Books 16

615 93 10
                                    

DRELINCOURT TIDAK TAHU sama sekali bahwa dirinya sedang dikejar oleh Lord Jeon.

Dia tidak pernah bermimpi bahwa ada seorang pun, terutama Lord Jeon, yang mengetahui bahwa dia telah mencuri bros. Oleh sebab itu, merasa tidak perlu buru-buru pergi ke Meering, dia menunda keberangkatan hingga selepas makan siang. Mr. Drelincourt, kendati royal dalam persoalan busana dan sejumlah hal lain, sangat berhati-hati dalam membelanjakan uang untuk perkara-perkara sepele. Tarif sewa kereta yang akan mengantarkannya menempuh jarak 53 kilometer ke pedesaan dia bayar dengan berat hati, sedangkan pengeluaran sebesar empat atau lima Shilling untuk makan siang di penginapan dia anggap sebagai pemborosan yang keterlaluan. Demi mengirit biaya, dia memutuskan untuk makan siang di pondokan saja. Dengan begitu, selain tidak perlu makan di jalan, dia bisa ikut bersantap malam di kediaman sang sepupu di Meering dan lantas menginap di sana. Mr. Drelincourt menduga bahwa mustahil Taehyung tidak menawarkan keretanya sendiri kepada Mr. Drelincourt untuk perjalanan pulang, sebab pengabaian macam itu tidak sopan, sedangkan Taehyung—Mr. Drelincourt harus akui—tidak kikir, apalagi dia pasti tahu bahwa ongkos sewa kereta akan lebih murah apabila pulang tanpa penumpang.

Pola pikir positif inilah yang menyertai Mr. Drelincourt dalam keberangkatannya ke Meering. Hari itu cerah, cukup ideal untuk perjalanan berkendara ke pedesaan. Bahkan, sesudah Mr. Drelincourt membuka jendela pada pintu di depannya untuk memerintahkan para penunggang kuda pemandu agar tidak melaju terlalu kencang, dia dapat bersandar sambil menikmati pemandangan atau menekuni khayalan-khayalan menyenangkan.

Mesti ditegaskan bahwa Mr. Drelincourt telah mengakrabi seluruh warisan keluarga Drelincourt—tiada sekeping warisan pun yang tidak dia ketahui. Dia mengenali bros itu dalam sekejap dan mungkin malah bisa mengabsen, secara akurat, satu set perhiasan tersebut terdiri dari apa saja. Ketika membungkuk cepat untuk memungut bros, Mr. Drelincourt tidak memiliki gambaran jelas akan dia apakan perhiasan itu, namun berkat istirahat semalam, dia mendapatkan sebuah ide gemilang. Dia sama sekali tidak meragukan bahwa pada malam itu Hoseok disembunyikan entah di mana di dalam rumah Jungkook; bros tersebut membuktikan sangkaan Mr. Drelincourt dan harus ditunjukkan kepada Taehyung agar pria itu yakin juga. Mr. Drelincourt sedari dulu merasa bahwa Hoseok submissive binal. Karenanya, secara pribadi dia tidak terkejut (sekalipun memang terguncang) ketika mendapati bahwa bocah itu telah memanfaatkan kepergian Taehyung dengan bermalam di dalam pelukan sang kekasih. Taehyung, yang senantiasa tampak terlalu malas dan mengantuk sehingga tidak dapat melihat kejadian di depan batang hidungnya sendiri, barangkali akan sangat terkejut dan mungkin lebih terguncang daripada sepupunya. Sekalipun pedih, Mr. Drelincourt merasa bahwa sebagai sepupu, dia berkewajiban memberi tahu Taehyung tentang perilaku amoral istrinya. Sesudah itu, hanya terdapat satu jalan keluar bagi Lord V dan, Mr. Drelincourt berpendapat, kecil kemungkinannya Taehyung akan berani-berani untuk kembali mencicipi kehidupan berumah tangga selepas pernikahan pertamanya yang berujung petaka.

Singkat cerita, dunia tampak lebih indah di mata Mr. Drelincourt pada hari sejuk pada September itu ketimbang berbulan-bulan belakangan.

Kendati biasanya tidak tertarik menikmati pemandangan, hari ini Mr. Drelincourt tergerak untuk mengagumi sapuan kemerahan pada pohon-pohon dan memuji, dari dalam kompartemen empuknya, keasrian pedesaan yang dia lewati.

Karena Meering terletak di dekat Twyford, di Berkshire County, kereta kuda antara lain mesti melewati rute Knightsbridge-Hammersmith dan berlanjut ke rute Turnham Green-Hounslow dalam perjalanan ke sana. Di Hounslow, tepatnya di George Inn, kereta mesti berhenti untuk mengganti kuda. Kedua penunggang kuda penghela kereta, yang sudah beropini negatif terhadap Mr. Drelincourt sejak dia melarang mereka mengebut, muak akan tindak-tanduk pria itu di George Inn karena, alih-alih mampir sejenak untuk meminum segelas brendi Nantes dan memperkenankan mereka beristirahat, dia justru duduk diam di dalam kompartemen dan tidak memberi tukang kuda persekot sama sekali.

The Convenient Marriage [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang