Part 44

2.6K 118 0
                                    

Happy Reading.

Tiupan angin membuat mereka menikmati tempat ini. Siang yang seharusnya panas, namun disini mereka merasanya kesejukkan tiada tara. Area penginapan yang berada dipuncak, membuat udara disini begitu asri.

Tawa mereka pecah saat beberapa lawakan dilontarkan oleh abim. Entah karena mereka receh atau apa.
Siang ini, mereka sedang menikmati makan siang. Makanan yang membuat perut mereka berteriak lapar. Bahkan baunyapun sudah tercium dari kamar mereka masing-masing.

Mata dayat tidak beralih dari manis wajah gadis diseberangnya. Tersenyum saat menatap wajah gadis yang tengah tertawa tersebut. Entah ia tidak sadar karena terlalu menikmati lawakkan abim dan teman-temannya atau karena ia memang sadar dimana dayat terus menatapnya sambil tersenyum. Abel yang sadar bahwa sahabat yang berada disampingnya ini tengah menatap Aletta, menyenggol bahu dayat lalu berbisik.

"Mikmatin terus, sampe mampuss." ujarnya yang membuat Dayat terkekeh lalu kembali menyuap makanannya.

"Eh guys, abis makan, gimana kalo kita main tod. Seru gak tuh?" usul Raja antusias.

"Boleh boleh. Seru tuh." Sahut Bella yang setuju dengan usul rio barusan.

"Boleh lah boleh la." sambung zaky

"Oke."

"Mau ngulik-ngulik ya lo. Suka bener." ucap rio sambil menyuap makanannya.

"Enggak. Tapi bisa jadi." Sahutnya terkekeh.

Jam sudah menunjukkan pukul setengah tiga sore. Langit yang masih begitu cerah. Angin yang selalu bertiup sana.
Kini mereka tengah duduk di gazebo  berukuran besar yang berada ditaman penginapan.

Mereka sudah duduk dengan membentuk lingkaran. Sebuah botol sudah mereka taruh ditengah-tengah diantara mereka. Tangan raja siap untuk memutar botol tersebut.

"Oke siap?" tanyanya kepada teman-temannya. Kini tangannya sudah memutar botol tersebut. Dalam hitungan beberapa detik, botol tersebut sudah mulai berhenti.

"Jangan gue, jangan gue. Ogah gue dikasi tantangan sama mereka yang laknat." Ucap abim sambil mengadahkan tangannya. Matanya membulat saat botol tersebut stop kearahnya. Sontak saja, teman-temannya tertawa melihat wajah abim yang memelas.

"Doa lo gak dikabulin bim. Banyak dosa lo. Tobat dulu sana." Ucap zaky sambil menepuk bahu abim

"Hahah, oke oke. Lo pilih apa? Truth or dare?" tanya raja.

"Truth aja deh. Sensara nanti gue kalau pilih tantangan."

"Yakin? Oke deh kalau gitu." Ucap raja sempat untuk memikirkan apa yang ingin ia tanyakan. "Siapa yang lo suka? Pasti lo waras kan? Gak suka sesama jenis? Atau bahkan sebalinya?"

"Anjir!! Waras gue tolol."

"Ya udah siapa?" Sambung dayat.

"Jujur nih?" tanyanya sebelum ia ingin menjawab.

"Iyalah bego. Namanya aja truth tolol."

"OKE. OKE! Gue jujur, buat saat ini yang gue suka ada disini..," ucapnya lalu menunduk.

"Jangan bilang bella lo?" toyor dio

Aletta ✔ [ COMPLETE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang