Chapter 21.

4.3K 384 94
                                    

Yo hooooo...baru semalam publish sekarang publish lagiiiii... 🙌🙌🙌

Senang tidak?! Senang kan?! Senang dong?! Ya karena hari ini hari spesial jadi saya publish 2 Chap sekaligus. 😂😂

Maunya sih nyusul juga dengan proyek sebelah,tapiiii...yang ini dulu mungkin yang harus di selesaikan. 😅😅

Nah jadiii...ingin bicara apa lagi ya?! Tidak ada sih,kalau begitu mati kita lanzut saja. 😋😏😊

Neeeeext.

... ... ...

Setelah tahu bagaimana dengan kondisi tubuhnya Naruto dan Kyuubi pun lebih menjaga kesehatan tubuh mereka terlebih si pirang mungil bungsu Namikaze itu,ia harus lebih banyak istirahat atas anjuran dokter setelah mereka mengecek di rumah sakit 2 minggu yang lalu.

Usia kandungannya sudah hampir memasuki 2 bulan,maka dari itu mereka berdua saling bantu dalam mengatasi mual,mengidam,dan sebagainya.

Saat ini Naruto tengah duduk termenung di kursi ruang tamu dekat jendela,menikmati udara sore yang sejuk dan menenangkan. entah kenapa ia sungguh merindukan suara Sasuke,dan bahkan terkadang ia bisa menangis karena hal sepele tersebut. Ada apa dengan dirinya?!

Kyuubi keluar dari dapur dan menuju ruang tamu,ruby nya melihat jika sang adik tengah duduk merenung dengan wajah sendu yang menyedihkan. Yah...Kyuubi bisa paham jika orang yang sedang mengandung dengan usia kandungan muda pasti mood nya mudah berubah. Dan Naruto juga dirinya tengah mengalami itu saat ini.

"Naruto."

Tubuh Naruto tersentak,kepalanya bergerak menoleh mengikuti dari mana asal suara yang memanggil nya,Kyuubi duduk di dekat Naruto dan menyambut uluran tangan mungil yang meraba itu.

"Apa yang kau pikirkan?!"

"Kak Kyuu sudah selesai masak?~"

"Hey...jangan mengalihkan pembicaraan."

Wajah Naruto yang tadi nya ceria kembali sendu seperti beberapa detik lagi,wajah ceria tadi hanyalah sebatas topeng untuk menutupi kegundahan hatinya saat ini.

Naruto hanya diam,bibirnya tidak mampu mengeluarkan suara atau pun berkata - kata,hanya bergetar,matanya panas dan perlahan lelehan kristal bening pun jatuh membasahi pipi mungilnya. Bibir merah bergetar itu ia gigit pelan untuk menahan isakannya.

Kyuubi yang melihat adiknya menangis segera menghapus air mata itu dan kemelut Naruto,ada apa dengan adiknya ini?! Kenapa menangis?!

"Ssst...aku di sini,sekarang cerita padaku apa yang membuat mu menangis seperti ini?!"

"Hiks...hkkk...hiks..hiks..."

"Naruto aku tidak akan bisa paham jika kau hanya terisak begini. Ayolah cerita pada ku,walau aku tidak bisa membantu setidaknya hati mu bisa lega dengan melepaskan semuanya."

Naruto mengangkat wajahnya seperti menatap Kyuubi,tangannya meremas dadanya,isakan semakin keras keluar dari celah bibir mungil itu. Kyuubi hanya diam kemudian memeluk Naruto erat.

"Kalau kau masih belum bisa mengatakannya tidak masalah,menangislah sampai kau puas itu akan membuat mu lebih baik."

"Hiks....kakak...hiks."

I See Your Heart.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang