🐺28_chapter_2🐺

1.3K 67 3
                                    

Luka memang identik dengan kata menyakitkan. Lara akan luka itu sendiri sangat sulit untuk di lupakan. Apalagi luka karena kehilangan seseorang untuk selamanya, itu lebih menyakitkan daripada tertusuk puluhan jarum.

Setelah melihat kejadian di depannya, meneteslah liquid bening dari pelupuk mata Cetta. Kejadian tadi terlihat begitu nyata baginya. Seakan dia terlempar pada masa lalunya, di waktu orang tuanya meninggalkan dirinya dan adiknya.

'Mom.. dady..'

Cetta hampir saja bergeming dari tempatnya, namun ketika terdengar suara tawa samar samar dia mengurungkan niatnya untuk menghampiri orang tuanya dan orang orang yang ada di depannya tersebut.

'Hanya tipuan? Sekali lagi aku hampir terjebak!' Batin Cetta.
Cetta kembali menfokuskan pikirannya.

Ketika semua godaan yang datang padanya musnah, hanya ada ketenangan dan kedamaian yang dia rasakan. Dirinya ringan tanpa beban.

Namun ketenangan itu tak berlanjut lama, sekelebat bayangan terus melintas di depannya. Ketika bayangan itu melintas, di ikuti juga hembusan angin kencang. Entah berwujud apa bayangan tersebut, namun bayangan bercahaya putih itu selalu melintas di depannya. Tidak hanya sekali atau dua kali saja.

'Es kau merasakannya?' Clark me mindlink Cetta.

Lama tak mendengar suara Clark akhirnya dia muncul dalam pikirannya kembali.

'Apa?'

'Bayangan bercahaya itu! Aku rasa ada kekuatan besar tersimpan di sana!' Jelas Clark.

'Bagaimana kau tahu? Yang aku rasakan dari bayangan itu adalah kekuatan yang menarikku'

'Mungkinkah itu..'

"Cetta Damarion Heaton! Dengarkan aku baik baik. Tangkaplah bayangan bercahaya itu! Jangan pernah lepaskan dia sampai dia berubah menjadi wujud aslinya. Pegang erat bayangan itu, walau dia akan membawamu pergi. Teruslah pegang! Tangkap dia Cetta! Inilah kesempatanmu yang tidak akan datang untuk kedua kalinya!" suara asing itu terdengar lagi, entah siapa yang berbicara Cetta tidak tahu.

'Es! Tangkaplah! Kau harus fokus dan fokus lihat bayangan itu baik baik dan ketika melintas tepat di depanmu segeralah menangkapnya!' ucap Clark.

Cetta memusatkan pandangannya kepada bayangan tersebut. Dengan bekal kecerdasan yang di atas rata rata, Cetta dapat memperkirakan kapan bayangan itu akan melintas tepat di depannya. Dengan gerakan yang gesit Cetta dapat menangkap bayangan itu.

'Dapat!'

Bayangan yang tadinya besar dan bercahaya, setelah di pegang oleh Cetta bayangan tersebut mulai mengecil. Bersamaan dengan mengecilnya bayangan itu, cahayanya juga meredup dan menghilang. Namun masih bergerak memutar, mengelilingi tempat di mana Cetta duduki tadi.

'Apa? Pedang?'

'Es apa ini pedang Orion?' tanya Clark ketika bayangan yang di tangkap Cetta berubah menjadi sebuah pedang.

'Benarkah? Clark apa kau tahu cara menghentikan gerakannya!'

'Tidak!'

Mata Cetta berbinar ketika benda yang di pegangnya adalah sebuah pedang. Walaupun dirinya belum yakin bahwa itu adalah benda yang di inginkannya, tetapi hatinya terasa sangat senang.

----

"Jadi maksudmu?"

"Aku takut jika Jesslyn benar benar dalam bahaya!" balas Cetta.

My Alpha [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang