"Hukuman kali ini adalah.... Pijitin kaki gue. Sshh.... Pegel bat nih" ucap Sehun sembari mendesah pelan
"Ogah ah. Gue bukan babu yang bisa lo suruh-suruh kapan aja lo mau" ucap Jennie tak terima
"Beneran gak mau?" tanya Sehun sembari menyeringai dan menampilkan gigi taringnya dan membuat nyali Jennie menciut
"Iya deh" ucap Jennie pasrah. Tanpa aba-aba Sehun langsung merebahkan tubuhnya di kasur Jennie.
"Dih, enak ya lo.... Lo tiduran sambil gue pijitin... Nah gue, lo nyuruh gue jadi babu?" Jennie masih protes kepada Sehun
"Dah diem. Cepetan pijitin gue" titah Sehun. Dengan malas, Jennie pun duduk di pinggir kasur dan mulai memijit kakinya Sehun.
"Emang vampir bisa capek juga ya?" gumam Jennie sambil memijat kakinya Sehun
"Ya bisa lah" sahut Sehun
"Jen, lo mijitnya kok gak terasa sih. Yang keras dong..., lembek banget jadi cewek" cerocos Sehun membuat Jennie semakin jengkel dengan Sehun.
"Iya iya" Jennie menguatkan pijitannya kepada Sehun. Selang 20 menitan tiba-tiba Jennie mendengar sebuah suara dengkuran kecil. Dengkuran itu berasal dari Sehun. Jennie pun menghentikan aktivitasnya memijat kakinya Sehun karena dirinya pun juga lelah dan tangannya jadi pegal setelah memijat kakinya Sehun.
"Eh iya, kalo Sehun udah tidur nyenyak disini, gue tidurnya gimana ini?" Jennie kebingungan sendiri karena Sehun tidur di kamarnya.
"Ck, yaudah deh. Gue tidur di kamar Sehun aja. Gue gak tega mau ngebangunin Sehun. Untung besok libur" ucap Jennie bermonolog.
Namun Jennie masih berada di kamarnya. Jennie memperhatikan Sehun yang sedang tertidur nyenyak. Rasanya sangat senang bisa melihat Sehun tertidur setenang ini, pikir Jennie. Jennie tersenyum dan mengelus rambut hitam Sehun. Jennie menarik selimutnya dan menyelimuti tubuh Sehun agar ia tidak kedinginan.
Jennie pun berjalan keluar menuju ke kamar Sehun.Jennie begitu terkejut karena kamar Sehun terlihat sangat berantakan. Padahal Jennie sudah merasa sangat lelah. Dengan amat lelah, Jennie pun merapikan kamar Sehun agar nyaman untuk ia tiduri.
Nah, setelah kamar Sehun terlihat rapi Jennie pun naik ke ranjang dan menyelimuti tubuh nya dengan selimut Sehun. Setidaknya Jennie bisa memakai selimut yang biasa dipakai oleh Sehun. Rasanya sangat nyaman, pikir Jennie.
♡ۣۜۜ፝͜͜͡͡♚I am A Vampire♡ۣۜۜ፝͜͜͡͡♚
Nah, pagi-pagi sekali Jennie sudah bangun untuk membuat sarapan untuk dirinya sendiri. Kenapa? Karena di rumah itu dihuni oleh vampir jadi mana mungkin vampir mau memakan makanan manusia.Setelah makanan sudah matang, Jennie pun segera menyantap makanan yang telah ia buat. Keluarga Sehun itu jarang menghisap darah manusia, dan darah yang selalu mereka hisap adalah darah hewan jadi Jennie tidak terlalu khawatir.
Jennie telah selesai dengan makanannya. Ia pun segera mandi karena badannya terasa sangat lengket.
Ketika Jennie sudah berada di kamarnya sendiri, ia melihat Sehun yang sedang terduduk di tepi kasur dengan membaca sebuah buku. Jennie terus memperhatikan buku berwarna pink bercampur warna hitam yang di pegang oleh Sehun.
Jennie sangat terkejut ketika mengingat buku itu. Masalahnya buku itu adalah buku diary nya yang ia tulis tentang Sehun. Jennie melihat Sehun yang sedang membaca lembar tiap lembar buku hariannya sambil tersenyum tipis.
Perlahan namun pasti, Jennie menghampiri Sehun dengan wajah yang tegang.
"S-Sehun... Lo-" belum selesai Jennie bicara tiba-tiba Sehun sudah memeluk Jennie terlebih dahulu dan membuat Jennie tambah terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
I am A Vampire // JenHun ✔️
VampiroSiapa sangka, kehidupan diantara manusia biasa dengan seorang vampir memang berbeda. Mereka bisa saja saling mencintai namun tak bisa saling memiliki. Melihat darah segar mengalir dengan deras nya. Membangkitkan gairah seorang vampir untuk menghisa...