18

429 26 9
                                    

"Alena" semua orang memalingkan pandangannya ke arah sumber suara. Betapa terkejutnya Alena saat melihat orang yang mempunyai sumber suara tersebut.

"Davano" Ucap Alena kaget dengan kehadiran Davano yang mendadak tanpa memberi tahu dirinya dahulu.

Davano langsung pergi dari tempat dia berdiri tadi di ambang pintu. Ia pergi keluar rumah Alena dengan perasaan kesal. Sudah cukup bagi Davano selama ini dia sabar dengan sikap dingin Alena kepada nya. Sekarang apa lagi? Dia bermesraan dengan pria lain.

"Davano"

"Davano tunggu" setelah sampai di depan rumah Alena, Davano sudah menaiki motor hendak pergi, namun tangan davano di tahan oleh Alena.

"Apa lagi?" Tanya Davano dingin.

"Ini gak seperti yang kamu liat, aku bisa jelasin semuanya" Jawab Alena memohon.

"Jelasin" lagi lagi Davano berkata dingin dan singkat.

"Tadi celana aku basah, terus Vino bantuin aku ngeringin celana doang, udah gak ada lain lagi. Niat Vino baik kok, dia gak bermaksud apa apa, aku yakin." Jelas Alena.

"Udah?" Tanya Davano ketus, dan Alena langsung melepas tangan yang dari tadi ia gunakan untuk menahan Davano.

"Kamu marah?" Tanya Alena.

"Pake tanya lagi. Harusnya kamu tau diri kalau kamu itu udah punya pacar, gak seharusnya kamu diem aja di perlakuin gitu sama laki laki lain. Kayanya emang kamu gak ada niatan buat pacaran sama aku, iya kan?" Ucap Davano marah.

"Engga, gak gitu. Aku serius kok. Maaf kalau misalnya aku gak bilang dulu sama kamu kalau teman teman aku mau ke rumah aku hari ini, karena kemarin kamu juga lagi marah kan sama aku, jadi aku pikir gak papa kalau misanya temen temen aku kerumah untuk ngerjain tugas." Alena kembali menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

"Tanpa ada orang tua lo di rumah?" Tanya Davano ketus.

"Iya, tapi kan ayah aku emang lagi tugas, dan ibu aku juga udah ngijinin aku, makanya ibu aku gak ada di rumah, biar gak ganggu aku bikin tugas." Jelas Alena.

"Mau ngurusin pacar lo yang gak jelas itu atau mau ngerjain tugas? Kalau lo masih mau ngurusin pacar lo, gue mau pulang" tiba tiba Nia keluar dari rumah dengan dengan kata kata nyinyir nya.

"Gue balik" Ucap Davano, dan tak lama motor Davano berlalu begitu saja.

"Udah ayok" Ucap Nia kepada Alena, dan Alena hanya menurut saja.





_________/////////__________







Tugas mereka selesai begitu saja, walaupun banyak hambatan dalam waktu pengejaran nya, tetapi mereka tetap senang karena tugas nya selesai.

"Al, sorry yaa gara gara gue tadi lo jadi berantem sama pacar lo" ucap Vino merasa bersalah.

"Iya, gpp." Jawab Alena yang masih memasang wajah datarnya.

"Udah ayok pulang mau ngapain lagi di sini?" Ajak Nia pada Vino.

"Yaudah kita pamit ya Al, makasih udah pinjemin rumah nya." Ucap Vino

"Iya sama sama" jawab Alena.

"Kita pamit ya Al" Ucap Heru.

"Iya hati hati di jalan ya" ucap Alena

"Lo kalau ada apa apa, boleh kok minta bantuan gue, gue siap bantuin lo" Ucap Heru sebelum dia benar benar pergi dari rumah Alena.

Seletah semua teman temanya pergi, Alena membersihkan tempat yang tadi mereka tempati saat tadi. Setelah selesai membersihkan tempat itu, Alena langsung pergi ke kamarnya dan menjatuhkan badan nya ke kasur yang empuk miliknya.

ALENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang