Aira POVSeseorang melangkah menuju ruangan tempatku terduduk. Langkah itu semakin dekat dan kian dekat. Biasanya aku bisa merasakan dan mengetahui siapa saja yang akan datang menemuiku.
Namun, setiap kali dia datang. Aku tak dapat merasakannya. Meski begitu, mendengar langkah seseorang yang tak bisa kurasakan sudah menjadi pertanda kalau dialah yang datang.
"Aira...." panggilnya seraya membuka pintu ruanganku.
"Sudah ku bilang pangeran Phineas, kau seharusnya tak boleh memasuki ruangan tanpa izin dariku"
"Tapi aku sudah masuk 😁" jawabnya dengan senyum lebar yang memperlihatkan gigi taringnya yang putih bersih.
Aku memalingkan pandanganku padanya, sudah bosan rasanya memberitahunya memakai tatakrama yang benar.
Phineas menghampiriku dan duduk tepat dikursi dihadapanku. Namun, aku tak berniat untuk lebih memperhatikannya.
Laki-laki kecil yang aku temui bertahun-tahun lalu. Kini sudah tumbuh menjadi lelaki yang sebenarnya.
3 lencana terpasang dibajunya. 3 tahun yang lalu hanya 1 lencana yang terpasang. Begitu ia datang lagi bertambah 2 rupanya.
"Jadi, kenapa kau kemari?" tanyaku berharap dia segera pergi dari tempat ini.
"Pastinya bukan untuk memamerkan 2 lencana yang kau dapatkan, kan pangeran?" tambahku.
Phineas tersenyum dan memandangku. "Tentu saja bukan, seperti biasa kau selalu formal dihadapanku" jawabnya.
"Ya, karena saya dididik dengan tatakrama yang baik. Bukan seperti sebagian orang yang masuk tanpa izin dari si pemilik" ucapku menyidir Phineas.
"Sikapmu masih tetap dingin padaku 😂, kau harus mulai bersikap lembut. Raja Ynyr akan segera menikahkan kita. Kau tahu kan?"
Raja katanya?!?!
"Berhenti memanggilnya Raja"
Phineas menatapku, lalu pindah kesisilain tempat duduknya.
"Aku tak mengerti, selama beberapa tahun...tidak! Maksudku ratusan tahun kau masih belum menyukai Ynyr?. Aku saja kaum Vampire yang pernah bermusuhan dengan kaumnya biasa saja, kenapa kau bisa sebenci itu?" tanyanya sambil mengambil beberapa helai rambutku."Pangeran, lebih baik kau segera pergi dari sini" ucapku.
"Kau tak merindukanku?, padahal aku hanya diperbolehkan datang 3 tahun sekali"
Aku terdiam. Phineas benar, orang dari luar yang hanya boleh menemuiku hanya Phineas dan onoderus. Aku tak diperbolehkan keluar dari sini.
"Ah, jika kau tiba-tiba membisu begitu aku merasa tak enak. Apa sebegitu tak inginnya kau untuk menemuiku?. Tapi, ya sudahlah aku pergi. Jaga dirimu baik-baik" ucapnya lalu berdiri meninggalkan ruangan ini.
Hening.....
Ruangan ini kembali hening. Onoderus sedang bekerja mengawasi para Vampire kecil yang akan mengubah sejarah.Langkah kaki Phineas sudah tak terdengar, mungkin dia menggunakan kemampuan Vampire yang dapat menghilang tiba-tiba bagai kilat.
Aku menghembuskan nafas lega setiap kali Phineas sudah meninggalkan tempat ini.
Pangeranku, kuperintahkan meninggalkanku....
Flashback!!
"Hei!!, aku datang lagi!! Apa kau ingat aku?" tanya lelaki dihadapanku.
ah, aku ingat.... Dia bocah yang dulu berumur 10 tahun menemuiku.
Aku hanya diam, apa sekarang aku akan menjadi santapannya?. Dulu aku masih terlalu kecil ya....?!
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Princess
Romance"Darahku ada padamu, dan darahmu kini miliku" Sebuah cerita dimana aku menemukan dirimu yang sempat kuragukan ada tuk menemaniku. Tetaplah bersamaku, disisiku dan temani aku. Karena kini jantungmu berdetak didadaku. DALAM MASA REVISI