Part 22

3.1K 115 0
                                    

Hari-hari berlalu dengan begitu cepat. Aktivitas yang selalu mengisi kekosongan yang diinginkan.

Aletta, yang sudah sangat mengerti arti sibuk di masa SMA nya. Sibuk osis pastinya. Organisasi yang ia ikuti, untuk mengisi pengalamannya selama di SMA.

Sejak dua hari yang lalu, aletta selalu mendapat cuitan tentang dirinya dan juga gatra. Yaa, gatra si kakak kelas yang terbilang sangat ganteng. Anak basket, yang beberapa bulan lagi akan lulus.
Entah apa yang mereka pikirkan tentang gatra dan juga dirinya. Well, hanya baru kenal di hari itu. Dan jikalau saja bukan karena hujan, dirinya pun tidak akan satu payung bersama gatra.

Cuitan dari sebagian anak SMA tunas bangsa membuatnya risih. Apalagi dayat, yang juga ikut-ikutan berkomentar dan selalu mengejeknya dengan gatra.

Dan untuk saat ini, ia ada diambang dimana dayat menceritakan tentang gatra sang senior basketnya. Sel la luu...

"Jadi dulu dia itu pernah didekatin sama cewek. Tapi nolak gitu gatranya, beruntung loh lo didekatin sama gatra ta." Ucap dayat sambil memainkan instagram miliknya.

"Terus? Gue bodoamat lah yat. Lo kenapa sih?!! setiap kali kita nongki berdua gini, loe selalu aja bahas gatra.   Loe suka sama gatra?" ujar Aletta yang membuatnya mendapatkan ketokkan tepat didahinya

"Aww sakitt yatt!!" serunya sambil mengelus dahinya.

"Bodo!! Lagian loe kira gue homo apa?!" Ujar dayat kesal.

"Lagian? Siapa suruh loe bahas gatra terus. Kesal kan gue."

"Lagian, mau bahas apa?"

"Ya yang lain kek."

"Ya udah, bahas tentang lo aja."

"Apaan tentang gue?" tanya aletta bingung

"Ya loe sukanya cowok yang gimana?" tanya dayat yang membuat aletta mengerutkan kedua alisnya bingung.

Aletta mendengus "Yang baik lah." jawabnya

"Yang baik gimana? Baik kan bisa jadi jahat."

"Yang jahat emang bisa jadi baik? Yakin loe?" tanya aletta.

"Yakin, karna roda itu berputar. Bisa aja sekarang dia jahat, nanti pas ada waktunya, dia bakalan berubah jadi baik. Entah apa itu yang buat dia jadi berubah. Kaya loe, bisa aja sekarang loe gak suka kalau bahas tentang gatra. Siapa tau nanti loe jadi demen kan bahas dia terus."

"AWWWW!!" Pekik dayat yang mendapat cubitan dari aletta.

"Sakit gak?"

"Sakit lahh gilaa."

"Gitu telinga gue denger loe ngoceh mulu dari tadi."

"Ya udah iya, sorii.."

"Kesel gue sama lo." seru aletta yang langsung berdiri meninggalkan dayat yang ditaman belakang.

Selalu saja begini. Kelahi, bukan kelahi adu jotos. Melainkan adu mulut. Selalu saja ia dibuat kesal oleh dayat, dayat yang selalu saja menyangkut pautkan cerita apapun ke gatra.

Namun, hasilnya selalu sama. Dayat selalu saja membuat Aletta kembali luluh. Luluh dengan cara-caranya membuat aletta melupakan pertengkaran mereka. Entah dengan coklat yang dayat berikan, ataupun yang lainnya. Namun lebih seringnya, dayat selalu saja mengajak Aletta ke Gramedia untuk membeli buku, atau bahkan ke perpustakaan daerah untuk membaca buku disana.

"Hai lettaa," ujar gatra yang kini ikut duduk disebelah aletta.

"Hai kak." sahut aletta sambil melirik kesekitarnya.

Aletta ✔ [ COMPLETE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang