Yo yo yooo para pembaca yang saya hormati plus saya sayangi plus plus semua la ya. 😂😂
Eheee...saya mau lanjut part satunya lagi. Kenapa?! Karena saya tidak ingin kalian kabur dan pergi meninggalkan saya sendiri karena bosan. Hiks... 😥😥
Oh tapi tenang,ini hari spesial kita bersama karena saya akan publish 1 part lagi,mumpung ini malam jadi saya udah bisa tenang nulis. Kalo siang suka curi waktu,bantu ini itu,urus ini itu,latihan lagi...
Ooopss...kok jadi curhat ya?! Baiklah kalau begitu mari kita lanjut saudara - saudara. Muahahahaha.... 😂😂
Terkhusus untuk pembaca setia dan sudah mau meluangkan waktu untuk sebuah comment yang merangkap menjadi asupan semangat menulis bagi saya,terima kasih banyak saya ucapkan buat kalian. Yeeeeiiy... 😂👐👐
Mari kita lanjut...jangan lupa kasih reason plus vote kalian nanti setelah selesai baca yaaa... 😂😂👐😘
Next...
... ... ...
Sasori cukup gentar sekarang dengan tantangan Sasuke,mencoba menenangkan diri akhirnya ia pun melangkah turun setelah menerima pedang yang di beri Sakura padanya. Membuka pedang tersebut kemudian membuang sembarang sarungnya.
Langkah demi langkah terasa ringan bagi Sasori,dan setelah ia sampai di anak tangga terakhir ia pun kembali memberi perintah yang membuat Sasuke kembali bingung.
"Jatuhkan!"
Untuk kedua kalinya Sasuke merasa dadanya di tusuk ribuan pedang,tadi ayah nya sekarang ibunya yang sengaja di jatuhkan dan berguling hingga ke anak tangga terakhir.
Jika saat ayahnya di gulingkan dalam keadaan sudah tidak bernyawa,maka berbeda dengan ibunya yang di gulingkan hidup - hidup. Gilanya lagi wanita paruh baya itu di gulingkan tanpa busana.
Sadar atau tidak air mata Uchiha bungsu itu jatuh sudah,ia merasa sakit ketika ibunya diperlakukan seperti itu,jangankan menyakiti secara fisik membentak ibunya pun Sasuke tidak pernah,dan ketika melihat kejadian dimana ibunya di sakiti sedemikian rupa ingin rasanya Sasuke mengamuk dan membantai habis seluruh orang yang ada di ruangan itu.
Tapi tidak. Walau sakit ia harus tetap tenang,ia tidak boleh gegabah dalam mengambil langkah. Mata elang yang sedari tadi fokus terhadap wanita Uchiha itu kini berpaling ke arah pria berambut merah yang berdiri menjulang di dekat tubuh ibunya.
"Kali ini apa lagi rencana mu?!"
"Rencana?! Aku tidak merencanakan apa pun tuan Uchiha,jadi...bisa kita mulai?!"
Menarik nafas dalam kemudian menghembuskan nya perlahan,Sasuke menyentak pedang nya yang berlumur darah agar pedang tajam tersebut kembali bersih dari noda merah berbau khas.
Memasang kuda - kuda barulah Sasuke mengangkat pedang tanda ia siap dengan pertarungannya.
"Maju."
"Heh...sombong sekali kau Uchiha. TERIMA INI!!!"
Dengan lincah Sasuke menghindari seluruh serangan yang Sasori beri,bertujuan agar pria itu merasa lelah dulu baru ia melayangkan serangan. Jujur Sasuke sudah sampai batasnya karena saat ini tenaga nya kian menipis dan penglihatan nya pun memburam.
KAMU SEDANG MEMBACA
I See Your Heart.
Fiction généraleButa. Siapa yang ingin buta?! Rasanya seluruh manusia di bumi ini pun pasti tidak ingin buta. Tidak melihat apa - apa. Gelap. Sendirian. Tapi walau begitu,apa kalian tahu jika hati bisa melihat?!