Taka Corporation,suatu perusahaan yang melejit tinggi secara tiba - tiba dan mampu menyaingi beberapa perusahaan terkemuka termasuk Uchiha enterprise. Tentu karena sang pengelola juga berasal dari keluarga bangsawan Uchiha.
Dan saat ini para karyawan yang berada di dalam tengah mengalami 'ombak besar' melanda yang datang siang ini,siapa lagi jika bukan sang presdir Uchiha Sasuke.
Sasuke datang dengan wajah masam serta mengeluarkan aura tidak bersahabat,bahkan sekedar menyapa pun para karyawan tidak berani. Sehari - hari saja boss besar tampan nan jenius itu tidak bisa di jangkau karena saking dingin nya,dan sekarang ia datang dengan wajah semakin datar namun tersirat seperti menahan emosi belum lagi aura kelam yang ia keluarkan menyebar di sepenjuru ruangan yang ia lewati. Membuat mereka tidak nyaman.
"Bagaimana ini,ada dokumen yang harus di tanda tangani oleh tuan Uchiha.."
"Tunggu apa lagi,ayo berikan padanya."
"Tapi...aku takut dia marah pada ku."
"Dia akan lebih marah jika kau tidak memberikannya segera,kau pilih mana kau kena marah sebentar karena suatu kesalahan kecil dalam dokumen itu atau di ujung tanduk alias di pecat karena kau tidak memberikan dokumen sekaligus ada kesalahan nya..."
"Apa yang kalian bicarakan?!"
2 karyawati yang tadi saling berbisik antara memberikan dokumen atau tidak pun terdiam ketika sang presdir berbalik menghadap mereka yang sebelum nya berjalan menuju lift.
Dengan gugup sang karyawati yang tengah memegang map cokelat pun berjalan mendekati si Uchiha bungsu,kaki nya gemetar rasa gugup kian membesar ketika ia bersitatap dengan boss nya.
'Seram.' Pikirnya ingin menangis di tempat.
"Tu...Tuan Uchiha,dokumen ini butuh tanda tangan dari anda sebagai persetujuan jika anda bersedia untuk bekerja sama." Ucapnya gugup sambil memberikan map dengan tangan gemetar.
Sasuke menerima dan membuka map cokelat itu,mata hitam tajam itu bergerak lincah membaca tiap baris kalimat yang tertera di kertas putih. Tangannya bergerak mengambil bolpoint di balik jas hitam yang ia pakai kemudian membubuhkan tanda tangannya di atas kertas bermaterai.
"Kerja bagus walau ada sedikit kesalahan. Ingat aku tidak akan mentolerir lagi jika kau melakukan kesalahan sedikit pun. Ini pengecualian karena kau berhasil menarik mereka."
Selesai dengan urusan nya Sasuke pun berbalik kembali menuju lift,pintu lift tertutup menelan tubuh atletis sang Uchiha membuat karyawati yang memberikan dokumen tadi bernafas lega setelah menahan nafas ketika ia di kritik boss nya.
"Huuuffftt...selamat." Desahnya lega sambil memegang dada.
"Apa ku bilang,kalau sampai kau tidak memberikan dokumen itu padanya mungkin kau sudah di pecat."
"Iya kau benar."
Setelah nya mereka pun pergi menuju meja masing - masing sambil berbincang betapa mengerikannya boss mereka,walau tidak dipungkiri mereka tetap suka pada boss tampan nam kejam itu.
... ... ...
Sasuke memasuki ruangannya sambil menggerutu betapa sialnya ia hari ini,merasa memerlukan sesuatu ia pun kembali berbalik keluar dari ruangannya dan berjalan menuju ruangan sekretaris nya yang tidak berda jauh dari ruangannya.
Sialnya semakin bertambah ketika ia ingin membuka pintu dan ternyata pintu itu terbuka duluan dan terdorong keras menabrak dahinya,meringis pelan sambil mengusap dahi nya yang memerah ia pun membuka paksa pintu bercat putih di hadapannya sambil mempersiapkan segala sumpah serapah yang ingin ia keluarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I See Your Heart.
Fiksi UmumButa. Siapa yang ingin buta?! Rasanya seluruh manusia di bumi ini pun pasti tidak ingin buta. Tidak melihat apa - apa. Gelap. Sendirian. Tapi walau begitu,apa kalian tahu jika hati bisa melihat?!