Malam yang indah ini seakan menjadi malam yang paling berat di antara malam-malam sebelumnya. Sekarang semua makhluk immortal berharap pagi tidak akan tiba. Mereka takut kalau nantinya kegelapan yang tidak mereka harapkan akan menguasai dunia. Menjadikan kesedihan sebagai penghias hari-hari dalam hidup mereka.
"Ada apa dengan malam ini? Malam ini terasa sangat berbeda dari malam sebelumnya. Bulan seakan lebih indah dari kemarin, membuat malam ini terasa lebih istimewa!" Jesslyn terpaku di depan jendela. Kedua matanya tak lepas memandang ke arah langit berhias bulan dan bintang.
"Mungkin itu hanya perasaanmu saja!" tanggap Zyla masih terduduk di tempat rapat.
"Tidak! Malam ini adalah malam penentu, antara malam dan pagi setelahnta dengan malam yang tak pernah ada pagi setelahnya!" tangkis Necklya secepatnya. Kata-katanya yang mengandung makna tersirat membuat kedua gadis tersebut bingung.
"Maksudnya?"
Necklya menghela napasnya sebelum menjawab. "Malam ini adalah malam penentu. Penentu antara siapa yang menang dalam peperangan besok. Semua makhluk immortal pasti menyadarinya, bahkan manusia yang peka juga akan menyadari perbedaannya. Jika besok kemenangan ada di tangan kita, maka kita akan menemui pagi kembali. Tetapi, jika mereka yang menang maka kegelapan akan menguasai. Entah kita akan bisa melihat pagi lagi atau tidak semua tergantung pada besok dan malam ini! Jika kita berhasil maka kegelapan akan musnah. Karena Cetta adalah inkarnasi terkuat yang di takdirkan untuk mengakhirinya!" terangnya.
"Jadi manusia bisa merasakan perbedaan pada malam ini juga?" tanya Zyla.
"Kau benar. Ada beberapa dari mereka yang menyadarinya, karena takdir atau keistimewaan!" balas Necklya.
"Jess ada apa? Mengapa terlihat khawatir seperti itu?" tanya Zyla ketika menyadari wajah Jesslyn yang berubah sedih bercampur khawatir.
"Aku ingat keluargaku, apa para peri akan membantu peperangan ini?" tanyanya.
"Semua makhluk immortal yang ada di pihak kita akan aku bawa mereka ke Pegunungan Trears bersama yang lain. Kecuali mereka yang menjadi pasukan perang. Kau tidak usah khawatir, aku akan melindungi kalian!" hibur Necklya.
"Sebaiknya kalian cepat siapkan apa yang diperlukan dan apa yang di butuhkan. Besok pagi-pagi sekali ketika para angel turun ke bumi kita akan berangkat ke Pegunungan Trears!" lanjutnya.
"Baiklah!" Zyla dan Jesslyn keluar ruangan rapat tadi, sementara Necklya hilang bersama portal hitam buatannya.
Semua penghuni pack sedang di sibukkan untuk sebuah misi penentuan antara hidup atau mati mereka. Bukan hanya para werewolf tetapi, juga semua makhluk di muka bumi ini. Karena jika kegelapan menang maka akan berdampak pada manusia juga.
*****
Jam telah menunjukkan bahwa tengah malam telah berlalu. Memberi tanda bahwa semua penghuni pack yang tidak ikut perang untuk segera pergi ke tempat yang aman. Di pandu oleh beberapa warrior dan penjaga Pegunungan Trears, mereka secara bergantian memasuki portal.
"Sayang kau harus pulang kembali, aku tidak mau kehilanganmu! Dan tolong jaga putra kita! Jika salah satu dari kalian tidak pulang aku tidak akan menganggap kalian sebagai suami atau putraku!" Laurine dengan wajah khawatirnya memeluk suami tercintanya, Dylan.
"Seriously? Baiklah aku dan Cetta akan pulang dengan selamat dan membawakan kemenangan!" Dylan mengusap puncak kepala istrinya sebelum mengecup dahinya.
"Mom aku bukan anak-anak yang perlu di jaga lagi! Jadi kalian jangan pikirkan aku, aku bisa jaga diri!" ucap Cetta.
"Tidak! Kalau kau mati aku juga akan ikut mati menyusulmu!" teriak Jesslyn dengan keras. Matanya memancarkan kekhawatiran yang sangat jelas. Tanpa sadar Jesslyn sudah memberikan cintanya kepada Cetta.
Cetta membulatkan matanya terkejut, dia tidak menyangka Jesslyn akan mengatakan hal seperti yang dia katakan tadi. Tidak hanya Cetta, Peter kakaknya juga sama terkejutnya.
"Jesslyn kau.."
Jesslyn tersadar, refleks dia menutup mulut dengan kedua tangannya. Kedua pipinya terasa memanas, panasnya seakan menjalar sangat cepat sampai ke seluruh wajahnya. Dia sudah menduga bahwa sekarang wajahnya sudah sangat memerah.
"Te..." belum sempat Cetta menyelesaikan ucapannya, Jesslyn sudah menumbruk tubuh Cetta dengan dekapannya. Cetta tersenyum kecil sebelum membalas pelukan calon luna bagi packnya itu.
"Romantis sekali!"
"Manisnya!"
Berbagai tanggapan mereka ungkapkan sebelum terdengan suara tepuk tangan yang gemuruh.
'Au.. romantis sekali mate kita!' ucap Clark yang tidak berhenti melolong girang.
'Itu karenaku!'
'Terserah es! Yang jelas dia mate kita, dan tanpa sengaja di..' belum sempat menyelesaikan kalimatnya mindlink diputus sepihak oleh Cetta.
"Kau tidak apa?" tanya Cetta ketika menyadari suara detak jantung Jesslyn yang seakan sedang berpesta.
"Ti-tidak! Tolong jangan lepaskan pelukannya, entah kenapa aku tidak mau kau pergi kesana!" ucap Jesslyn terdengar sangat mengkhawatirkan Cetta.
Cetta sekali lagi tersenyum, "Apa itu artinya cinta? Dengar aku akan baik-baik saja!" Cetta mengusap puncak kepala Jesslyn.
Melihat semua itu Peter tersenyum simpul tetapi senyum simpulnya memiliki arti yang besar.
'Adik kecilku ternyata sudah besar. Sudah saatnya aku mempercayakannya sepenuhnya pada Cetta!' batin Peter.
Selesainya proses evakuasi rakyat pack beserta makhluk immortal lainnya, para warrior dan pasukan perang lainnya segera bersiap.
"Mom jagalah Jesslyn di sana! Kami akan segera pulang membawa kemenangan!" ujar Cetta. Cetta menatap Jesslyn dalam-dalam, mencoba mengingat lekat-lekat wajah yang akan dia rindukan itu. Sebelum berakhir mencium dahinya.
"Tolong pulanglah segera!" Cetta mengangguk.
"Kakak! Aku akan menghukummu jika kau tidak pulang. Jadi pulanglah dengan selamat, aku tidak mau kau pergi lagi!" Jesslyn beralih memeluk kakaknya, Peter.
Peter tersenyum melihat adik satu-satunya. "Baiklah! Jaga dirimu Rissa, kakakmu ini akan baik-baik saja. Sampai jumpa adik kecil!" Peter melambaikan tangannya sebagai tanda berpisah.
Setelah memastikan semua makhluk masuk ke dalam portal, para pasukan dan warrior yang bertugas segera berangkat.
Perang kali ini pasukan yang bergabung dengan Blackmoon pack tercatat sangat banyak dalam sejarah. Mereka melilih mengorbankan segalanya untuk membela kebenaran. Kaum vampire saja yang tidak pernah memiliki hubungan akur dengan bangsa werewolf memilih bergabung dengan pasukan Blackmoon pack. Di tambah dengan para peri, sebagian dari makhluk bayangan, dan sejumlah malaikat dari Klan Gabrill yang akan sangat membantu.
***********************************
Hai!! Akhirnya saya bisa update juga. Maaf menunggu ya!
Chapter pada update saya kali ini berakhir sampai di sini dulu ya. Nantikan chapter 2 update ya, karena di chapter 2 bakal ada makhluk misterius yang membantu pasukan Cetta. Bukan hanya itu, akan terjawab teka-teki bagaimana Gakasha mati dan hidup lagi seperti pada bagian 🐺8_chapter_2🐺. Penasaran? Makanya tetap stay baca My Alpha ya.. maaf jika ada typo..
Sekian terima kasih!
Salam
~kimjihyun752
KAMU SEDANG MEMBACA
My Alpha [REVISI]
WerewolfDane Damarion Sherwood Werewolf? Kisah bualan yang hanya imajinasi belaka. Konyol. Di jaman yang canggih ini masih ada kisah bualan seperti itu, dan tersebar sebagai legenda yang belum terbukti kebenarannya. Sangat sulit diterima oleh akal sehatku...