17

490 32 5
                                    

Saat di pagi hari yang indah ini Alena ingin menikmati hari liburnya dengan ketengan, tidak ada satu orang pun yang mengganggu kegiatanya d pagi hari ini. Hanya itu yang Alena inginkan. Namun, rasanya sangat sulit sekali bagi Alena. Kenapa begitu? Karena adiknya selalu sjaa mengganggu dia, seperti saat sedang sarapan sekarang.

"Bela, bisa diem gak sih kamu? Kalau lagi makan tuh yaudah makan aja, gak usah sambil ngobrol." Oceh Alena yang sangat geram dengan sang adik ini.

"Kenapa sih emang? Kakak may cerita juga sama ibu? Yaudah cerita aja" saut Bela yang semakin membuat Alena kesal.

"Udah dong, kalian jangan ribut mulu. Udah cepetan abisin makananya." Ucap sang ibu yang berusaha membuat mereka tidak bertengkar lagi.

Tok tok tok

"Siapa ya? Coba Ka, buka pintunya" suruh ibu pada Alena. Dan akhirnya Alena membukakan pintunya.

"Hai!" Sapa seseorang di balik pintu tersebut.

"Vino?" Ucap Alena heran, mengapa ia bisa tau rumah Alena? Mengapa ia datang ke rumahnya pagi pagi begini? Banyak sekali yang ingin dia tanyakan pada Vino.

"Gak di suruh masuk nih?" Tanya Vino pada Alena yang dari tadi diam.

"Eh iya, masuk. Duduk dulu aja" ajak Alena kepada Vino untuk masuk ke dalam rumahnya dan menyuruhnya duduk di ruang tv.

"Siapa ka?" Tanya ibu Alena dari arah dapur.

"Vino" jawab Alena. Mendengar jawaban dari Alena, Bela yang tadinya sedang asik makan, ia langsung berlari ke arah ruang tv untuk menemui Vino. Beda dengan sang ibu, ibu Alena malah merasa heran dan penasaran siapa Vino tersebut.

"Ka Vino!" Sapa Bela yang langsung duduk d dekat Vino.

"Emang dia siapa? Kok kamu kaya akrab banget sih sama Vino?" Tanya ibunya kepada Bela.

"Dia temennya ka Alena bu, ka Arnov. Masa ibu lupa" jawab Bela.

"Oh Arnov, ganteng yaa sekarang, ibu sampai pangling loh" kata ibu Alena.

"Bela kita ke belakang yu, biar ka Alena sama ka Arnov ngobrol" ajak ibu kepada Bela. Awalnya Bela menolak, namun dengan sangat terpaksa akhirnya Bela menuruti kata sang ibu.

"Bu, sekarang dia Vino, bukan Arnov" akhirnya Alena berbicara setelah dia dari tadi diam. Dan hanya di saut Dengan anggukan saja oleh ibu nya.

Setelah itu Ibunya dan Bela pergi ke belakang. entah lah belakang mana, paling nanti ibu langsung ajak Bela jalan jalan. Mungkin itu yang di pikirkan Alena sekarang.

"Gak bakalan duduk Al?" Tanya Vino yang heran kenapa Alena dari tadi terus berdiri. Dan tanpa basa basi lagi, Alena langsung duduk di kursi yang berbeda dengan Vino.

"Tau dari mana rumah gue?" Tanya Alena tanpa babibu lagi.

"Gak bakal di kasih minum dulu gue nya? Jauh loh dari rumah gue kesini." Ucap Vino yang sengaja ingin mengerjai Alena.

"Mau lo apa sih?" Tanya Alena yang mulai kesal sama Vino.

"Minum" jawab Vino santai. Mendengar jawaban yang terlontar dari mulut Vino, Alena menghela kasar, dan dengan hati dongkol ia pergi ke dapur untuk mengambil air untuk Vino.

Melihat Alena beranjak dari duduknya dengan raut wajah yang kurang menyenangkan, Vino hanya tersenyum kacil puas.

"Nih. Sakarang jawab pertanyaan gue, mau apa kesini?" Ucap Alena sambil memberi Vino minum air putih, lalu ia kembali duduk.

"Bentar gue minum dulu" Jawab Vino, yang langsung meminum air pemberian Alena.

"Gue kesini karena di suruh sama Bela." Ucap Vino menjawab pertanyaan Alena dengan santai.

ALENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang