CLAK... CLAK... CLAK....Air mata Krisela membasahi lantai, ia masih tak percaya dengan apa yang Margaret bilang.
"Ayahmu sudah memiliki rencana dari awal, kurasa pertemuanmu dengan Musa juga sudah ia ketahui. Sepertinya dia berencana membuatmu membunuh Musa atau sebaliknya" ucap Margaret.
"Sebaliknya?" tanya Kris.
"Ya, Jika Musa yang membunuh Krisella itu bukan sesuatu yang merugikan. Pasalnya Krisella sudah tidak dia butuhkan, dan bila dia menang melawan Musa. Caprial memiliki cara lain agar Krisella menjadi Vampire, dan itu mudah sekali.
Karena dia sudah menjadi Raja, dia bisa membuat siapa saja menjadi Vampire atas kehendaknya. Tapi, sepertinya dia sayang membuang kekuatan yang ada dalam darah Krisella.
Jadi dia menunggu salah satu diantara kalian kalah, dan meminum darah Krisella, jika Musa yang kalah.. Akan dihabisi oleh Caprial sebagai bentuk bencinya kepada sang kakak"
"MUSTAHIL!!, JIKA BENAR BEGITU... KENAPA AYAH SAJA YANG MEMBUNUHKU SEKARANG?!" teriak Krisella
"Apa kau tak mengerti juga?, wajahmu teramat mirip dengan Allura. Meski dia tak mencintai ibumu, kau adalah hasil penggabungan antara dia dan ibumu. Dia hanya tak mau mengotori tangannya lagi untuk kedua kalinya, selain itu bila dia membunuhmu... Tentu tetua tak akan diam. Maka dari itu dia menyuruhmu kedunia manusia"
Kris menatap Krisella, ia mendekat dan mengusap pundak Krisella sekedar menenangkannya.
"Dari ceritamu, sepertinya Raja sedang merencanakan sesuatu dengan Ynyr" ucap Farell
"Apa maksudmu?!" tatapan tajam Krisella berikan, seolah tak mau lagi mendengar dugaan buruk tentang ayahnya.
Farell hanya diam dan melirik Kris, dia tahu bahwa cepat atau lambat Kris mengerti apa yang dia ucapkan.
"Lebih baik, kita sudahi saja untuk malam ini. Jika kalian ingin aku bercerita lagi, bisa kalian tunggu sampe esok hari" ucap Margaret yang seketika membopong Musa.
"Bagaimana dengan mereka?" tanya Musa saat langkah demi langkah Margaret tuntun pergi.
"Mereka tidak ada hubungannya dengan tuan putri"
Musa hanya terdiam, ingin rasanya ia lontarkan amarahnya kala itu. Namun ia sadar, semua pertanyaannya tak akan bisa terbayar oleh satu malam. Ia lelah, syok dan tak percaya dengan apa yang baru terjadi malam ini.
Dan dia yakin, bahwa ini hanyalah awal saja.
Setelah Margaret dan Musa pergi, kawanan Vampire itu juga pergi. Hingga Fajar datang. Krisella, Meihan, dan Tamara tidak hadir dikelas hari itu. Sepertinya mereka masih memulihkan diri akibat peristiwa semalam, atau? Mereka sedang menenangkan sang putri yang masih tak mau menerima kenyataan?.
Berbeda dengan Kris dan Farell, mereka tetap datang kekelas. Namun pikiran mereka tak ada disana.
Musa jelas tidak hadir, itu membuat Alice benar-benar cemas akan keadaanya. Beberapa kali ia menatap Farell memastikan Farell tidak melakukan hal buruk pada sahabatnya itu. Meski dalam hati Alice benar-benar tak tahu apa yang terjadi, namun ia terus menerka bahwa Farell telah melakukan sesuatu pada Musa.
"Apa yang kau lakukan pada Musa?, apa yang terjadi semalam?" tanya Alice pelan saat berdua di kelas dengan Farell.
Farell hanya menatapnya, lama sekali. Membuat Alice kesal dan berkata "Oh, ya Tuhan demi apapun. Lebih baik aku temui saja Musa, kenapa aku berpikir untuk meminta penjelasanmu?!" ucapnya seraya beranjak pergi.
Farell menghentikan langkahnya, menarik tanganya "Untuk sementara, jangan dekati gadis itu".
Alice berbalik kebingungan, dia siap melontarkan apa saja yang ada dipikirannya. Tapi....
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Princess
Romance"Darahku ada padamu, dan darahmu kini miliku" Sebuah cerita dimana aku menemukan dirimu yang sempat kuragukan ada tuk menemaniku. Tetaplah bersamaku, disisiku dan temani aku. Karena kini jantungmu berdetak didadaku. DALAM MASA REVISI