Sasuke menatap datar hamparan pemandangan kota di hadapannya,pikirannya kalut dan tidak satu pun ada orang yang bisa menolongnya,tepatnya membebaskan dirinya dari jerat sang ayah.
Menghela nafas berat ia pun menyandarkan kepala nya ke sandaran kursi dan menatap langit malam yang begitu pekat,langit malam yang mendung sama seperti hatinya. Ia ingin berteriak sekencang mungkin melepas rasa lelah dan beban yang berat.
Kelopak mata putih itu terpejam,menyembunyikan onyx nya yang kian menggelap,menghirup udara malam yang entah kenapa bisa membuat ia tenang walau sedikit,Matanya kembali terbuka ketika merasakan ujung blazer yang ia pakai seperti di tarik - tarik,ia menoleh ke arah yang bersangkutan dan menemukan bocah kisaran usia 7th menatap dirinya polos.
Sasuke menegakkan tubuhnya dan menatap heran ke arah anak kecil itu,tidak sadar tatapan heran yang ia lancar kan berujung ketakutan untuk bocah usia 7th yang ada di hadapannya.
"Ada apa?!" Tanya Sasuke dingin.
"Paman...ja...jangan menatap orang dengan tatapan seperti itu,orang mana pun pasti akan takut jika paman mengeluarkan tatapan begitu." Ucap si bocah sambil memainkan jarinya.
"Apa mau mu bocah?!"
"Ng...anu...Aku ingin duduk,tapi tidak sampai. Bisa paman membantu ku?!"
Menaikkan sebelah alisnya Sasuke pun membantu bocah berambut violet itu untuk duduk di sebelahnya,iris emerald bocah tersebut menatap hamparan pemandangan kota yang hingar bingar dengan tatapan kagum,kemudian beralih menatap Sasuke sambil tersenyum.
"Nama ku Ace,nama paman siapa?!"
"Sasuke. Uchiha Sasuke."
"Begitu. Paman Sasuke sedang apa disini?!"
"Diluar dugaan kau ini cerewet juga bocah."
"Nama ku Ace,bukan bocah."
Sasuke memperhatikan ekspresi anak kecil di sebelahnya,sedikit banyak rasa penat nya hilang dan ia merasa terhibur.
'Berbicara dengan anak kecil tidak seburuk yang ku kira.' Batinnya sambil tersenyum kecil.
"Kau sendiri?! Sedang apa di sini?!"
"Aku?! Ahaha...ini tempat tidur ku paman."
Sasuke menoleh dengan cepat ke arah anak kecil di sebelahnya,dia bilang apa tadi?! Tempat tidur?! Jangan bercanda.
"Dimana orang tua mu?!"
"Aku tidak punya orang tua,aku sendirian."
Walau datar tapi jika di tilik lebih dalam lagi,ada setitik rasa iba dari pandangan si Uchiha bungsu,sekalipun ia adalah orang yang kejam tapi untuk anak kecil seperti itu ia selalu tidak tahan.
Onyx nya bisa melihat tangan mungil itu memegang perut dan menekan nya sedikit,ia tahu apa maksudnya itu. Tapi wajah imut yang kotor itu masih tetap tersenyum. Apa yang dipikirkan anak ini?! Pikir Sasuke.
"Kau lapar?!"
"Oh...ehehehe...aku memang lapar,tapi rasa lapar itu akan berkurang selama aku bersyukur atas apa yang Tuhan beri."
"Orang tua mu pergi meninggalkan mu?!"
"Bukan. Mereka di bakar hidup - hidup tepat di hadapan ku."
Sasuke tercengang,sudah cukup! Ia sudah tidak tahan. Dengan segera ia menarik lengan anak kecil yang menatap dirinya bingung,membawanya ke tempat parkir dimana mobilnya berada,kemudian tancap gas pergi dari taman kota.
"Paman ini pencuri anak - anak ya?! Aku mau di bawa kemana?!"
"Diam dan duduk saja bocah."
Ace menatap heran ke arah Sasuke,kemudian tersenyum riang.
KAMU SEDANG MEMBACA
I See Your Heart.
General FictionButa. Siapa yang ingin buta?! Rasanya seluruh manusia di bumi ini pun pasti tidak ingin buta. Tidak melihat apa - apa. Gelap. Sendirian. Tapi walau begitu,apa kalian tahu jika hati bisa melihat?!