NANCY, YANG menerima sentilan Jungkook dengan besar hati, tidak kesulitan menafsirkan kalimat terakhirnya yang misterius. Amarah sesaat sontak digantikan oleh perasaan geli sekaligus bengis. Nancy pribadi tidak sudi berepot-repot mencederai sang istri semata-mata demi membalas dendam pada suaminya, tetapi dia dapat mengapresiasi rencana tersebut. Bahwa Jungkook tega merancang siasat semacam itu memang keterlaluan, tetapi Nancy mengakui bahwa memikirkannya saja dia sudah terhibur. Ada yang keji dalam rencana itu, dan memang sifat keji Jungkook-lah yang membuat Nancy tertarik padanya.
Kendati begitu, andaikan Hoseok adalah istri dari pria selain V, Nancy niscaya menolak keras untuk ambil bagian—sebagai pengamat pasif sekalipun—dalam keisengan sebiadab itu. Namun Nancy, yang sudah menabahkan hati untuk menerima keniscayaan sebelum dia melihat Hoseok, kini berubah pikiran. Nancy meyakini bahwa dirinya mengenal watak V dan, mengingat betapa tidak cocoknya pasangan suami-istri itu, siapa yang menyangsikan bahwa hubungan tersebut akan berujung petaka? V menikah demi mendapatkan calon penerus, demi memperoleh istri yang kalem, bukan untuk direpotkan oleh huru-hara dan kehebohan yang disebabkan oleh Hoseok ke mana pun dia pergi.
Sesuatu yang pernah V ucapkan telah terpatri dalam di benak Nancy. Istrinya harus mencintainya—hanya dirinya. Ketika itu, dia sempat menangkap keteguhan bak baja, sifat tersembunyi yang kukuh dan tak terduga-duga.
Walau pembawaannya santai, Taehyung bukanlah suami acuh tak acuh. Apabila pernikahannya yang di atas kertas ternyata diwarnai skandal, perceraian tidaklah mustahil. Biar bagaimanapun, perceraian bukanlah kejadian langka dewasa ini. Jika seorang Duchess saja bisa diceraikan, apalagi seorang Countess. Begitu terbebas dari sang istri yang sulit diatur, yang kelayapan dengan liarnya dan gemar berjudi gila-gilaan, Taehyung akan dengan lega berpaling kepada wanita atau pria yang tidak banyak menciptakan gara-gara dan tahu persis caranya menyenangkan lelaki.
Oleh sebab itu, Nancy merasa sah-sah saja mempersilakan Jungkook berbuat iseng. Akan tetapi, dia tidak bersedia campur tangan secara langsung karena, biar bagaimanapun, tindakan itu memang tercela. Terkait celetukannya yang provokatif kepada Hoseok, Nancy berkata demikian semata-mata karena kedengkian sesaat dan bukan karena sengaja ingin memancing Hoseok ke dalam pelukan Jungkook.
Kendati demikian, saat mendapati dirinya bersebelahan dengan Hoseok seminggu berselang di Vauxhall Gardens dan menyaksikan Jungkook hanya mengangkat tangan sekenanya untuk menjawab undangan seorang wanita cantik dari salah satu bilik, Nancy tak kuasa menahan diri untuk berucap: “Kasihan Maria! Sia-sia saja upayanya untuk menjerat Jeon Jungkook! Seolah kami semua tidak pernah mencoba-dan gagal!”
Hoseok tidak berkata-kata, tetapi matanya membuntuti Jungkook sambil berkilat-kilat penuh tanya.
Nancy sebenarnya tidak perlu mengucapkan apa-apa untuk menyulut minat Hoseok. Jungkook, yang bermata elang dan berpembawaan luwes, telah menarik perhatian Hoseok sejak awal, sebab dia sudah agak jemu dengan puja-puji para pengagum dari usia lebih muda. Jungkook kentara sekali adalah pria yang sudah banyak makan asam garam dunia dan, lebih menariknya lagi, dia konon berbahaya. Pada pertemuan pertama, Jungkook terkesan mengagumi Hoseok; andaikan pria itu menunjukkan kekaguman pada perjumpaan kedua, maka daya tariknya mungkin akan langsung surut. Ternyata tidak. Setelah acara malam itu telah berlangsung setengahnya, barulah Jungkook menghampiri Hoseok untuk sekadar bertukar basa-basi santun lantas berlalu. Mereka bertemu di meja kartu, di rumah Mrs. Delaney. Jungkook menjadi bandar dan Hoseok kebetulan sedang menang dari bandar. Pria itu memujinya, tetapi tetap dengan nada bicara yang samar-samar mengejek, seakan dia menolak untuk menganggap serius pria muda itu. Akan tetapi, ketika Hoseok sedang jalan-jalan di Hyde Park bersama Seulgi dua hari kemudian dan Jungkook berkuda melewati mereka, dia menarik tali kekang dan meloncat dengan ringan dari pelana, lalu menghampiri Hoseok sambil menuntun kudanya. Jungkook lantas berjalan mendampingi Hoseok beberapa lama, seakan gembira dapat bertemu dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Convenient Marriage [END]
Fanfiction"Hoseok, jadi kau tanpa tahu malu meminta Lord V menikahimu?" "Ya," jawab Hoseok tegas. "Aku harus melakukannya." "Dia pasti luput menyadari," ujar Yoongi "bahwa kau gagap." Hoseok mengangkat dagunya. "Aku menyinggung b-bah-bahwa aku g-gagap dan di...