juga tidak yakin kalau uang yg sekarang dia pegang bakalan cukup buat bayarin makanan nanti.

"Kok diem aja sih Alena?" Saut Meta.

"Ohh, Alena tuh tadi bilang sama kita kalau dia belum tau kafe yg bagus tuh ada dimana?!." Jawa Nia dengan tatapan yg sulit di artikan.

"Sebenarnya, aku ga-"

"Udah Al, gue kan udah bilang, yg nyari kafe itu biar gue sama Vera aja. Lo gak perlu khawatir" Ucap Nia memotong omongan Alena.

Dan tiba tiba Fanya menghampiri Alena, lalu berbisik "lo harus hati hati sama mereka berdua, mereka licik". Dan setelah membisikan itu sama Alena, Fanya pergi begitu saja. Dan Alena sejenak mencerna apa yg barusan d bisikan oleh Fanya

"Iya kan al?" Tanya Nia tiba tiba

"Emmm, iya iya" jawab Alena. Namun, raut wajah Dhira seperti mengisyaratkan, 'kenapa lo jawab iya?' namun dengan cepat Alena, tersenyum dan bilang gak apa apa.

Skip
pulang sekolah

"Alena, berangkat ke kafe nya pake mobil papa aku aja ya, kebetulan papa aku nanti bawa mobil" kata Vanka

"Oh boleh kok. Emang yg bakalan ikut siapa aja?" Tanya Alena, karena ia juga harus menghitung berapa banyak uang yg harus ia keluarkan.

"Yg ikut itu orang orang yg terpilih sama gua aja!" Kata Nia yang tiba tiba menghampiri tempat Alena dan Vanka mengobrol, yaitu tempat Alena.

"Maksudnya?" Tanya Alena

"Iya jadi yg bakalan ikut ke kafe itu gua, Vera, Meta, Fanya, Vino, Heru, Zio, Vanka, dan lo" ucap Nia ke Alena

"Loh, kok Dhira gk d sebut?" Tabya Alena heran, karena sahabatnya ini tidak ti ajak

"Ya udah sih dia ikut juga gak bakal ngapa ngapain kan? Malahan cuma membuat uang lo bakalan keluar banyak banget, makanya gue gak pilih dia" jelas Nia

"Tapi Dhira sahabat aku! Aku bakalan ajak dia!" Kata Alena penuh penekanan.

"Gak bisa dong al, dia gak masuk kriteria orang orang yg gue pilih" Ucap Nia kekeh tak ingin membawa Dhira

"Ehh Nia, udah sih gpp klu Dhira ikut, toh yg bakal bayarin kan Alena bukan lo!" Ucap Vanka membela Dhira dan Alena.

"Cepet! gue gak punya banyak waktu cuma buat kaya gini" tiba tiba Vino berteriak dari depan pintu kelas

"Yaudh deh, lo boleh ikut" jawab Nia menunjuk Dhira

Di parkiran sekolah
"Vanka, mobil lo muat berapa orang?" Tanya Vera

"Kira kira 5 deh" jawab Vanka

"Oke, berarti yg d mobil lo, gue, Nia, Meta, sama Fanya!" Ucap Vera, yg namanya d sebut cuma ngangguk ngangguk doang

ALENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang