Jangan lupa tinggalkan komentar untukku, supaya aku semakin kenal dengan kalian. Aku balas satu per satu selama aku mampu. Love, Vihara [IG/FB/TWITTER/LINE ikaviahra)
***
Edna pernah membaca, suatu ketika Plato bertanya kepada Socrates apa itu cinta. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Socrates menyuruh Plato berjalan maju di ladang jagung dan memilih satu jagung yang paling besar dan bagus kualitasnya. Namun ketika keluar dari ladang jagung, Plato tidak membawa satu jagung pun.
"Setiap aku melihat jagung yang bagus dan besar," kata Plato, "Aku ingin mengambilnya. Tetapi aku takut kalau di depan sana ada jagung yang lebih baik lagi. Aku terus berpikir seperti itu setiap kali melihat jagung yang bagus. Sampai di ujung lahan, kusadari semua jagung yang kutemui tidak sebagus yang pertama kali kulihat. Aku menyesal kenapa tidak mengambil salah satu, yang mana saja. Lihat, akhirnya aku tidak dapat apa-apa."
Edna termenung. Kalau terlalu banyak persyaratan dan pertimbangan mengenai cinta, nanti di depan sana, jangan-jangan orang menyesal karena melepaskan semua kesempatan untuk merasakan cinta dan berakhir dengan hidup sendiri selamanya. Tanpa ada orang yang menangisi kematiannya. Bisa jadi mereka akan seperti Plato, yang menyesal keluar dari ladang jagung dengan tangan hampa.
"Kurasa ... lebih baik kita mencoba saling mengenal dulu sebelum menikah...." Edna berdiri tidak nyaman di kamar Alwin.
Mara dan semua orang sudah tidur, setelah mereka menemani dan menonton Mara bermain kembang api di halaman. Besok semua orang harus bangun pagi untuk salat Ied.
"Sementara itu kamu punya kesempatan untuk mempertimbangkan laki-laki lain?" Alwin menanggapi dengan sinis. "Kamu mau mengikuti jejak kakakmu?" jang itu, akhirnya Elma malah jatuh cinta, tidak kurang-kurang, pada Rafka, orang terdekat Alwin. ."Aku bukan Elma dan kamu sudah nggak punya kakak atau adik laki-laki yang bisa membuatku berpaling. Kamu pikir aku ini wanita yang nggak punya kegiatan, berteman dengan semua laki-laki di dunia ini? Aku sibuk. Kuliah. Mengurus Mara dan bakery. Kalau segampang itu mendapatkan laki-laki, aku nggak akan setuju dengan ide ibumu untuk menikah denganmu." Edna tersinggung dengan tuduhan tidak berdasar dari Alwin. "Kamu adalah pilihan terakhir."
"Seandainya seluruh laki-laki di dunia ini melamarmu, Edna, kamu akan tetap menikah denganku. Karena hanya dengan menikah denganku, kamu mendapatkan Mara." Kartu As Edna ada di tangannya. Alwin yakin betul pernikahan mereka akan terjadi. Sekali tepuk dua lalat. Dengan begini, ibunya akan bahagia dan Alwin bisa hidup dengan aman sentosa.
"Tentu saja," dengus Edna. Alasan utamanya mau membahas masalah pernikahan dengan Alwin adalah karena hanya ini satu-satunya jalan agar dia bisa tetap menjadi ibu bagi Mara. Tetap bisa hidup satu rumah bersama Mara.
Edna tidak tahu kenapa hidupnya jadi serba sulit seperti ini.
"Itu bisa jadi garansi buatmu, Al. Bahwa aku nggak akan mencari laki-laki lain, karena hanya dengan menikah denganmu, aku bisa bersama Mara selamanya. Aku hanya ingin kita ... berteman dulu." Edna bersedekap menatap punggung Alwin yang duduk di depan dua layar komputer lebar. Meskipun mereka sudah kenal, dengan posisi Alwin sebagai pacar Elma dan Edna sebagai adik Elma, tapi menurut hematnya, hal itu tidak bisa dijadikan modal untuk menikah.
"Caranya? Berkomunikasi dengan keluargaku saja aku hampir tidak punya waktu, lalu aku harus meluangkan berapa jam sehari untuk duduk di depan Skype dan mengenalmu?"
Edna terdiam.
"Aku tidak akan pindah ke sini, kecuali kita menikah, Edna." Kalau tidak ada kepastian mengenai hal ini, hal yang membuat hidup Alwin tenang karena lepas dari kejaran ibunya yang tidak pernah lelah menyuruh menikah, Alwin tidak akan membereskan barang-barangnya dan menghabiskan banyak biaya untuk pindah ke sini. Pekerjaannya sudah menyita waktu tanpa dia harus sibuk mendengar ceramah ibunya.
![](https://img.wattpad.com/cover/178971289-288-k216753.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GAME OF LOVE
RomanceDari penulis A Wedding Come True dan My Bittersweet Marriage: Alwin Eljas Hakkinen, berdarah setengah Finlandia, pendiri salah satu gaming company terbaik di dunia, kehilangan kepercayaan terhadap cinta setelah kekasihnya menikah dengan kembarannya...