Muti Lelah, Bang!

419 45 3
                                        


"Ma, duit donk! Dua ratus lima puluh ribu aja." Kata Bimo ke istrinya.

"Buat apa lagi, Pa?" Tanya Muti lelah, rasanya dia mulai bosan dengan sikap suaminya.

"Untuk benerin motor, ini ada yang harus diganti. Maklum lah, Ma. Ini motor kan sering untuk perjalanan luar kota, jadi ya beda sama motor mama yang cuma dipakai di sekitaran sini aja."

"Sekarang ganti apa lagi? Perasaan tiap pulang papa minta duit buat benerin motor deh, seminggu sekali ada aja yang harus dibenerin."

"Ini ganti velg terus apalagi ntar biar dicek sama bengkelnya. Cepetan ah, Ma. Keburu siang nih."

"Kamu tuh aneh ya, Pa. Beli motor udah ga modal, semua aku. Sekarang hanya buat perawatan aja masih minta aku."

"Halah, mama ini kalau sama suami kok perhitungan. Sudah tugas istri bantu suami, kalau ga mama siapa lagi yang bantu papa?"

"Eh, Pa. Kita ke ustadz yuk! Biar papa bisa belajar dan banyak tanya, agar papa bisa faham kedudukan dan tugas papa sebagai pemimpin keluarga." Semakin lama Muti sudah tak sabar dengan cara berfikir suaminya.

"Kaga usah ke ustadz papa juga faham kok tugas seorang kepala keluarga, yaitu memberi nafkah ke istri. Tapi mama juga harus faham donk kalau mama juga punya kewajiban untuk bantu suami. Jangan cuma mau enaknya aja, nuntut suami harus begini begitu nyari tambahan sana sini." Panjang lebar Bimo ngomel ke istrinya.

Muti melongo dengan apa yang dia dengar. Tepok jidat dia demi mendengar kekonyolan tak jelas itu.

"Woooiiiiiii.... kapan ane nuntut ente? Kalau ane nuntut, sudah gila ente dari kemarin!!!!" Teriak Muti saking tak kuatnya. Giginya gemerutuk menahan kesal, tangannya mengepal dan pada akhirnya ia serang bantal yang ada di sampingnya. Dia pukul-pukul bantal sekeras mungkin sambil teriak-teriak meluapkan emosi.

Bimo hanya ngeloyor pergi menjauhi istrinya yang sudah mulai kesetanan, karena pada hakekatnya ia takut jika istrinya telah bermata merah.

Mohon krisannya ya...
Author sengaja mengangkat cerita kehidupan nyata yang sering dialami oleh banyak wanita, agar menjadi renungan bagi semua bahwa yang namanya menikah tidak seindah ketika masih pacaran.

Kisah Bimo dan Muti saya angkat dari kisah nyata seorang wanita yang bertahan selama 16 tahun dengan suaminya yang persis seperti tokoh Bimo.

Sebagai Author pun saya sebenarnya juga gedeg dan pengen ngejitak si Bimo, kasihan si Muti, mak... hiks hiks hiks...

JODOH PENGUJITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang