Chapter 12.

4.8K 442 56
                                    

Hola semua... 😂
Bagaimana kabar kalian hari ini?!
Tentunya baik kan? Saya harap begitu.

Haaa...mau lanjut chap setelah sekian minggu tidak ada inspirasi untuk melanjutkan. 😥😥

Naaah...mumpung pelangi nya ada di kepala kita lanjut aja ya. 😂✋

Next...

... ... ...

Naruto terbangun dari tidurnya ketika mendengar suara ribut di arah ruang utama,ia pun mulai beranjak dari kasurnya dan melangkah ke arah pintu. Ia penasaran ada apa di luar,apakah kakaknya sudah pulang?!

Kyuubi dan Sai membawa masuk pria yang mereka tolong saat di perjalanan,beruntunglah Kyuubi karena disaat ia kebingungan bagaimana cara untuk membawa pria bertubuh kekar gang tengah pingsan itu Sai kebetulan lewat. Tanpa pikir panjang pemuda pucat itu pun membantu si sulung Namikaze walau ia tidak tahu apa yang tengah terjadi.

"Kak Kyuu..."

Sejenak Kyuubi memandang ke arah Naruto yang baru saja keluar dari kamar,ia pun meminta Sai untuk membawa pria yang tengah mereka gotong ke kamarnya sendiri. Ada banyak luka yang bersarang di tubuh pria itu,jiwa simpatik Kyuubi timbul untuk mengobati seluruh luka - luka yang di derita Sasuke.

"Naru...tolong ambilkan handuk dan air hangat ya."

"Apa yang terjadi?!"

"Aku menemukan seorang pria di saat aku dalam perjalanan pulang,tubuhnya penuh luka dan kita harus menolongnya atau ia akan mati kehabisan darah."

Naruto terkejut mendengar penjelasan kakaknya,segera ia pergi ke dapur untuk mengambil air hangat dan sebuah handuk. Bagaimana pun nyawa orang itu lebih penting sekarang.

Sai yang melihat si mungil beranjak pergi ke belakang ini mengekor demi membantu Naruto,ia tahu walau Naruto buta si mungil itu sudah mahir dalam melakukan sesuatu. Hanya...ia khawatir dengan pujaan hatinya.

Sai melihat Naruto dengan telaten mencampurkan air panas dan dingin,kemudian mengambil sebuah handuk kecil di rak khusus yang ada di dapur. Saat ia berbalik dan berjalan selangkah si mungil itu pun berhenti berjalan kemudian tersenyum.

"Kenapa mengikuti ku Sai?!"

Suara itu...begitu lembut dan menenangkan jiwa,Sai tersenyum dan menghampiri Naruto,kemudian mengambil alih baskom berisi air di tangan mungil itu.

"Tidak ada. Aku hanya khawatir tuan putri ku ini terluka."

"Jangan mengada Sai."

Sementara Kyuubi yang masih berada di kamar bersama Sasuke merasa was - was juga. Sasuke selalu saja mengigau kemudian meringis sakit,hati Kyuubi terenyuh ketika tidak sengaja mendengar igauan Sasuke yang mengucapkan 'ibu' sambil menangis. Menangis?! Ya terbukti dari isakan halus yang keluar bersamaan dengan linangan air mata yang membasahi pipi porselen penuh darah itu.

"Sebenarnya apa yang terjadi dengan pria ini?!"

Naruto datang bersama Sai,Kyuubi pun segera merebut baskom yang ada di tangan Sai demi membersihkan darah yang ada di tubuh Sasuke agar lukanya terlihat.

Tapi sebelum ia membersihkan ponselnya berbunyi nyaring membuat ia mengurungkan niatnya untuk membersihkan luka Sasuke.

"Naru kau bisa membersihkan lukanya?! Aku harus mengangkat telepon."

I See Your Heart.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang