Biarlah tersikap gelap..."Cepat bangun Musa, aku rindu. Kau tau hari ini sangat membosankan, nyonya Laurer membuatku bekerja lebih keras dan kau tau beberapa kali dia memukulku. Aku lemah karena tak bisa melawannya. Kuliahku lebih banyak tugas lagi, cepat sadar Musa aku rindu" ucap seorang gadis berambut pendek menggenggam tangan gadis lain didepanya.
Diruangan bercat biru itu dengan jendela disisi kanan tempat tidur, terbaring gadis yang ia sebut Musa. Sudah 8 bulan Musa terbaring lemah, dia mempunyai trauma tentang masa kecilnya.
Dokter mengatakan tak ada yang salah dengan Musa, tapi dia tetap tak sadarkan diri. Untuk menghemat biaya akhirnya bibi Margaret memindahkannya kerumah. Musa melewati pengobatan rawat jalan.
Bibi Margaret menganggap tak ada gunanya bila Musa terus dirawat dirumah sakit sedangkan dokter sudah mengatakan tidak ada yang salah dengan dirinya.
KRITTTKKKKK....
pintu berbunyi, seseorang memasuki rumah itu."Ah, Alice.... Kau datang rupanya" sapa bibi Margaret pada gadis berambut pendek bernama Alice itu.
Alice hanya tersenyum dan menganggukan kepalanya. Dalam hatinya ada rasa kecewa, karena awalnya Alice kira Musa akan di pindahkan kerumah bibi Margaret.
Tapi ternyata tidak, bibi Margaret memindahkan Musa ke rumahnya sendiri. Meninggalkannya bukan kata yang tepat sebab meski begitu bibi Margaret selalu memantau keadaan Musa.
"Bibi bawakan semangkuk sup jagung, kau mau Alice?" tawar bibi Margaret.
"Tidak bi, terimakasih"
Bibi Margaret menatap Alice dan duduk disampingnya.
"Kau merindukannya kan?" tanyanya.
"Tentu, ini sudah 8 bulan semenjak bibi berkata padaku dia jatuh dari tangga dan tak sadarkan diri"Margaret hanya terdiam, ucapan Alice membuatnya seolah-olah berbohong mengenai cerita itu.
"Aku harap dia segera membuka mata" ucap Alice getir.
Tak lama handphonenya berbunyi, memecahkan suasana canggung diantara mereka berdua. Alice mengangkat telepon yang baru saja masuk.
"H-hallo?" ucapnya sedikit ketakutan.
"ALICEEE!!! KAU TERLAMBAT 5 MENIT KETEMPAT KERJA, ANAK SIALAN APA KAU TAK BERNIAT KERJA?!! TAK BERGUNA SEPERTI ORANG TU...."
Alice langsung menutup telepon itu, Margaret berdiri mencari permen coklat 🍬🍫🍬disaku bajunya lalu memberikannya seraya berkata..
"Sepertinya cuaca sedang tak bagus, ambilah"
Alice tersenyum dan menerima 3 buah permen coklat 🍬🍫🍬itu lalu pamit pulang untuk pergi bekerja. Dalam hatinya ia merasa tidak enak karena beberapa kali menganggap Margaret jahat.
🍁🌹🍁
Kini didalam rumah itu hanya ada Margaret dan Musa, ia menatap gadis dihadapannya lalu mendekati bingkai foto di seberang ruangan. Margaret melepas foto yang tergantung disana, lalu tampaklah sebuah deretan tombol.
Dimasukanya 4 digit kode dan tepat di bawahnya lantai terbuka, sebuah jalan masuk rahasia kesuatu tempat.
Anak tangga terlihat menuntun langkah Margaret menuju gelapnya lorong-lorong bawah tanah. Dengan lilin yang ia nyalakan, ia terus melangkah.Sampailah dia disalah satu ruangan, sebelum ia melanjutkan perjalanan ia singgah ke ruangan tersebut. Debu terlihat sangat banyak, beberapa perabotan tertutup kain putih membuat kesan menakutkan.
![](https://img.wattpad.com/cover/148934144-288-k522144.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Princess
Romance"Darahku ada padamu, dan darahmu kini miliku" Sebuah cerita dimana aku menemukan dirimu yang sempat kuragukan ada tuk menemaniku. Tetaplah bersamaku, disisiku dan temani aku. Karena kini jantungmu berdetak didadaku. DALAM MASA REVISI