Part 28

4.4K 363 43
                                    

📌⚠Caution! Typo bertebaran!⚠📌
■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■

Author POV

Lim dan Jisoo saling menatap satu sama lain. Mereka bingung kepada Seulgi dan Wendy. Keduanya tidak pernah berkelahi dengan orang lain, tapi kenapa kemampuan mereka melampaui mereka berdua yang dulunya adalah seorang badboy?

Setelah beberapa saat menunggu, kedua pria suruhan Bogum langsung tepar begitu tendangan Seulgi mengenai mereka berdua.

"Bogum-ssi, beritahu aku dimana kau sembunyiin Joohyun." Ucap Seulgi pada Bogum yang tidak terlihat takut sama sekali.

"Haahhh...bagaimana ya? Aku...tidak tahu." Jawab Bogum yang tentu saja membuat Seulgi langsung menggertakkan giginya.

"Beritahu kami atau kau akan mati ditangan kami sekarang." Ancam Wendy.
"Aaiisshh...kalian membuatku takut." Ejek Bogum.

"Keluar kalian semua!" Perintah Bogum, dan seketika seluruh orang suruhan Bogum keluar dari tempat persembunyian mereka.

"Kalian semua memang sangat nekad. Berempat seperti kalian ingin melawan orang-orangku yang jumlahnya hampir 30an orang ini?" Cibir Bogum.

Seulgi, Wendy, Lim, dan Jisoo hanya tersenyum saja.
"Bagaimana mungkin kami hanya berempat? Tidak seru jika hanya berempat, jadi kami membawa beberapa lagi pasukan kami." Balas Lim.

Bodyguard-bodyguard yang tadinya bersembunyi itu akhirnya keluar semua. Tentu saja jika dibandingkan dengan jumlah orang suruhan Bogum itu, lebih banyakan bodyguard Lim dan Jisoo.

Bogum berdecak kesal, dan kemudian memerintahkan orang suruhannya untuk melawan. Sedangkan dia? Pria itu memang sangat pengecut. Dia malah melarikan diri.

Seulgi yang melihat Bogum melarikan diri langsung berlari mengikuti arah perginya Bogum, sampai akhirnya ia berhenti disebuah ruangan yang ditengah-tengahnya terdapat Irene hanya sedang terikat.

Melihat hal itu, Seulgi kembali mengeraskan rahangnya. Keadaan Irene sangat berantakan. Seulgi berjalan mendekati Irene, dan langsung memegang bahu Irene.

Tubuh Irene memang lemah, tapi tidak dengan indera penciumannya. Ia masih dapat mencium aroma parfum citrus khas Seulgi, jadi ia langsung mendongkakkan kepalanya.

Benar saja. Kang Seulgi berada didepannya saat ini.
"Joohyun-ah, kau sadar?" Tanya Seulgi pada Irene yang tampak akan menangis.

"S-Seulgi-ya." Panggil Irene dengan suaranya yang lemah.
Seulgi langsung melepas ikatan dikaki dan tangan Irene, dan wanita itu langsung memeluk Seulgi begitu ikatan itu lepas.

"Gomawo, a-aku tahu kau bakal datang Seulgi-ya, gomawoyo." Ucap Irene dengan sesegukan.
"Gwaenchanha Joohyun-ah. Sekarang, ayo kita keluar dari sini." Ajak Seulgi sembari merangkul bahu Irene.

"Tidak segampang itu Kang Seulgi." Ucap Bogum tiba-tiba seraya menodongkan pistolnya pada Seulgi.
Bogum menyeringai penuh kemenangan.

Melihat senjata yang dipegang oleh Bogum, Seulgi langsung berdiri didepan Irene.
"Tetap diam dibelakangku." Perintah Seulgi pada Irene.

"G-geundae Seulgi-ya. Kau dalam bahaya." Ucap Irene.
"Tidak apa. Kau tetap dibelakangku, jangan kemana-mana." Perintah Seulgi lagi, dan kali ini lebih tegas.

Bogum semakin menyeringai begitu ia tahu bahwa Irene adalah prioritas Seulgi.
"Haaahhh...membosankan." keluh Bogum seraya menurunkan senjatanya.

Melihat itu, Seulgi mengambil kesempatan dan langsung menghajar wajah Bogum.
Bogum yang tidak siap dengan serangan tiba-tiba itu hanya bisa mencoba untuk bertahan.

Ia akan menunggu Seulgi lengah, dan ia akan segera menghajar balik Seulgi.
Melihat ada kesempatan, Bogum langsung menghajar wajah Seulgi.

Buk!

"Kurang ajar. Apa semua orang konglomerat itu kurang ajar semua?" Tanya Bogum dengan wajah kesalnya.
"Sebagai hukuman karena kau telah meninju wajahku, aku akan membunuh Irenemu!" Ucap Bogum, dan mengarahkan ujung pistolnya pada Irene.

Seulgi memelototkan wajahnya karena kaget.
"Andwae!! Apa aku sudah gila huh?!" Teriak Seulgi.
"Ne, memangnya kenapa?" Tanya Bogum dengan wajah songongnya.

"Kau! Akan kubunuh kau Park Bogum!! Jika kau berani menyakiti Irene, kau berurusan denganku!" Bentak Seulgi.

Bogum hanya tersenyum miring.
"Memangnya sekarang aku sedang tidak berurusan denganmu? Sekarang pun aku sedang berurusan denganmu bukan? Lalu apa bedanya?" Tanya Bogum.

"Jauhkan senjatamu dari Irene brengsek!" Bentak Seulgi lagi, seraya berjalan mendekati Bogum.

Dor!

Seulgi langsung menhentikan langkahnya. Mata pria itu langsung melirik kearah Irene yang tampak bergetar ketakutan saat suara pistol itu Bogum tembakkan keatas.

"Jangan macam-macam dan diam disitu, Kang Seulgi. Lihat dan saksikanlah kematian istri tercintamu itu." Ucap Bogum dengan senyum miring yang sama miringnya dengan otaknya.

Bogum kembali mengarahkan pistolnya pada Irene, dan bersiap akan menembakkan pelurunya dan.......

DOR!

Seulgi membelakkan matanya bersamaan juga Irene.
Irene menatap kaget kearah Seulgi yang berada didepannya dan melindunginya dari peluru pistol.

Wanita itu melirik kearah dada kiri Seulgi yang sudah menguncurkan darah. Baju Seulgi yang putih itu terdapat bercak merah disisi dada kirinya.

Tubuh Seulgi jatuh kebawah, dan untung saja Irene dengan sigap langsung menangkap tubuh Seulgi. Tubuh Irene lebih kecil dari tubuh Seulgi begitu juga dengan tenaganya.

Tapi dengan sisa tenaganya itulah, ia gunakan untuk menahan Seulgi.
"Seulgi-ya, bertahanlah arra? Jebal...jangan tutup matamu." ucap Irene dengan suara yang lirih.

Bersamaan dengan itu, para sahabat Irene dan Seulgi datang.
Awalnya mereka sedikit kesulitan dalam mencari keberadaan Seulgi dan Irene, tapi begitu mereka mendengar suara tembakan, mereka langsung tahu tempat ini.

Melihat Seulgi yang sudah tidak berdaya itu, Wendy langsung berlari kearah Bogum dan menghajar wajah Bogum dengan amarahnya yang sudah tidak dapat ia tahan.

BUGH!!

"BAJINGAN KAU PARK BOGUM!!!! KEPARAT BRENGSEK!!!" Teriak Wendy sembari meninju wajah Bogum dengan keras.

Melihat Wendy yang sepertinya akan membunuh Bogum saat itu juga jika tidak dihentikan, Lim langsung menarik tubuh Wendy yang tengah menduduki tubuh Bogum.

Jisoo juga langsung menarik tubuh Bogum agar menjauh dari Wendy.
Bukan karena Jisoo ingin melindungi Bogum, jika bisa ia pun ingin sekali menghajar wajah Bogum saat ini.

Tapi mau bagaimana lagi? Wajah Bogum sudah babak belur karena ulah Wendy.
Nafas Wendy masih saja memburu karena emosinya.

Jisoo langsung menyerahkan Bogum ketangan bodyguardnya agar segera dibawa ke kantor polisi.
"Telpon ambulans sekarang. Jebal..." ucap Irene masih menangis dan mencoba untuk menghentikan pendarahan didada Seulgi.

Tbc...

Kemaleman gak sih author updatenya? Maaf klo ceritanya kurang memuaskan🙏

Oh iya, readers-nim mau sad ending apa happy ending nih? Dijawab yaa😆

See you tomorrow~👋

Two of Us, Until No One~《Seulrene》 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang