Tumbuh 🌱

39 6 0
                                    


"Musa, apa kau yakin sudah benar-benar pulih untuk pergi kuliah?" tanya Alice disamping Musa.

"Tentu Alice, berhenti mengkhawatirkanku 😅. Aku bukan anak kecil lagi"

Kedua gadis itu melangkah berbarengan menuju ruangan mereka, Musa duduk disusul oleh Alice disebelahnya.

"Aku baru teringat, mengapa kau memotong rambutmu?" tanya Musa.

"Ah, ini tak disengaja" ucap Alice sedikit memelankan suaranya.

"Ada apa?" tanya Musa khawatir.

"Ya kau tau, nyonya Laurer saat itu menarik rambutku karena aku terlambat 1 menit mengantarkan pesanan" ucap Alice.

"Apa?! Dia melakukan itu padamu?!, itu tak bisa dibiarkan!" ucap Musa suaranya dipenuhi emosi.

"tak apa Musa, ini bukan pertama kalinya terjadi. Aku harus terbiasa akan hal ini" Alice tersenyum pada Musa.

Musa merasa tidak enak dan berkata "Maaf aku tak bisa menolongmu, andai aku punya sedikit uang..."

"Tidak Musa, jika kau berkata seperti itu lagi aku tak mau. Aku hargai niatmu baik, tapi aku tak mau dikasihani" ucap Alice yang sudah tau apa yang dimaksud Musa.

"Baiklah, tapi kuharap kau tak memaksakan dirimu" ucap Musa.

Alice tersenyum, tak lama dua orang gadis masuk membuat keheningan didalam ruangan itu. Atmosfer terasa berbeda saat mereka masuk.

Musa terus menatap kedua gadis itu "Siapa mereka?" tanyanya kemudian.

"Ah, dua gadis itu adalah mahasiswa baru. Mereka masuk 8 bulan lalu, tepatnya saat kau tak sadarkan diri"

"ternyata banyak yang terjadi saat aku tak sadarkan diri ya 😅"

"Biasanya mereka bertiga, tapi sirambut pirang tak terlihat 3 hari terakhir. Sepertinya dia adalah gadis nakal" bisik Alice.

"Oh, benarkah?" tanya Musa.

"Ya, meski begitu aku akui si pirang juga tak kalah cantik".

Dua gadis itu duduk tepat dibelakang mereka, terhalang 3 baris meja dari meja Musa dan Alice.

Salah seorang dari gadis itu menatap Musa tajam.

"Hei, Alice... Entah hanya perasaanku, tapi kenapa gadis itu memandangku terus?. Apa matanya memang seperti itu?" bisik Musa sedikit risih.

"Ah, dia memang keturunan Mandarin, china?. Jadi pantaslah kalau matanya sipit" jawab Alice seraya mengeluarkan buku dari tasnya.

"Alicee... Aku serius!, dia menatapku terus" bisik Musa.

Alice berbalik kebelang membuat Musa kaget dan langsung menarik tangannya.

"Apa yang kau lakukan?!?!" jerit Musa pelan.

"Aku memastikan apa yang kau katakan" bisik Alice sama pelannya.

"Kau gila?!, nanti dia sadar"

"Ya bagus kalau dia sadar, karena itu mengganggu"

"Aliceeee!!!!"

Saat mereka berdua tengah berbisik tanpa mereka sadari si gadis sudah ada tepat ditengah-tengah mereka.

"Apa yang sedang kalian bicarakan?" ucap gadis itu, membuat Musa dan Alice tersentak.

"Ahahahaha... 😅, itu... Emmmm" ucap Musa gelagapan.

Gadis itu mendekati Musa mengendus baunya.

"Apa yang gadis ini lakukan?!?! 😨" Batin Musa.

"Hei, kau punya wangi yang sama seperti Krisella..." ucap gadis itu.

Vampire PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang