Sasuke memandang datar gadis pink yang tengah asik memilah beberapa baju di sebelahnya,sudah terlampau sering menghindar akhirnya ia tertangkap juga oleh ibunya. Dan sekarang di sinilah ia dengan rasa bosan nya,menemani si pinky yang masih asik memilah baju,tas,sepatu,dan sejenisnya hingga ke tetek bengek nya.
"Anu...Sasuke-kun apa ini cocok untuk ku?!" Ucap Sakura meminta pendapat Sasuke akan dress soft blue yang sudah melekat di tubuh ramping nya.
"Hn."
Sakura yang mendapat tanggapan berupa gumaman tidak jelas dari calon suaminya sangat kesal,apalagi si pria raven itu berfokus pada ponsel di tangannya ketika ia meminta pendapat.
"Ayolah Sasuke-kun jangan acuhkan aku." Rengek nya manja.
"Hn."
"Sasukeeee~~ aku hanya tanya pendapat mu tentang dress yang tengah ku coba,tapi kau tetap mengacuhkan ku."
"Di belakang mu ada cermin,kau bisa melihat dan menilai penampilan mu sendiri di sana."
Perempatan imajiner merekat sudah di jidat lebar Sakura,ia tidak pernah tahu jika Sasuke sungguh menjengkelkan seperti ini. Tapi apa mau di kata jika cinta sudah berbicara,semua orang juga pasti buta dan mengesampingkan sisi buruk orang yang mereka suka jika mereka sudah terlanjur mencintai.
Memilih meredam rasa kesalnya Sakura pun perlahan berjalan mendekati Sasuke yang asik duduk di kursi tunggu sambil memainkan ponsel,tangan putihnya terjulur memegang rahang tegas si Uchiha,menuai tatapan tajam dari Sasuke dan di tanggapi senyum lembut oleh Sakura.
"Singkirkan tangan mu."
"Aku hanya minta pendapat juga perhatian dari calon suami ku kelak,apa tidak boleh?!"
Dengan kasar Sasuke pun menepis tangan lembut di wajahnya,kemudian melesat pergi tanpa menoleh lagi walau Sakura sudah berteriak memanggil namanya berkali - kali.
"Ck...sebenarnya apa yang ada di pikiran pak tua itu hingga niatnya begitu besar untuk menjodohkan ku dengan siluman pinky itu." Gerutu Sasuke sambil membanting pintu mobilnya.
Untuk sejenak ia hanya duduk di bangku stir mobil sambil menyandarkan kepalanya di sandaran kursi,menenangkan diri. Setelah merasa emosi nya aman terkendali barulah ia menghidupkan mesin mobilnya dan melajukan mobil sport birunya membelah jalanan kota Tokyo.
"Ish...dasar Uchiha menyebalkan,seenaknya saja meninggalkan ku di sini." Gerutu Sakura setelah melihat mobil Sasuke keluar dari prakiraan mall.
Mendesah lelah Sakura pun mengambil ponsel pink nya dari tas tangannya kemudian mendial nomor supir pribadinya.
... ... ...
Sasuke memasuki ruang kerja nya dan mendapati makhluk keriput yang tersenyum sendiri bak orang gila kasmaran,sadar jika ada orang lain yang masuk sosok yang ternyata Itachi itu menoleh dan mendapati Sasuke menatap aneh dirinya.
"Sedang apa kau di sini?!"
"Oh aku hanya ingin menjenguk adik kesayangan ku."
"Kau menjijikkan Itachi."
"Ish...kau ini kejam sekali dalam berbicara."
"Jika tidak ada kepentingan,pergi dari sini."
"Adik sialan,aku ini kakak mu tahu."
Itachi mulai kesal akan sikap adiknya hingga nafasnya memburu,ingin menjitak tapi terlampau sayang. Sejak Sasuke bayi hingga sekarang Itachi tidak pernah memukul atau pun memarahi adiknya. Ia terlampau sayang pada Sasuke.
KAMU SEDANG MEMBACA
I See Your Heart.
General FictionButa. Siapa yang ingin buta?! Rasanya seluruh manusia di bumi ini pun pasti tidak ingin buta. Tidak melihat apa - apa. Gelap. Sendirian. Tapi walau begitu,apa kalian tahu jika hati bisa melihat?!